- Beranda
- Komunitas
- News
- Sejarah & Xenology
Skandal-Skandal yang Menimpa Para Pemimpin Gerakan Pantekosta


TS
dragonroar
Skandal-Skandal yang Menimpa Para Pemimpin Gerakan Pantekosta
Sejak mulainya, gerakan Pantekosta telah penuh dengan skandal, sebagaimana telah kami dokumentasikan dalam buku kami, setebal 317 halaman dengan ilustrasi, The Pentecostal-Charismatic Movements. Jika gerakan ini sungguh memiliki kepenuhan urapan dan kuasa Roh Kudus sebagaimana mereka klaim, kita tentunya tidak akan menyaksikan pertunjukan kedagingan yang sedemikian rupa, namun pada kenyataannya, skandal moral dan skandal-skandal lainnya telah terus menerus melanda gerakan ini. Berikut adalah contoh-contoh yang menonjol:
Pada tahun 1977, ORAL ROBERTS mengklaim bahwa Allah menampakkan diri padanya dan menginstruksikannya untuk membangun sebuah pusat medis yang disebut CITY OF FAITH. Pada tahun 1980, ia mengklaim bahwa ia berbicara “muka dengan muka” dengan Yesus yang tingginya 300 meter, yang memberitahu dia bahwa Dia akan menyelesaikan masalah-masalah finansial City of Faith. Tujuh tahun kemudian, Roberts mengatakan bahwa Allah menampakkan diri lagi kepadanya dan memberitahunya bahwa ia akan mati jika ia tidak mengumpulkan dana $8 juta dalam waktu 12 bulan. Ternyata penglihatan-penglihatan yang mengagetkan dan himbauan-himbauan yang tiada henti tidak dapat menyelamatkan City of Faith. Pada tahun 1989, Roberts menutup fasilitas tersebut untuk membayar hutang-hutang! Namun dunia Pantekosta secara umum tidak mencela Roberts sebagai seorang nabi palsu dan penipu. Ribuan orang terus berdatangan ke ORU (Oral Roberts University) dari gereja-gereja Pantekosta di seluruh Amerika, dan jutaan dolar terus mengalir ke pelayanan Roberts dari para pendukung yang polos.
Pada tahun 1989, JIM BAKKER, pemimpin PTL, sebuah program televisi Pantekosta yang sangat berpengaruh, masuk penjara karena menipu uang pendukungnya sejumlah $158 juta. Dia dibebaskan secara bersyarat pada tahun 1994 setelah menjalani 5 tahun dari vonis 45 tahun. Persidangannya membongkar gaya hidupnya yang mewah, termasuk enam rumah mewah miliknya dan bahkan rumah anjing yang diberi AC. Jaksa penuntut mendakwa Bakker telah menggunakan untuk kepentingannya sendiri, $3,7 juta uang yang telah diberikan kepada “pelayanannya. ” Bakker juga berzinah dengan sekretaris gereja, Jessica Hahn, dan membayar lebih dari $250.000 untuk menutupi masalah itu. Istri Bakker, yang juga adalah mantan co-host klub PTL, Tammy Faye, menceraikan dia waktu dia berada di penjara, dan menikah lagi dengan Roe Messner, seorang teman lama keluarga, yang perusahaannya membantu mendirikan kompleks resor Heritage USA milik PTL. Hari ini, Tammy Faye memiliki pelayanan yang “tidak menghakimi” bagi para homoseksual. Dia muncul dalam parade-parade gay di seluruh negeri, termasuk suatu ketika di Washington D.C., saat ada kontes meniru Tammy Faye. Saat itu dia “dikelilingi oleh lelaki yang berdandan perempuan dengan make-up….” (Charisma News, November 2002). Pada bulan Januari 2000, Bakker memberitahu Larry King, “Setiap orang yang mati dalam Holocaust (penganiayaan Jerman terhadap Yahudi di Perang Dunia 2) sedang berada di surga.” Bakker mempertahankan doktrin sesat ini dalam sebuah surat kepada editor majalah Charisma bulan Juni tahun yang sama.
Satu tahun setelah skandal PTL menjadi berita utama di seluruh dunia, JIMMY SWAGGART, salah seorang pemimpin pengkhotbah Pantekosta di zaman modern ini, menciptakan skandalnya sendiri ketika dia tertangkap sedang bersama seorang pramuria. Ada waktu itu Swaggart memiliki jemaat 6000 orang di Baton Rouge, Louisiana, sebuah markas seluas 270 acre, sebuah Sekolah Alkitab, sebuah pelayanan televisi dengan pengaruh yang besar dan yang menjangkau banyak daerah di seluruh dunia (ditayangkan di 9700 stasiun dan jaringan), dan pemasukan untuk pelayanannya mencapai $142 juta setahun. Swaggart adalah sepupunya Jerry Lee Lewis dan kedua orang ini sungguh mahir menghantam piano, tetapi Jerry Lee mengejar karir dalam sebagai seorang musisirock and roll yang flamboyan sedangkan Jimmy mengejar karir sebagai penginjil yang flamboyan. Laporan dari sebuah crusade (KKR) Swaggart di Calgary, Alberta, menggambarkan tentang “volume musik gospel yang sudah seperti acid-rock” dan “pertunjukan yang bagus” di mana Swaggart “menghantam grand piano itu, sambil berkeringat dan bergaya seperti Elvis Presley” dan “mempengaruhi penonton seperti Frank Sinatra” (The Courier News, Elgin, Ill., 20 Mei 1991, hal. 5A). [Setelah kasus pramuria itu] Swaggart menolak untuk tidak naik mimbar selama setahun, sebagaimana ditetapkan oleh Sidang Jemaat Allah di Louisiana sebagai disiplin terhadap dirinya, jadi dia dikeluarkan tetapi dia tetap terus berkhotbah. Ia kehilangan tiga perempat penonton televisinya dan murid-murid sekolah Alkitabnya, dan juga sebagian besar jemaatnya; secara finansial dia ambruk. Tetapi skandal Jimmy Swaggart belum berakhir walaupun dia mengklaim bahwa dia telah bertanya kepada Allah, “Tuhan, apakah Engkau masih mau saya mengemban tugas ini?” Allah ceritanya menjawab dengan tegas, “Yaaaa! Kamu hari ini jauh lebih baik daripada sebelumnya” (“Swaggart Back in Pulpit with Tales of Nightmares and Revelation,” Religious News Service, 23 Mei 1988; dicetak ulang in Christian News, 3 Juni 1988, hal. 5). Dalam sebuah tayangan televisi pada bulan Mei 1988, Swaggart berani sekali menyombongkan diri: “Anda sedang menonton pengkhotbah yang bersih!” dan “Saya tidak berbohong!” (Don Matzat, “The Same Ol’ Jimmy,” Christian News, 16 Mei 1988). Mungkin hal ini karena Swaggart mencari konseling dari Oral Roberts dan Roberts katanya menyaksikan setan-setan berkuku panjang mencakar-cakar daging Swaggart, dan ia mengusir mereka (Huntsville Times, Huntsville, Alabama, AP report, 31 Maret 1988, dilaporkan dari Calvary Contender, 15 April 1988). Segampang itu. Pengusiran setan itu sepertinya tidak berhasil. Pada tahun 1991 Swaggart sekali lagi masuk masalah ketika polisi di Indio, California, menghentikan kendaraannya karena pelanggaran lalu lintas, dan menemukan bahwa wanita yang bersama dengan dia adalah seorang pramuria. Walaupun semua ini telah terjadi, Swaggart masih terus maju, walaupun pengikutnya tidak lagi banyak. Dalam program televisinya tanggal 12 Sept. 2004, dia berkata, “Saya belum pernah melihat seorang laki-laki pun yang saya ingin nikahi. Dan saya katakan sekarang dengan jelas dan terbuka; jika ada orang yang memandangi saya dengan cara seperti itu, saya akan membunuhnya dan saya akan bilang pada Tuhan bahwa dia sudah mati.”
Sampai dengan tahun 1980an, PETER POPOFF, seorang penginjil Pantekosta, memiliki pelayanan di 51 saluran televisi dan 40 saluran radio di banyak kota, dan pemasukan tahunan tujuh juta dolar. Ia juga mengadakan KKR penyembuhan di banyak kota, dan dalam acara-acara tersebut dia akan mempraktekkan “kata-kata pengetahuan” dengan cara menyebutkan nama, alamat, dan penyakit orang-orang asing yang hadir. Pada tahun 1986, tersiar berita bahwa “wahyu” luar biasa-nya Popoff sebenarnya diberikan padanya oleh istrinya setelah istrinya itu bercakap-cakap dengan orang-orang yang hadir. Dia [istrinya] mengirimkan informasi ini melalui sinyal radio dan Peter dapat mendengar suaranya melalui receiver kecil di telinganya. Sebuah tim skeptis menemukan penipuan ini dan merekam percakapan-percakap an pribadi tersebut dengan sebuah scanning receiver dan peralatan rekam (Los Angeles Times, 11 Mei 1986). Ketika ditanya mengenai hal ini oleh John Dart, seorang penulis rohani dari Los Angeles Times, Popoff menjawab bahwa istrinya hanya menyediakan 50% informasi dan sisanya dia dapatkan dari Tuhan! Popoff akhirnya terpaksa menyatakan bangkrut pada tahun 1987, tetapi pada tahun 1990 dia kembali lagi dengan sebuah buku baru berjudul Dreams, yang dia perkenalkan melalui sebuah iklan satu halaman penuh di majalah Charisma.
ROBERT TILTON, dipilih sebagai salah satu tokoh Pantekosta yang paling populer oleh para pembaca majalah Charisma pada tahun 1983. Dia muncul di halaman depan Charisma bulan Juli 1985, dan dia adalah pendiri dari Word of Faith Satellite Network, pembaca acara Success-N-Life, dan pendiri sekaligus gembala dari Word of Faith World Outreach Center di kota Farmers Branch, Texas. Ia mengajarkan doktrin “word of faith” (kata-kata iman)-nya Kenneth Hagin dan menjanjikan kemakmuran dan kesembuhan bagi mereka yang mendukung pelayanannya dan beriman. Ia menulis, “Kalian adalah…..makhluk jenis Allah” (Tilton, God’s Laws of Success, hal. 170-171). Pada tahun 1990 ia mengatakan: “Menjadi miskin adalah dosa, ketika Allah telah menjanjikan kemakmuran. Rumah baru? Mobil baru? Itu makanan ayam. Itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang Allah ingin lakukan bagimu” (John MacArthur, Charismatic Chaos, hal. 285). Tahun 1991, ketika pelayanannya memiliki pemasukan $80 juta, kerajaan Tilton tergoncang ketika program TV ABC PrimeTime Live, mengekspos gaya hidupnya yang berlebihan dan cara-cara pengumpulan dananya yang abu-abu. Propertinya termasuk sebuah rumah ukuran 11.000 kaki persegi dekat Dallas, sebuah condominium di Florida, sebuah yacht, dan asset-asset lain senilai $90 juta. Tayangan itu melaporkan bahwa pelayanan Tilton membuang ribuan surat permohonan doa yang belum dibaca ke tong sampah, walaupun Tilton mengklaim mendoakan mereka. Ia bahkan mengklaim: “Saya begitu sering berbaring di atas surat-surat permohonan doa itu sehingga kimia-kimia di dalamnya masuk dalam darah saya, dan…..saya mengalami dua stroke kecil di otak saya” (Robert Tilton, Success-N-Life, 22 November 1991). Walaupun Tilton memprotes bahwa dia adalah korban kebohongan dan menuntut ABC atas tuduhan fitnah, kasus itu tidak diterima oleh pengadilan. Karena skandal tersebut, Tilton kehilangan banyak penonton program televisinya dan kebanyakan anggota jemaatnya, tetapi dia masih mengudara dan masih memberitakan injil kemakmuran dan masih mengemis untuk sumbangan dan masih menjanjikan berkat Allah bagi mereka yang memberi.
Pada tahun 1977, ORAL ROBERTS mengklaim bahwa Allah menampakkan diri padanya dan menginstruksikannya untuk membangun sebuah pusat medis yang disebut CITY OF FAITH. Pada tahun 1980, ia mengklaim bahwa ia berbicara “muka dengan muka” dengan Yesus yang tingginya 300 meter, yang memberitahu dia bahwa Dia akan menyelesaikan masalah-masalah finansial City of Faith. Tujuh tahun kemudian, Roberts mengatakan bahwa Allah menampakkan diri lagi kepadanya dan memberitahunya bahwa ia akan mati jika ia tidak mengumpulkan dana $8 juta dalam waktu 12 bulan. Ternyata penglihatan-penglihatan yang mengagetkan dan himbauan-himbauan yang tiada henti tidak dapat menyelamatkan City of Faith. Pada tahun 1989, Roberts menutup fasilitas tersebut untuk membayar hutang-hutang! Namun dunia Pantekosta secara umum tidak mencela Roberts sebagai seorang nabi palsu dan penipu. Ribuan orang terus berdatangan ke ORU (Oral Roberts University) dari gereja-gereja Pantekosta di seluruh Amerika, dan jutaan dolar terus mengalir ke pelayanan Roberts dari para pendukung yang polos.
Pada tahun 1989, JIM BAKKER, pemimpin PTL, sebuah program televisi Pantekosta yang sangat berpengaruh, masuk penjara karena menipu uang pendukungnya sejumlah $158 juta. Dia dibebaskan secara bersyarat pada tahun 1994 setelah menjalani 5 tahun dari vonis 45 tahun. Persidangannya membongkar gaya hidupnya yang mewah, termasuk enam rumah mewah miliknya dan bahkan rumah anjing yang diberi AC. Jaksa penuntut mendakwa Bakker telah menggunakan untuk kepentingannya sendiri, $3,7 juta uang yang telah diberikan kepada “pelayanannya. ” Bakker juga berzinah dengan sekretaris gereja, Jessica Hahn, dan membayar lebih dari $250.000 untuk menutupi masalah itu. Istri Bakker, yang juga adalah mantan co-host klub PTL, Tammy Faye, menceraikan dia waktu dia berada di penjara, dan menikah lagi dengan Roe Messner, seorang teman lama keluarga, yang perusahaannya membantu mendirikan kompleks resor Heritage USA milik PTL. Hari ini, Tammy Faye memiliki pelayanan yang “tidak menghakimi” bagi para homoseksual. Dia muncul dalam parade-parade gay di seluruh negeri, termasuk suatu ketika di Washington D.C., saat ada kontes meniru Tammy Faye. Saat itu dia “dikelilingi oleh lelaki yang berdandan perempuan dengan make-up….” (Charisma News, November 2002). Pada bulan Januari 2000, Bakker memberitahu Larry King, “Setiap orang yang mati dalam Holocaust (penganiayaan Jerman terhadap Yahudi di Perang Dunia 2) sedang berada di surga.” Bakker mempertahankan doktrin sesat ini dalam sebuah surat kepada editor majalah Charisma bulan Juni tahun yang sama.
Satu tahun setelah skandal PTL menjadi berita utama di seluruh dunia, JIMMY SWAGGART, salah seorang pemimpin pengkhotbah Pantekosta di zaman modern ini, menciptakan skandalnya sendiri ketika dia tertangkap sedang bersama seorang pramuria. Ada waktu itu Swaggart memiliki jemaat 6000 orang di Baton Rouge, Louisiana, sebuah markas seluas 270 acre, sebuah Sekolah Alkitab, sebuah pelayanan televisi dengan pengaruh yang besar dan yang menjangkau banyak daerah di seluruh dunia (ditayangkan di 9700 stasiun dan jaringan), dan pemasukan untuk pelayanannya mencapai $142 juta setahun. Swaggart adalah sepupunya Jerry Lee Lewis dan kedua orang ini sungguh mahir menghantam piano, tetapi Jerry Lee mengejar karir dalam sebagai seorang musisirock and roll yang flamboyan sedangkan Jimmy mengejar karir sebagai penginjil yang flamboyan. Laporan dari sebuah crusade (KKR) Swaggart di Calgary, Alberta, menggambarkan tentang “volume musik gospel yang sudah seperti acid-rock” dan “pertunjukan yang bagus” di mana Swaggart “menghantam grand piano itu, sambil berkeringat dan bergaya seperti Elvis Presley” dan “mempengaruhi penonton seperti Frank Sinatra” (The Courier News, Elgin, Ill., 20 Mei 1991, hal. 5A). [Setelah kasus pramuria itu] Swaggart menolak untuk tidak naik mimbar selama setahun, sebagaimana ditetapkan oleh Sidang Jemaat Allah di Louisiana sebagai disiplin terhadap dirinya, jadi dia dikeluarkan tetapi dia tetap terus berkhotbah. Ia kehilangan tiga perempat penonton televisinya dan murid-murid sekolah Alkitabnya, dan juga sebagian besar jemaatnya; secara finansial dia ambruk. Tetapi skandal Jimmy Swaggart belum berakhir walaupun dia mengklaim bahwa dia telah bertanya kepada Allah, “Tuhan, apakah Engkau masih mau saya mengemban tugas ini?” Allah ceritanya menjawab dengan tegas, “Yaaaa! Kamu hari ini jauh lebih baik daripada sebelumnya” (“Swaggart Back in Pulpit with Tales of Nightmares and Revelation,” Religious News Service, 23 Mei 1988; dicetak ulang in Christian News, 3 Juni 1988, hal. 5). Dalam sebuah tayangan televisi pada bulan Mei 1988, Swaggart berani sekali menyombongkan diri: “Anda sedang menonton pengkhotbah yang bersih!” dan “Saya tidak berbohong!” (Don Matzat, “The Same Ol’ Jimmy,” Christian News, 16 Mei 1988). Mungkin hal ini karena Swaggart mencari konseling dari Oral Roberts dan Roberts katanya menyaksikan setan-setan berkuku panjang mencakar-cakar daging Swaggart, dan ia mengusir mereka (Huntsville Times, Huntsville, Alabama, AP report, 31 Maret 1988, dilaporkan dari Calvary Contender, 15 April 1988). Segampang itu. Pengusiran setan itu sepertinya tidak berhasil. Pada tahun 1991 Swaggart sekali lagi masuk masalah ketika polisi di Indio, California, menghentikan kendaraannya karena pelanggaran lalu lintas, dan menemukan bahwa wanita yang bersama dengan dia adalah seorang pramuria. Walaupun semua ini telah terjadi, Swaggart masih terus maju, walaupun pengikutnya tidak lagi banyak. Dalam program televisinya tanggal 12 Sept. 2004, dia berkata, “Saya belum pernah melihat seorang laki-laki pun yang saya ingin nikahi. Dan saya katakan sekarang dengan jelas dan terbuka; jika ada orang yang memandangi saya dengan cara seperti itu, saya akan membunuhnya dan saya akan bilang pada Tuhan bahwa dia sudah mati.”
Sampai dengan tahun 1980an, PETER POPOFF, seorang penginjil Pantekosta, memiliki pelayanan di 51 saluran televisi dan 40 saluran radio di banyak kota, dan pemasukan tahunan tujuh juta dolar. Ia juga mengadakan KKR penyembuhan di banyak kota, dan dalam acara-acara tersebut dia akan mempraktekkan “kata-kata pengetahuan” dengan cara menyebutkan nama, alamat, dan penyakit orang-orang asing yang hadir. Pada tahun 1986, tersiar berita bahwa “wahyu” luar biasa-nya Popoff sebenarnya diberikan padanya oleh istrinya setelah istrinya itu bercakap-cakap dengan orang-orang yang hadir. Dia [istrinya] mengirimkan informasi ini melalui sinyal radio dan Peter dapat mendengar suaranya melalui receiver kecil di telinganya. Sebuah tim skeptis menemukan penipuan ini dan merekam percakapan-percakap an pribadi tersebut dengan sebuah scanning receiver dan peralatan rekam (Los Angeles Times, 11 Mei 1986). Ketika ditanya mengenai hal ini oleh John Dart, seorang penulis rohani dari Los Angeles Times, Popoff menjawab bahwa istrinya hanya menyediakan 50% informasi dan sisanya dia dapatkan dari Tuhan! Popoff akhirnya terpaksa menyatakan bangkrut pada tahun 1987, tetapi pada tahun 1990 dia kembali lagi dengan sebuah buku baru berjudul Dreams, yang dia perkenalkan melalui sebuah iklan satu halaman penuh di majalah Charisma.
ROBERT TILTON, dipilih sebagai salah satu tokoh Pantekosta yang paling populer oleh para pembaca majalah Charisma pada tahun 1983. Dia muncul di halaman depan Charisma bulan Juli 1985, dan dia adalah pendiri dari Word of Faith Satellite Network, pembaca acara Success-N-Life, dan pendiri sekaligus gembala dari Word of Faith World Outreach Center di kota Farmers Branch, Texas. Ia mengajarkan doktrin “word of faith” (kata-kata iman)-nya Kenneth Hagin dan menjanjikan kemakmuran dan kesembuhan bagi mereka yang mendukung pelayanannya dan beriman. Ia menulis, “Kalian adalah…..makhluk jenis Allah” (Tilton, God’s Laws of Success, hal. 170-171). Pada tahun 1990 ia mengatakan: “Menjadi miskin adalah dosa, ketika Allah telah menjanjikan kemakmuran. Rumah baru? Mobil baru? Itu makanan ayam. Itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang Allah ingin lakukan bagimu” (John MacArthur, Charismatic Chaos, hal. 285). Tahun 1991, ketika pelayanannya memiliki pemasukan $80 juta, kerajaan Tilton tergoncang ketika program TV ABC PrimeTime Live, mengekspos gaya hidupnya yang berlebihan dan cara-cara pengumpulan dananya yang abu-abu. Propertinya termasuk sebuah rumah ukuran 11.000 kaki persegi dekat Dallas, sebuah condominium di Florida, sebuah yacht, dan asset-asset lain senilai $90 juta. Tayangan itu melaporkan bahwa pelayanan Tilton membuang ribuan surat permohonan doa yang belum dibaca ke tong sampah, walaupun Tilton mengklaim mendoakan mereka. Ia bahkan mengklaim: “Saya begitu sering berbaring di atas surat-surat permohonan doa itu sehingga kimia-kimia di dalamnya masuk dalam darah saya, dan…..saya mengalami dua stroke kecil di otak saya” (Robert Tilton, Success-N-Life, 22 November 1991). Walaupun Tilton memprotes bahwa dia adalah korban kebohongan dan menuntut ABC atas tuduhan fitnah, kasus itu tidak diterima oleh pengadilan. Karena skandal tersebut, Tilton kehilangan banyak penonton program televisinya dan kebanyakan anggota jemaatnya, tetapi dia masih mengudara dan masih memberitakan injil kemakmuran dan masih mengemis untuk sumbangan dan masih menjanjikan berkat Allah bagi mereka yang memberi.
0
8.1K
6
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan