Lembaga Survei Geologi AS (USGS), Selasa (12/2/2013), mendeteksi sebuah gempa berkekuatan 4,9 dalam skala Richter di wilayah Korea Utara.

Namun, para ilmuwan di Jepang mengatakan getaran yang terasa di bagian paling utara Semenanjung Korea itu berbeda dengan gempa pada umumnya.

"Badan Meteorologi Jepang mendeteksi getaran yang berbeda dengan gempa biasa dan berpusat di kordinat 41,2 derajat utara dan 129,3 derajat timur, yang diprkirakan berkekuatan 5,2 jika dikonversikan sebagai gempa," demikian laporan kantor berita NHK.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan tengah berupaya untuk memastikan apakah Korea Utara sudah melakukan uji coba nuklirnya.

Ledakan nuklir bisa menciptakan getaran seperti gempa namun getaran itu berbeda dengan yang dihasilkan gempa alami.

Pada Selasa (12/2/203), Politbiro Partai Komunis Korea Utara mengisyaratkan akan melanjutkan peluncuran roket jarak jauh yang lebih kuat.

Namun, pernyataan itu tidak menyebut rencana Pyongyang untuk melakukan uji coba nuklir.