- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Polisi bongkar penjualan senjata api & tiket murah via online


TS
TheCriminalCat
Polisi bongkar penjualan senjata api & tiket murah via online
Quote:
Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya membongkar praktik penjualan senjata api dan tiket murah via online fiktif. Polisi mengamankan enam pelaku atas penipuan tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan enam pelaku penipuan dibekuk polisi adalah AL, IL, SU, S, WW, dan A. "Otak pelakunya AL. Dia yang mengerti soal teknik informasi. Sindikat ini bisa meraih keuntungan dari menipu per harinya mencapai Rp 600 ribu sampai Rp 10 juta," ujar Rikwanto, di Mapolda Metro Jaya, Jumat (15/2).
Rikwanto mengatakan pelaku menjalankan bisnis penawaran tiket murah dengan menggunakan situs www.artha-travel.comdan [url=http://www.asiatravel.com.]www.asiatravel.com.[/url] "Mereka sudah beraksi selama 3 tahun," tambah Rikwanto.
Selain tiket murah fiktif, pelaku juga menjalankan bisnis jual beli senjata ilegal melalu situs [url=http://www.gudangsenjata.com.]www.gudangsenjata.com.[/url] "Tapi untuk penjualan senjatanya itu fiktif. Mereka tidak benar-benar menjual senjata," kata Rikwanto.
Petugas menyita barang bukti di kawasan Bogor, Jawa Barat, antara lain 26 handphone, 70 buah modem, 8 unit laptop, ratusan sim card. Petugas juga menyita 7 buah rekening untuk menampung uang transfer-an korban berikut 12 kartu ATM dan sebuah mesin faksimile.
"Sim card ini digunakan untuk gonta ganti nomor telepon agar tidak dapat dilacak korban. Jadi saat korban sudah transfer uangnya, kemudian nomor yang sudah diketahui korban tidak akan mereka gunakan lagi," jelas Rikwanto.
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heriawan memaparkan cara kerja pelaku penipuan tersebut. "Sehari bisa 30 ribu nomor yang mereka kirimkan SMS untuk menawarkan promo tiket murah," terang Herry.
Herry mengatakan dari puluhan ribu nomor yang dikirimkan SMS, nanti akan ada beberapa yang tertarik dan menghubungi nomor kontak yang diberikan pelaku. "Setelah itu para pelaku akan menerima telepon layaknya operator travel dan meminta korban untuk melakukan reservasi. Kemudian pelaku membuka website maskapai yang diinginkan korban untuk memberikan nomor kode booking dan jumlah pembayaran yang harus dilakukan," ujar Herry.
Kemudian setelah korban melakukan pembayaran, pihak penipu akan menghubungi pelaku untuk konfirmasi. "Tapi saat korban ingin mencetak tiket ternyata tiket telah dicancel karena pembayaran tidak dilakukan sehingga korban akan melakukan komplain terhadap pelaku," ujar Herry.
"Apabila korban komplain dan menghubungi pelaku, maka pelaku menerima telepon dan menjelaskan bahwa telah melakukan pembayaran ke maskapai dan menyuruh korban bersabar karena sedang diurus," ujar Herry lagi.
Apabila korban menghubungi pelaku kembali dan mengajukan hard komplain, maka pelaku akan menutup telepon dan tidak akan menerima telepon korban. "Di situlah mereka mengganti sim card," ucap Herry lagi.
Para pelaku dijerat Pasal 378 KUHP tentang Penipuan dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan enam pelaku penipuan dibekuk polisi adalah AL, IL, SU, S, WW, dan A. "Otak pelakunya AL. Dia yang mengerti soal teknik informasi. Sindikat ini bisa meraih keuntungan dari menipu per harinya mencapai Rp 600 ribu sampai Rp 10 juta," ujar Rikwanto, di Mapolda Metro Jaya, Jumat (15/2).
Rikwanto mengatakan pelaku menjalankan bisnis penawaran tiket murah dengan menggunakan situs www.artha-travel.comdan [url=http://www.asiatravel.com.]www.asiatravel.com.[/url] "Mereka sudah beraksi selama 3 tahun," tambah Rikwanto.
Selain tiket murah fiktif, pelaku juga menjalankan bisnis jual beli senjata ilegal melalu situs [url=http://www.gudangsenjata.com.]www.gudangsenjata.com.[/url] "Tapi untuk penjualan senjatanya itu fiktif. Mereka tidak benar-benar menjual senjata," kata Rikwanto.
Petugas menyita barang bukti di kawasan Bogor, Jawa Barat, antara lain 26 handphone, 70 buah modem, 8 unit laptop, ratusan sim card. Petugas juga menyita 7 buah rekening untuk menampung uang transfer-an korban berikut 12 kartu ATM dan sebuah mesin faksimile.
"Sim card ini digunakan untuk gonta ganti nomor telepon agar tidak dapat dilacak korban. Jadi saat korban sudah transfer uangnya, kemudian nomor yang sudah diketahui korban tidak akan mereka gunakan lagi," jelas Rikwanto.
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heriawan memaparkan cara kerja pelaku penipuan tersebut. "Sehari bisa 30 ribu nomor yang mereka kirimkan SMS untuk menawarkan promo tiket murah," terang Herry.
Herry mengatakan dari puluhan ribu nomor yang dikirimkan SMS, nanti akan ada beberapa yang tertarik dan menghubungi nomor kontak yang diberikan pelaku. "Setelah itu para pelaku akan menerima telepon layaknya operator travel dan meminta korban untuk melakukan reservasi. Kemudian pelaku membuka website maskapai yang diinginkan korban untuk memberikan nomor kode booking dan jumlah pembayaran yang harus dilakukan," ujar Herry.
Kemudian setelah korban melakukan pembayaran, pihak penipu akan menghubungi pelaku untuk konfirmasi. "Tapi saat korban ingin mencetak tiket ternyata tiket telah dicancel karena pembayaran tidak dilakukan sehingga korban akan melakukan komplain terhadap pelaku," ujar Herry.
"Apabila korban komplain dan menghubungi pelaku, maka pelaku menerima telepon dan menjelaskan bahwa telah melakukan pembayaran ke maskapai dan menyuruh korban bersabar karena sedang diurus," ujar Herry lagi.
Apabila korban menghubungi pelaku kembali dan mengajukan hard komplain, maka pelaku akan menutup telepon dan tidak akan menerima telepon korban. "Di situlah mereka mengganti sim card," ucap Herry lagi.
Para pelaku dijerat Pasal 378 KUHP tentang Penipuan dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara.
http://www.merdeka.com/jakarta/polis...ia-online.html
Sesuai prediksi ane kalo situs jual senjata ilegal itu tipu2,
0
2.6K
Kutip
4
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan