Program Depolitisasi KADIN Digoyang Politik 2014
Ribut-ribut mendesak Munaslub dan upaya melengserkan Ketua Umum
KADINSuryo Bambang Sulisto diduga berkaitan dengan agenda politik 2014. Program depolitisasi KADIN mulai mendapat serangan dari kepentingan politik dari luar organisasi.
“Kami mengerti jika ada beberapa KADIN Daerah (KADINDA)yang belum memahami maksud dari reformasi yang dilakukan. Hal ini menyebabkan adanya sebagian kecil KADINDA dan beberapa asosiasi yang sulit menerima langkah reformasi dan depolitisasi KADIN, sehinggamudah dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan lain, khususnya politik, yang tidak sejalan dengan misi reformasi KADIN,” ujar Ketua Umum KADIN JABAR, Agung Suryamal Sutisno.
Menurutnya, adanya riak-riak kecil tersebut tidak lain disebabkan oleh kurangnya pemahaman yang menyeluruh terhadap upaya KADIN mendorong program reformasi, depolitisasi dan profesionalisasi di kalangan KADINDA dan sejumlah kecil asosiasi. Beliau menduga, ada kepentingan politik dari luar yang menghembuskan gejolak yang diindikasi terkait agenda politik 2014.
KADIN sebagai salah satu pilar dunia usaha tentu menjadi sasaran politik yang potensial untuk 2014, sehingga wajar jika terdapat upaya-upaya mencegah agenda reformasi, depolitisasi dan profesionalisasi KADIN yang dilakukan oleh kepengurusan saat ini.
Beberapa waktu lalu, KADIN telah melakukan perubahan struktur kepengurusan dari semula berjumlah 21 jabatan menjadi 36 jabatan. Perubahan ini dilakukan untuk meningkatkan efektivitas dan mengoptimalkan kinerja organisasi. Dengan merangkul lebih banyak lagi pengusaha nasional serta penyeimbangan beban kerja organisasi, KADIN meyakini perubahan struktur tersebut dapat mendorong aktivasi program-program yang belum berjalan optimal sebelumnya.
“Kami menganggap reformasi, depolitisasi dan profesionalisasi KADIN sangat penting, karena KADIN sebagai mitra pemerintah, menghadapi tantangan dunia usaha yang sangat besar saat ini yaitu mendorong perekonomian daerah secara optimal dan itu tidak dapat dilakukan tanpa 3 langkah tersebut,” ujar Ketua Umum KADIN, Suryo Bambang Sulisto.
Untuk itu, KADIN sudah menugaskan sejumlah anggota untuk secara khusus mensosialisasikan kembali alasan dilakukannya perubahan struktur organisasi dalam rangka merealisasikan langkah reformasi melalui jalan depolitisasi untuk menciptakan iklim organisasi yang profesional, sehingga jauh dari kepentingan politik luar yang tidak sejalan dengan visi dan misi KADIN.
“Sosialisasi akan dilakukan kepada seluruh elemen KADIN. Kami yakin semua bisa mendukung tugas berat KADIN menyambut ASEAN Economic Community 2015,” ujar Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional KADIN INDONESIA, Chris Kanter.
Sumber:
Metrotvnews.com -
Antisipasi Tahun Politik, Kadin Perjuangkan Depolitisasi