JAKARTA- Jabatan prestisius Anas Urbaningrum di Partai Demokrat Lagi-lagi digoyang dari dalam. Dia didesak mundur dari Ketua Umum Partai berlambang bintang mercy itu karena dituduh sebagai penyebab menurunnya elektabilitas partai hingga 8 persen berdasarkan survei Saiful Mujani Research Consulting.

Bahkan, Ketua Dewan Pembina Demokrat sekaligus Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, turut memeriahkan wacana pemakzulan Anas dari negeri nun jauh di Jazirah Arab sana. SBY mendesak agar Komisi Pemberantasan Korupsi segera memberi kejelasan status Anas dalam perkara korupsi yang sedang ditangani mereka.

KPK menjawab desakan itu dengan menyatakan tidak bisa mempercepat atau memperlambat dalam menyimpulkan perkara korupsi. "Semua berdasarkan dua alat bukti," kata Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, ketika itu.

Meski sudah berkali-kali menyatakan KPK tidak boleh ditarik ke dalam pusara politik nasional, toh dari institusi anti-korupsi ini pula bergulir bola panas yang mengancam kursi kepemimpinan Anas di Demokrat. Bergulir isu hari ini, suami Atthiyah Laila itu telah ditetapkan dalam kasus pembangunan sport center Hambalang, Jawa Barat. Dia disangka terkait kepemilikan mobil Toyota Harrier yang disebut-sebut berasal dari PT Adhi Karya, kontraktor proyek.

Juru bicara KPK, Johan Budi, menyatakan kabar Anas sudah menjadi tersangka adalah berita bohong. "Itu hoax. Informasi yang tidak keluar secara resmi dari KPK, itu hanya isu atau hoax," tegasnya hari ini.

Bagaimana Ketua KPK, Abraham Samad, menjawab soal berita Anas sudah menjadi tersangka? Berikut petikan wawancara ketika ditemui di kantornya, oleh puluhan wartawan:

Apa komentar anda tentang berita Anas Urbaningrum sudah ditetapkan menjadi tersangka?

Abraham: Saya mungkin ingin memperlihatkan fakta bahwa hari ini yang ada di kantor cuma dua pimpinan, saya dan Pak Zul (Wakil Ketua KPK Zulkarnaen). Jadi tentunya kita tidak bisa melakukan diskusi-diskusi panjang dan mengambil satu putusan. Ini kan tiga pimpinan di luar jadi agak sulit melakukan pengambilan keputusan.

Begitu pula minggu depan. Kayaknya saya ada acara untuk menandatangani MoU di luar. Tapi kita lihat saja nanti.

Penyidik sudah menemukan dua alat bukti keterlibatan Anas?

Abraham: Masih banyak hal yang perlu didiskusikan. Masih banyak hal yang perlu disamakan persepsinya. Ada beberapa hal yang mungkin harus disamakan. Sebenarnya bukan itu yang menjadi permasalahan utama. Tapi kan (kita) harus collective colegial.

Artinya di pimpinan belum ada kesepahaman?
Abraham: Bukan begitu. Saya berkeyakinan bahwa seluruh pimpinan punya kesepakatan. Tidak ada perbedaan pandangan, cuma ada hal-hal yang mungkin perlu disinergikan.

Menyangkut apa?
Abraham: Itu yang tidak mungkin diungkapkan ke hadapan publik.

Tapi benar bapak sudah tanda tangan sprindik?

Abraham: Dari mana kamu tahu itu? Apa saya harus jawab jujur? Pas saja untuk pertanyaan itu. Saya pas.

Jadi pernyataan juru bicara KPK soal Anas tersangka itu Hoax, belum tentu benar?
Abraham: Sudah benar itu kalau Johan bilang belum jadi tersangka. Karena memang belum diumumkan.

Apa KPK sedang menunggu perintah SBY?
Abraham: Tidak ada menunggu-nunggu SBY.

Jadi status Anas?
Abraham: Kalau bicara belum ditetapkan ya memang belum ditetapkan. Statusnya masih saksi. Kalau seseorang belum ditetapkan sebagai tersangka berarti masih saksi.
(ugo)

SUMBER


Kalo iya jd di gantung dimonas