Quote:
Gabungan organisasi buruh dan pekerja yang tergabung dalam Masyarakat Pekerja-Buruh Indonesia (MPBI) mengancam gugat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Gugatan tersebut terkait dikabulkannya permohonan penangguhan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta di tahun 2013 sebesar Rp 2,3 juta.
Gugatan MPBI dimandatkan pada Tim Advokasi Buruh untuk Upah Layak (TAB-UL). Menurut koordinator TAB-UL, Maruli Tua Rajaguguk, sumber masalah di DKI Jakarta berasal dari Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 42 Tahun 2007 tentang Tata Cara Penangguhan Pelaksanaan UMP.
"Pergub itu diterbitkan saat Bang Yos menjabat. Pergub itu bertentangan dengan Keputusan Menteri (Kepmen) Nomor 231 Tahun 2003, karena izin penangguhan diterbitkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja, padahal seharusnya oleh Gubernur," kata Maruli Tua Rajaguguk dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Senin (18/2/2013).
Maruli menjelaskan, sesuai Kepmen tersebut, izin penangguhan diberikan oleh Gubernur. Namun, DKI Jakarta membuat peraturan sendiri di dalam Pergub itu. Peraturan tersebut yakni izin penangguhan kenaikan UMP adalah wewenang Dinas Tenaga Kerja. Izin penangguhan UMP berlaku bagi perusahaan yang memiliki maksimum 1.000 buruh.
"Mencermati hal itu seharusnya Jokowi mengabaikan Pergub itu, atau menerbitkan Pergub baru yang sesuai dengan Kepmen Nomor 231 Tahun 2003 tentang Tata Cara Penangguhan Pelaksanaan UMP," terang advokat LBH Jakarta itu.
Menurut Maruli, secara hukum Pergub itu batal demi hukum. Sebab, pertentangan dengan Kepmen yang memiliki kewenangan lebih tinggi untuk diikuti. Namun, anehnya sampai kini Pergub yang diterbitkan mantan Gubernur Sutiyoso itu masih diberlakukan.
"Kami telah melayangkan somasi kepada Gubernur Jokowi (dan tujuh Gubernur lainnya dalam kasus serupa) pada 6 Februari 2013. Tapi tidak ada tanggapan yang berarti, dan Jokowi beralasan bahwa somasi itu belum diterima. Menurut kami mungkin masuk ke Disnaker," pungkasnya.
sumber:megapolitan.kompas.com/read/2013/02/18/21445681/Tangguhkan.Upah.Buruh.Ancam.Gugat.Jokowi
Unjuk Rasa di Singapura Menentang Warga Asing
Quote:
Sekitar 2.000 warga Singapura menggelar aksi unjuk rasa yang jarang terjadi di negara itu untuk memprotes meningkatnya jumlah pekerja asing, Sabtu (16/2).
Unjuk rasa selama tiga jam itu diserukan oleh sekelompok pegiat masyarakat madani dan berlangsung dengan damai.
Aksi ditempuh setelah pemerintah mengumumkan jumlah para pekerja asing diperkirakan akan mencapai hampir setengah dari total penduduk pada tahun 2030 karena rendahnya tingkat kelahiran.
Para pengunjuk rasa membawa payung untuk berlindung dari hujan lebat dan sebagian mengenakan pakaian hitam.
Mereka antara lain berteriak 'kami ingin perubahan' selama menggelar aksinya di kawasan yang memang disediakan untuk menggelar unjuk rasa.
Pihak pengelola mengatakan banyaknya warga yang berpartisipasi dalam unjuk rasa memperlihatkan rakyat Singapura tidak takut lagi untuk mengungkapkan pendapatnya.
"Banyaknya massa memperlihatkan kepada PAP (partai yang memerintah) bahwa mereka tidak takut lagi, mereka tidak ingin bersembunyi di balik Facebook untuk memperlihatkan ketidaksenangan mereka," tutur Gilbert Goh, salah seorang pemimpin aksi unjuk rasa kepada kantor berita AFP.
Kemarahan pada pemerintah
Penggalangan dukungan atas unjuk rasa dilakukan lewat internet dan media sosial dengan sasaran Partai Aksi Rakyat (PAP) yang sudah berkuasa di Singapura selama 50 tahun lebih.
Banyak yang berpendapat bahwa unjuk rasa ini merupakan yang terbesar di Singapura.
"Saya kira ini merupakan unjuk rasa politik terbesar dalam beberapa dekade belakangan. Ini juga merupakan yang pertama yang mengarahkan kemarahan langsung kepada pemerintah," tutur Reuben Wong, asisten profesor ilmu politik di Universitas Nasional Singapura.
Singapura merupakan negara dengan perekonomian maju yang mengendalikan kehidupan sosial warganya dengan ketat dan membatasi suara pembangkang politik.
Bulan lalu, sebuah dokumen pemerintah mengatakan jumlah penduduk negara kota ini akan mencapai sekitar 6,5 hingga 6,9 juta pada tahun 2030 dengan 45 persen lebih merupakan warga asing.
Warga asing yang datang ke sering dituduh mengambil pekerjaan dan sekaligus menjadi beban dalam sistem tunjangan kesejahteraan sosial negara itu.
Sumber:internasional.kompas.com/read/2013/02/17/10233716/Unjuk.Rasa.di.Singapura.Menentang.Warga.Asing
mau sampek kapan nih buruh rewel terus?

cuma mau cari enaknya doang nih

.
mendingan kita impor pekerja aja deh, biar banyak buruh kita yg kalah bersaing
inilah tanggapan dari agan2
Quote:
Original Posted By archena►sebenernya tidak ingin mencela tapi secara realita buruh yg berpendidikan secukupnya (yah karena itulah mereka jadi buruh to) jadi pikirannya cekak, cuma pengen enak saja (naik gaji) dan gampang diprovokasi.
untuk masyarakat awam sebenernya udah bisa liat, bukannya istilah "pro pengusaha" tapi itu kalo beneran upah buruh lgsg dinaikkan drastis jika dalam skenario pelaksanaannya ternyata malah membuat perusahaan itu pailit bahkan bangkrut mw gmn coba?
khan mending skenario menunda naik gaji (mungkin nantinya bisa dinaikkan sedikit2 sesuai pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perusahaan, tidak lgsg secara drastis) daripada lgsg naik drastis trus perusahaan/pabrik lgsg tutup karena ga kuat bayar buruh2nya...ujung2nya gaya lagi pake istilah "melayangkan gugatan" lagi ato bahkan demo karena terjadi PHK massal. terus karepe pye jal kuwi?
realitasnya, kalo emang ga mw gaji kecil (buruh) yah seharusnya mw gali potensi diri lebih dong ga cuma berani nuntut naik gaji rame2. coba kalo sendirian khan mana brani cuap2?
dan inilah agan yg gak setuju
Quote:
Original Posted By ukikdancota►
Ts pasti gk pernah hidup dgn pendapatan minim ya? Pernah ngalami mau nyicil rmh tp buat uang muka aja gk ada,nabung?boro2 nabung buat makan aja pas2an, sementara pemilik perusahaan dtg ke kantor dg mobil yg harganya 10x rmh RSS yg tak terbeli, mana rasa empatimu?
dan jawabannya:
Quote:
Original Posted By mrjack► masturbasi intelektual
sekarang gini, lo punya perusahaan, dan diawal sudah ada perjanjian kontrak membahas gaji dan kesejahteraan lainnya, jika buruh tidak setuju untuk bekerja di perushaan lo, kan gak ada paksaan tetap kerja diperusahaan loS E N S O R.
perusahaan kan punya manajemen keuangan, bagaimana mereka mengatur budget biar gak collaps, nah kalau soal mobil mewah ya karena perusahaan yang dirintisnya dari bawah sudah membuahkan hasil,
kalau gak mau mendapatkan duit yang minim, jangan jadi buruh, pindah jadi wirausahawan, bukannya ada bantuan pemerintah yang akan memodali usaha kecil menengah, ya manfaatkan.
masalah pendapatan kecil ya kembali lagi ke buruhnya. harusnya buruh meningkatkan kinerja kalo mau naik gaji.
kalo mau membandingkan dengan malaysia & china ya silahkan saja. memang upah di negara itu lebih tinggi. tapi lihat juga dong produktivitasnya. mereka kan kebanyakan lebih produktif daripada orang2 kita
di negara kita sebetulnya ada perusahaan yg membayar buruh sampek
4 juta. tapi kita perlu cari tahu kenapa perusahaan itu mau membayar sampeksegitu. pastinya kan gak asal ngasih. lihat2 juga resiko, beban kerja & produktivitas pekerjanya disitu
ini adalah sebuah nasihat...gak hanya berlaku buat buruh saja, tapi buat semua
Quote:
Original Posted By Bitch.im.CEO►
kenapa gak pindah kerja ke perusahaan yang lain dan cari gaji lebih tinggi ??
gak bisa, artinya kemampuan sebatas itu yah disesuaikan dong gaji sama perusaaan,
kalau merasa terbatas tapi mau lebih cari lagi perusahaan yang mau memperkerjakan buruh dengan kemampuan terbatas gaji gede
kalau mau penghasilan gede dan iri dengan pemilik perusahaan bukan dengan cara demo, itu bodoh namanya.
mobil dia di beli dengan usaha keringat dia membangun perusahaan, kalau lu cuma bisa iri namanya bego.
kalau lu pintar tiru caranya, yaitu berwirausaha seperti dia berwirausaha, memangnya langsung jadi simsalabim ??
pastinya wirausahan si pemilik perusahaan gak langsung jadi, ada pasang surut usaha dia, trus kalau tuh pemilik perusahaan sukses karena dia
berusaha
jadi apa
usaha lu dalam menaikkan penghasilan yang lu bilang pas pas an.
cari kerja baru dengan gaji lebih baik ?? berwirausaha dengan pinjaman modal ?? atau cuma demo ??
jadi kalo kita mau sukses janganlah manja...orang manja pasti akan kalah bersaing..
tread saya yg lain
Quote: