- Beranda
- Komunitas
- News
- Sejarah & Xenology
Sejarah PKS


TS
InRealLife
Sejarah PKS
Berhubung sedang rame dan menuju pemilu 2014 maka saya sajikan sejarah salah satu partai di Indonesia, PKS. Sumbernya adalah buku Dilema PKS karya Burhanuddin Muhtadi.

http://www.penerbitkpg.com/katalog/d...ra-dan-Syariah


http://www.penerbitkpg.com/katalog/d...ra-dan-Syariah

Quote:
Tiga Tahap Perkembangan PKS
2.1.1. Gerakan Dakwah Kampus

Asal-usul PKS dapat ditelusuri dari gerakan dakwah kampus. Dakwah kampus meliputi serangkaian kegiatan yang menyeru pada agama yang dilakukan oleh dan untuk kalangan mahasiswa di kampus. Munculnya dakwah kampus itu sendiri dapat dimaknai sebagai reaksi terhadap ketidakramahan dan tindakan represif rezim Soeharto terhadap kelompok “Islam politik” yang terlihat sejak menit pertama setelah Soeharto berada di tampuk kekuasaan. Beberapa mantan tokoh dan elite Masyumi yang dipelopori Muhammad Natsir lalu mendirikan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) pada 1967.
DDII ini kemudian mendorong tokoh-tokohnya untuk mengubah haluanstrategi, lebih memilih jalur revitalisasi dakwah dengan membidani proses kelahiran gerakan sosial Islam yang lebih cair di kampus-kampus. Peran DDII yang paling krusial dalam memperluas dakwah kampus juga tampak pada proses kelahiran Lembaga Mujahid Dakwah (LMD). Lembaga ini didirikan oleh tokoh
yang berafiliasi dengan DDII, Imaduddin Abdulrahim, yang sejak 1970-an aktif melakukan pelatihan-pelatihan keagamaan di Masjid Salman ITB. Banyak aktivis mahasiswa Muslim yang tertarik dengan pelatihan-pelatihan LMD dan mulai menyebarkan ideologi dan kurikulum LMD di kampus-kampus mereka.
Pada awal 1980-an, dakwah kampus mulai memperkenalkan istilah usrah (bahasa Arab yang berarti “keluarga”) dan mulai melakukan pengaturan dan pelatihan bagi anggota-anggotanya dengan sistem dan program yang lebih sistematik. Usrah adalah kelompok-kelompok kecil yang saling berhubungan secara dekat serta dirajut melalui struktur hierarkis. Kebanyakan anggota usrah tidak mengenal anggota-anggota di kelompok usrah yang lain. Dari struktur organisasi semacam ini, dakwah kampus berkembang pesat dan masjid-masjid kampus sejak saat itu menjadi pusat aktivitas mereka. Penggunaan usrah (sistem sel) dalam program pelatihan keagamaan di kegiatan dakwah kampus mengadopsi sistem pengkaderan Ikhwanul Muslimin Mesir.
Pada awal 1980-an, pemikiran dan model aktivisme Ikhwan telah tersebar luas melalui interaksi dengan para alumni dari Timur Tengah.23 Pada waktu yang sama, melalui kerja para intelektual dan orang-orang yang berafiliasi dengan DDII—yang paling terkenal adalah Abu Ridho dan Prof. Rahman Zainuddin—tulisan-tulisan mengenai tokoh-tokoh utama Ikhwan seperti Hasan al-Banna, Sayyid Quthb, dan lain-lain diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang kemudian memungkinkan para aktivis dakwah kampus mengakses karya-karya ini dalam bahasa Indonesia.
2.1.1. Gerakan Dakwah Kampus
Asal-usul PKS dapat ditelusuri dari gerakan dakwah kampus. Dakwah kampus meliputi serangkaian kegiatan yang menyeru pada agama yang dilakukan oleh dan untuk kalangan mahasiswa di kampus. Munculnya dakwah kampus itu sendiri dapat dimaknai sebagai reaksi terhadap ketidakramahan dan tindakan represif rezim Soeharto terhadap kelompok “Islam politik” yang terlihat sejak menit pertama setelah Soeharto berada di tampuk kekuasaan. Beberapa mantan tokoh dan elite Masyumi yang dipelopori Muhammad Natsir lalu mendirikan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) pada 1967.
DDII ini kemudian mendorong tokoh-tokohnya untuk mengubah haluanstrategi, lebih memilih jalur revitalisasi dakwah dengan membidani proses kelahiran gerakan sosial Islam yang lebih cair di kampus-kampus. Peran DDII yang paling krusial dalam memperluas dakwah kampus juga tampak pada proses kelahiran Lembaga Mujahid Dakwah (LMD). Lembaga ini didirikan oleh tokoh
yang berafiliasi dengan DDII, Imaduddin Abdulrahim, yang sejak 1970-an aktif melakukan pelatihan-pelatihan keagamaan di Masjid Salman ITB. Banyak aktivis mahasiswa Muslim yang tertarik dengan pelatihan-pelatihan LMD dan mulai menyebarkan ideologi dan kurikulum LMD di kampus-kampus mereka.
Pada awal 1980-an, dakwah kampus mulai memperkenalkan istilah usrah (bahasa Arab yang berarti “keluarga”) dan mulai melakukan pengaturan dan pelatihan bagi anggota-anggotanya dengan sistem dan program yang lebih sistematik. Usrah adalah kelompok-kelompok kecil yang saling berhubungan secara dekat serta dirajut melalui struktur hierarkis. Kebanyakan anggota usrah tidak mengenal anggota-anggota di kelompok usrah yang lain. Dari struktur organisasi semacam ini, dakwah kampus berkembang pesat dan masjid-masjid kampus sejak saat itu menjadi pusat aktivitas mereka. Penggunaan usrah (sistem sel) dalam program pelatihan keagamaan di kegiatan dakwah kampus mengadopsi sistem pengkaderan Ikhwanul Muslimin Mesir.
Pada awal 1980-an, pemikiran dan model aktivisme Ikhwan telah tersebar luas melalui interaksi dengan para alumni dari Timur Tengah.23 Pada waktu yang sama, melalui kerja para intelektual dan orang-orang yang berafiliasi dengan DDII—yang paling terkenal adalah Abu Ridho dan Prof. Rahman Zainuddin—tulisan-tulisan mengenai tokoh-tokoh utama Ikhwan seperti Hasan al-Banna, Sayyid Quthb, dan lain-lain diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang kemudian memungkinkan para aktivis dakwah kampus mengakses karya-karya ini dalam bahasa Indonesia.
0
40.5K
Kutip
201
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan