Jembatan dan jalan dekat saluran irigasi sebelah tenggara Probolinggo, tahun 1919.

Foto-foto hitam putih yang dipampang di salah satu ruangan Erasmus Huis, Kedutaan Belanda di Indonesia itu sungguh bernilai sejarah Indonesia saat dijajah Belanda. Foto dan sejumlah dokumen yang dipampang di ruang pameran itu hanyalah beberapa koleksi yang dipunyai Koninklijk Instituut voor Taal, Land-en Volkenkunde (KITLV). KITLV atau Institut Kerajaan Belanda untuk kajian Asia Tenggara dan Karibia didirikan pada 1851 ini berpusat di Leiden, Belanda. Institut ini menyimpan ribuan dokumen penting dan bernilai sejarah, terutama bagi Indonesia yang pernah jadi koloni Belanda. Pameran ini sudah berlangsung sejak beberapa waktu lalu dan bakal berkahir pada 15 Februari mendatang. Simak foto-foto menariknya di sini.



Penguatan tepi sungai dekat pembangkit listrik tenaga air di Sungai Tuntang dekat Semarang tahun 1919.


Bendungan dekat pembangkit tenaga listrik di Sungai Tuntang, 1919.


Bangunan pengairan di saluran air di daerah Banyumas, sekitar tahun 1915.


Pintu air di Kali Mas Surabaya - Wonokromo, sekitar tahun 1925.


Mencuci pakaian di kali Pasar Baru 1930.


Perempuan sedang mencuci pakaian di Kali Besar, Jakarta.


Gadis-gadis Bali mencuci pakaian di Bungkulan, Bali Utara, 1923.


Banjir di Pintu Besar, Jakarta, 1872.


Banjir di Jakarta sekitar tahun 1920.


Banjir di jalan-jalan Barabai, Kalimantan Selantan, 13-01-1928.


Pabrik mesin Braat NV dekat Kali Mas, Surabaya, 1902-1907.
[img] http://sin.stb.s-msn.com/i/A1/D08FAF...98_w598_m2.jpg[/img]

Pabrik mesin Braat NV dekat Kali Mas, Surabaya, 1902-1907.


Gerbang Amsterdam , jalan Gedong Panjang, sebelum 1869.


Pasar ikan, tampak dari menara syahbandar De Uitkijk sekitar 1870.


Tanah Abang sebelum 1880.


Sumur bor di Koningsplein, lapangan Medan Merdeka, sekitar 1885.


Banjir di suatu tempat di Hindia - Belanda, sekitar 1925.


Bangunan pengairan pada saluran air di daerah Banyumas, sekitar 1915.


Pemakaman di Tanah Abang sebelum 1880.


Jalan dari Salemba ke Meester Cornelis sebelum 1880.


Seorang warga Eropa berdiri di dekat turbin air pembangkit listrik tenaga air di pinggir Sungai Tuntang dekat Semarang, 1919.