WAJO, KOMPAS.com - Ratusan warga dari dua desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan menggelar unjukrasa di Kantor DPRD setempat, Selasa (29/1/2013). Mereka menuntut Bupati Wajo Andi Burhanuddin Unru dicopot dari jabatannya. Tuntutan ini terkait kasus pemukulan yang dilakukan bupati terhadap enam warga, Senin (21/1/2013) pekan lalu.

Ratusan orang yang berasal dari Desa Doping Kecamatan Penran dan Desa Benceng-bencenge, Kecamatan Majauleng merupakan keluarga dari para korban pemukulan. Mereka menuntut DPRD menggelar rapat paripurna terkait tindakan bupati yang telah melakukan penganiyaan serta penculikan, hanya karena dugaan melakukan politik uang terhadap salah satu kandidat gubernur.

"Kami menuntut agar DPRD Kabupaten Wajo segera berkomunikasi dengan Presiden RI, Menteri Dalam Negeri dan Mahkamah Agung (MA) untuk segera mencopot Andi Burhanuddin Unru sebagai Bupati Wajo," kata Akmal, salah satu peserta aksi.

Dalam aspirasinya, pendemo juga meminta DPRD Wajo membentuk tim pencari fakta untuk mengusut tuntas dugaan penganiyaan yang dilakukan Bupati Wajo terhadap enam orang warga Doping dan Benceng-bencenge. Mereka mendesak Kepolisian mengawal kasus ini hingga Andi Burhanuddin Unru ditetapkan menjadi tersangka.

Yunus Panaungi, anggota dewan yang menerima aspirasi itu mengaku saat ini masih menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Polda Sulselbar. "Sampai sekarang kami menyerahkan kasus ini kepada polisi dan sekarang ini sudah ada empat tersangka," kata Yunus kepada para pengunjuk rasa.

Editor :Glori K. Wadrianto
sumber

waduh hari gini pejabat main pukul... seharusnya warga juga mukulin rame rame nih bupati..