Pada tanggal 30 Juni 1908, sebuah bola api meledak sekitar 6 mil (10 kilometer) di atas tanah di wilayah yang jarang penduduknya, ilmuwan mengatakan. Ledakan itu melepas energi 15 megaton TNT, atau sekitar seribu kali dari bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan meratakan-770 mil persegi (2.000 kilometer persegi) hutan. Ledakan besar yang mampu menghancurkan daerah metropolitan yang besar.

Bola api raksasa di langit adalah indikasi pertama bahwa obyek angkasa tak dikenal telah meledak di atas Siberia. Dalam konsepsi ini artis, Semen Semenov, yang menyaksikan ledakan di sebuah pos perdagangan yang jauh, mulai merasa panas.

Semen Semenov, seorang petani lokal asal Siberia tengah, melihat "langit terbelah dua. Api muncul tinggi dan lebar di atas hutan .... Dari ... di mana api itu datang, membawa panas yang kuat .... Kemudian langit tertutup tertutup, dan dentuman kuat terdengar, dan saya terlempar beberapa meter .... Setelah suara itu, seperti datang, seolah-olah. . . meriam yang menembakkan, bumi berguncang ... "
efek dari ledakan itu berdesir keluar jauh ke Eropa Utara dan Asia Tengah juga. Beberapa orang melihat besar, awan perak dan berkilau, matahari terbenam berwarna di cakrawala, sedangkan yang lain menyaksikan langit bercahaya di malamhari. London, misalnya, jelas bisa membaca kertas pada tengah malam tanpa lampu buatan. Observatorium Geofisika menempatkan sumber gelombang seismik dan tekanan anomali mereka telah tercatat bagian terpencil di Siberia

Leonid Kulik, 19 August 1883 - 24 April 1942, minerolog berkebnagsaan Russia, Peneliti pertama ledakan di sungai Tunguska