Depok, Sigmanews- Kedutaan Besar Pakistan di Jakarta, bekerja sama dengan Forum Solidaritas Kashmir Indonesia menyelenggarakan Hari Solidaritas Kashmir di Depok. Sejumlah besar warga negara Indonesia termasuk asal Pakistan yang mewakili berbagai lapisan masyarakat menghadiri pertemuan tersebut.

Ketua Forum Solidaritas Kashmir, Dr Zahir Khan menceritakan latar belakang sejarah sengketa kepada audiens dalam bahasa Indonesia, India melakukan pendudukan ilegal sejak 1947. Dia memberitahukan peserta bahwa India telah melanggar Resolusi PBB untuk mengadakan plebisit untuk Kashmir untuk melakukan opsi penentuan nasib sendiri. Dr Zahir mengatakan bahwa perang pada 1965 dan 1971 gagal mengubah nasib Kashmir, yang pada tahun 1989 akhirnya dimulai perjuangan bersenjata untuk kebebasan. India mencoba untuk menghancurkan pemberontakan dengan kekerasan, sejak saat itu, lebih dari 100.000 warga Kashmir telah dibantai, kaum perempuan dianiaya dan properti dibakar.

Menteri / Wakil Kepala Kedutaan Besar Pakistan, Syed Sajjad Haider dalam sambutannya mengatakan kontribusi tak terlupakan rakyat dan pemerintah Pakistan untuk menyoroti penyebab Kashmir. Ia meyakinkan dukungan Pakistan untuk perjuangan pembebasan Kashmir 'pada moral, tingkat diplomatik dan politik.

Ia meyakinkan dukungan Pakistan bagi perjuangan pembebasan Kashmir 'pada tingkat moral, diplomatik dan politik. Dia menggambarkan memperingati Hari Solidaritas Kashmir sebagai pengulangan komitmen rakyat dan pemerintah Pakistan bahwa Kashmir tidak sendirian dalam perjuangan mereka tetapi masyarakat internasional dan umat Islam Indonesia juga bersama mereka.

Seminar ini diakhiri dengan doa-doa khusus yang dtutup oleh ulama asal Indonesia Haji Muhammad Iqbal, yang juga mengucapkan terima kasih kepada Kedutaan Besar Pakistan dan Forum Solidaritas Kashmir untuk menerima tawarannya untuk menyelenggarakan seminar ini di Depok.

SUMBER

Berharap semoga sengketa di Khasmir bisa di selesaikan dengan jalan damai