Quote:
Quote:
KATA “fresh” alias “segar” mengiming-imingkan makanan yang masih “mentah” dan “sehat”. Kata ini jelas menjadi daya tarik bagi konsumen untuk mematahkan anggapan bahwa restoran cepat saji menyediakan “makanan sampah”. Benarkah demikian?
Sejak beberapa tahun lalu, setiap restoran berlomba menyajikan menu dengan kata “segar” atau “fresh” sebagai petunjuk terhadap kualitas bahan masakan. Ini menjadi tren di kalangan penikmat kuliner. Kini, restoran cepat saji yang memakai kata tersebut menjawab makna sebenarnya.
"Segar adalah kata ajaib dalam pemasaran restoran saat ini," kata Aaron Allen, konsultan restoran dunia.
Dia melanjutkan, kata “segar” memunculkan asosiasi positif bagi konsumen yang belum siap untuk mengonsumsi makanan “sehat”. Akhirnya, mereka akan memilih makanan yang dianggap sebagai makanan “sehat” dan makanan “segar” karena secara tersirat dianggap sebagai makanan sehat, seperti dilansir Shine, Sabtu (16/2/2013).
Persepsi konsumen terhadap kata “segar” yang identik dengan makanan sehat inilah yang coba dimainkan oleh pihak restoran sebagai kata pemasaran yang efektif. Misalnya, McDonald’s memasarkan menu salad sebagai sesuatu yang “yummy, segar, dan kemerdekaan dalam satu mangkok”, tetapi kenyataannya ditambahkan sedikit protein dan dressing juga satu ayam renyah. Kandungan kalorinya mencapai 450 kalori dan 21 gram lemak, setara dengan double cheeseburger yang mengandung 450 kalori dan 23 gram lemak.
"Segar" juga tiba-tiba muncul untuk menggambarkan bagaimana makanan disiapkan, dari mana sumbernya, dan berapa lama disimpan. Penggambaran ini jelas seperti kode “superior” yang merujuk kepada menu yang ditawarkan sehingga orang tertarik membelinya.
"Bagaimanapun, segar tidak ada hubungannya dengan makanan sama sekali," tulis ST VanAirsdale di Slate.
Dia menambahkan kata “segar” menjadi sebuah getaran yang lekat pada imej perusahaan dari keaslian, transparansi, bahkan moralitas-ekstasi yang terlihat sekilas sebagai bujukan kepada konsumen sebagai sesuatu yang dipercaya baik dan sesuatu yang benar.
This Thread Supported by :

Klik Logo di Atas untuk Mengunjungi Kampung Antik




