MANADO, KOMPAS.com - Perayaan Cap Go Meh di Manado, Sulawesi Utara, yang akan digelar pada Minggu (24/2/2013) besok dipastikan bakal lebih ramai dari tahun-tahun sebelumnya. Hal itu disebabkan karena semua kelenteng yang ada di Manado akan menurunkan Tang Sin-nya. "Saya sengaja datang ke Manado untuk memotret perayaan Cap Go Meh," ujar Ebbie Adrian, di Manado, Sabtu (23/2/2013). Ebbie adalah seorang Travel Fotografer Indonesia yang telah mengunjungi lebih dari 2.500 destinasi di Indonesia.

Menurut Ebbie, parade Cap Go Meh di Manado menarik, karena dipadukan dengan berbagai budaya lokal orang Minahasa. "Jadi kita bisa menyaksikan perpaduan budaya etnis Tionghoa dengan budaya Minahasa," tambah Ebbie.

Seperti biasanya, ketika perayaan Cap Go Meh, umat Tridharma di Manado turun berparade di jalan-jalan dengan disaksikan puluhan ribu warga Manado dan sekitarnya. Tang Sin, orang yang dianggap sebagai jelmaan dewa akan menjadi tontonan menarik. Dengan kepercayaan mereka, Tang Sin akan melakukan adegan-adegan sesuai dengan dewa yang diwakilinya, termasuk adegan kekebalan terhadap berbagai benda tajam.

Di samping itu, parade Tari Kabasaran, Musik Bambu, Musik Bia, Pasukan Berkuda, Kereta Hias juga akan ikut memeriahkan perayaan Cap Go Meh. Kampung Cina dimana terdapat kelenteng tertua dan terbesar di Manado menjadi pusat perayaan Cap Go Meh.

Perayaan ini juga sudah menjadi kalender wisata Kota Manado. Jauh hari sebelumnya, berbagai wisatawan mancanegara sudah berada di Manado. Ritual persiapan menuju perayaan Cap Go Meh pun sudah dilakukan sejak dua minggi lalu. Jumat (22/2/2013) kemarin juga telah dilaksanakan ritual mengasah pedang yang akan dipakai oleh Tang Sin.


http://travel.kompas.com/read/2013/0...campaign=Kknwp

di manado ada tatung juga gan