- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Korban Tewas Avanza Maut Seorang Pembalap Liar


TS
Dhika4
Korban Tewas Avanza Maut Seorang Pembalap Liar
Quote:
Seorang saksi mata bernama Teguh, warga Pejabon I, yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek di sekitar lokasi kejadian kecelakaan Avanza maut mengatakan, korban yang tewas pada Jalan Pejabon, Jakarta Pusat, Sabtu (9/2/2013) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari merupakan salah satu dari gerombolan pembalap liar.
Awalnya pelaku yang sedang melintas di kawasan Merdeka Timur menyerempet salah satu motor pembalap liar tersebut. Menurut Teguh karena di lokasi balapan liar yang begitu banyak massa, pelaku merasa ketakutan, sementara posisi pelaku yang berada di pertigaan langsung banting setir melintasi jalan Pejabon dengan melawan arah.
"Massa sudah menyetop mobil avanza itu, agar bertanggung jawab terhadap motor yang sudah ia tabrak, tapi malah orang-orang yang menyetop itu mau dia tabrak juga. Karena warga menghindar ga ada yang kena," ujar Teguh, Sabtu (9/2).
Karena tidak ada itikad baik dari pelaku yang tidak mau bertanggung jawab, para gerombolan pembalap liar itu pun langsung mengejar mobil tersebut. "Mereka berpencar, ada yang dari jalan Merdeka Timur, ada yang dari Jalan Perwira, ada yang dari jalan Pejabon," jelas Teguh.
Teguh melanjutkan, ketika mobil tersebut berada di jembatan jalan Pejabon, pelaku yang melawan arah lalu menabrak motor VGR hingga terseret beberapa meter dan mengalami luka yang cukup serius.
"Diangkat sudah ga gerak lagi tapi untung saja korban itu jatuh ke samping kalau tidak, ikut kelindas juga," ujar pria berusia 45 tahun tersebut.
Setelah menabrak motor, mobil Avanza tersebut makin menaikkan kecepatannya, sehingga menyulut kemarahan warga dan gerombolan pembalap liar. Sementara Roni Setiawan (korban tewas) terus mengejar mobil Avanza tersebut dari belakang.
"Puluhan gerombolan pembalap liar mengejar dari belakang, mereka ngejar dan langsung menghadang mobil agar berhenti. Tapi mobil avanza tersebut tak mau berhenti," ucapnya.
"Di situlah Roni Setiawan mungkin tewas, ketika ngejar dari belakang dan langsung menghadang mobil agar berhenti, tapi dia malah ditabrak mobil itu di depan Kemenag," terang Teguh.
Teguh mengatakan, seandainya pelaku turun dari mobilnya dan bertanggung jawab atas persoalan tersebut, mungkin tidak akan menelan korban. Tetapi karena adanya massa yang begitu banyak, ia ketakutan dan langsung kabur.
Sementara dari pengakuan warga, jalan Pejabon tersebut memang biasa dijadikan lintasan untuk balapan liar. "Saya nonton terus, kalau balapan di sini adanya setiap malam Sabtu dan Minggu," kata Wahyu, salah seorang warga Pejabon
Awalnya pelaku yang sedang melintas di kawasan Merdeka Timur menyerempet salah satu motor pembalap liar tersebut. Menurut Teguh karena di lokasi balapan liar yang begitu banyak massa, pelaku merasa ketakutan, sementara posisi pelaku yang berada di pertigaan langsung banting setir melintasi jalan Pejabon dengan melawan arah.
"Massa sudah menyetop mobil avanza itu, agar bertanggung jawab terhadap motor yang sudah ia tabrak, tapi malah orang-orang yang menyetop itu mau dia tabrak juga. Karena warga menghindar ga ada yang kena," ujar Teguh, Sabtu (9/2).
Karena tidak ada itikad baik dari pelaku yang tidak mau bertanggung jawab, para gerombolan pembalap liar itu pun langsung mengejar mobil tersebut. "Mereka berpencar, ada yang dari jalan Merdeka Timur, ada yang dari Jalan Perwira, ada yang dari jalan Pejabon," jelas Teguh.
Teguh melanjutkan, ketika mobil tersebut berada di jembatan jalan Pejabon, pelaku yang melawan arah lalu menabrak motor VGR hingga terseret beberapa meter dan mengalami luka yang cukup serius.
"Diangkat sudah ga gerak lagi tapi untung saja korban itu jatuh ke samping kalau tidak, ikut kelindas juga," ujar pria berusia 45 tahun tersebut.
Setelah menabrak motor, mobil Avanza tersebut makin menaikkan kecepatannya, sehingga menyulut kemarahan warga dan gerombolan pembalap liar. Sementara Roni Setiawan (korban tewas) terus mengejar mobil Avanza tersebut dari belakang.
"Puluhan gerombolan pembalap liar mengejar dari belakang, mereka ngejar dan langsung menghadang mobil agar berhenti. Tapi mobil avanza tersebut tak mau berhenti," ucapnya.
"Di situlah Roni Setiawan mungkin tewas, ketika ngejar dari belakang dan langsung menghadang mobil agar berhenti, tapi dia malah ditabrak mobil itu di depan Kemenag," terang Teguh.
Teguh mengatakan, seandainya pelaku turun dari mobilnya dan bertanggung jawab atas persoalan tersebut, mungkin tidak akan menelan korban. Tetapi karena adanya massa yang begitu banyak, ia ketakutan dan langsung kabur.
Sementara dari pengakuan warga, jalan Pejabon tersebut memang biasa dijadikan lintasan untuk balapan liar. "Saya nonton terus, kalau balapan di sini adanya setiap malam Sabtu dan Minggu," kata Wahyu, salah seorang warga Pejabon
megapolitan.kompas.com/read/2013/02/10/00243384/Korban.Tewas.Avanza.Maut.Seorang.Pembalap.Liar
ternyata sesama sampah masyarakat saling bertabrakan

0
4.7K
Kutip
53
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan