Sejarah Asal Usul Penggunaan Simbol Ular di Dunia Medis
TS
delfac
Sejarah Asal Usul Penggunaan Simbol Ular di Dunia Medis
Spoiler for Bukti Bebas Repost:
Pernahkah agan merasa penasaran dengan apotik, farmasi, ambulans dan berbagai atribut medis lainnya yang menggunakan simbol bergambar ular?
Selama belasan tahun sejak ane akil baligh sampai rambut mulai beruban.. ada sebuah rasa penasaran yang menghantui tatkala setiap kali melihat simbol ular berbentuk melilit yang ane temui di apotik, ambulans, instalasi farmasi, rumah sakit, atau poster-posterdi ruang praktek dokter. Koq bukan simbolnya memakai gambar suntik, kapsul, tablet atau stetoskop. Koq pakai ular, bukan hewan lainnya seperti kalajengking atau bahkan seekor luwak? Sekilas ane dulu mengait-ngaitkan simbol ular dengan racun yang identik dengan urusan medis. Nah untuk lebih gamblangnya berikut ini sejarah mengapa gambar ular dipakai di dunia medis. Monggo gan, silahkan ditelusuri...
Asal Usul Penggunaan Simbol Ular Pada Dunia Medis
Spoiler for Ternyata ada kesalah kaprahan diawal penggunaannya:
Gambar berupa simbol ular yang melilit sebuah tongkat begitu familiar dengan dunia medis. Mulai dari kemasan obat, hingga keterangan-keterangan di rumah sakit. Mendengar kata ular seringkali membuat orang takut membayangkan wujudnya, gigitannya hingga racunnya yang berbahaya. Namun di masa lampau dijaman kuno, ular juga menjadikan perlambangan dari hal yang terkait dengan pengobatan dan penyembuhan.
Simbol seekor ular yang melingkar pada sebuah tongkat yang kerap menjadi identitas dunia medis merujuk pada tongkat dewa Asclepius, seorang dewa mitologi Yunani kuno yang merupakan dewa pengobatan dan penyembuhan. Asclepius senantiasa membawa sebuah tongkat kayu yang dililit oleh seekor ular. Inilah yang kemudian dijadikan inspirasi pembuatan logo dunia medis modern. Seringkali kita temui simbol ular yang melilit pada kayu dimodifikasi dalam bentuk ular yang melilit gelas cawan/mangkok yang diidentikan dengan mangkok Hygieia, putri Asplecius.
Asclepius
Asklepios adalah dewa pengobatan dan penyembuhan dalam mitologi Yunani. Asklepios mewakili aspek penyembuhan dari seni pengobatan, sementara putri-putrinya Hygieia, Meditrina, Iaso, Aceso, Aglæa dan Panacea melambangkan kekuatan dari kebersihan, obat, dan penyembuhan. Dalam mitologi Romawi dia dinamakan sebagai Vediovis. Terkisah Asclepius dibunuh Zeus dengan petir dikarenakan menghidupkan orang mati.
Ketika melakukan pengobatan atau penyembuhan Asklepios senantiasa membawa batang kayu yang dililit oleh seekor ular. Inilah kemudian yang di era modern dijadikan sebagai simbol rujukan dunia medis.
Kalau di Indonesia ada juga tongkat yang terkenal.. namanya Tongkat Madura
Salah Kaprah Korps Medis Militer Amerika
Spoiler for Akibat kesalahan dokumentasi, kerancuan dan kesalahan persepsi:
Selain dikaitkan dengan Asclepius, banyak pula kesalahan secara umum yang menghubungkan perlambang dunia medis dengan Caduceus yang merupakan tongkat dari Hermes seorang dewa dalam mitologi Yunani kuno. Jelas sekali perbedaannya: tongkat Asclepius dililit satu ular dengan tanpa sayap pada tongkat tersebut. Sedangkan tongkat Hermes memiliki sayap dan dililit oleh 2 ekor ular.Dalam dunia modern penggunaan caduceus sebagai simbol obat-obatan medis diperkenalkan di Amerika Serikat pada akhir abad 19 dan di awal abad 20 sebagai bentuk kesalahan dokumentasi, salah pengertian dan kerancauan atau kebingunan dalam penggunaan caduceus. Berdasarkan dokumentasi sejarah modern, simbol caduceus pertama kali digunakan oleh korps medis militer Amerika Serikat di tahun 1902.
Caduceus merupakan simbol tradisional dari Hermes (dewa pada mitologi yunani kuno) yang berupa dua ular yang melilit sebuah tongkat yang memiliki sayap. Simbol dua ular caduceus yang melilit batang kayu dimasa lampau diasosiasikan dengan perdagangan, kelancaran berbicara, tipu daya, dan negosiasi. Sedangkan dalam perkembangannya dari waktu ke waktu caduceus ketika dihubungkan dengan obat-obatan dan dunia medis senantiasa diasosikan dengan alkimia dan kebijaksanaan.
Hermes Adalah Dewa Pembawa Pesan
Hermes merupakan dewa pembawa pesan dalam mitologi Yunani. Hermes dilahirkan di Gunung Kellina di Arkadia. Hermes adalah anak dari Zeus dan Maia dan merupakan salah satu dewa Olimpus.
Hermes biasanya digambarkan dengan mengenakan topi bertepi lebar atau topi bersayap (petasus), sandal bersayap (talaria), dan tongkat bersayap yang dililit ular (caduceus).
Spoiler for Penggunaan simbol caduceus di korps medis militer Amerika:
Bonus Tambahan
Spoiler for Sekedar mengingatkan kembali:
Bismillah.Kepercayaan tentang dewa ataupun dewi terkadang masih ditemui dijaman ini. Terkadang masih ditemui sekelompok kaum Muslimin yang mana mereka percayai adanya dewa/dewi dlm kepercayaan lokal hingga dewa dewi di Yunani yang dapat mengatur atau membawa kesuburan, membawa rejeki, menjaga keselamatan dari bala atau musibah, dan yg semisalnya.
Bahwasanya hanya Allah Subhanahu wa Ta'ala semata yang mampu mendatangkan rizki, keselamatan, kesuburan, musibah/bencana dan kematian. Mempercayai (atau bahkan menyembah) adanya sosok-sosok selain Allah 'Azza wa Jalla yang dapat mendatangkan perkara-perkara tersebut di atas, maka seseorang tersebut akan terjatuh pada perkara kesyirikan, dosa terbesar yang tidak akan diampuni oleh Allah Ta'ala. Allah akan menempatkan pelaku kesyirikan kekal didalam neraka, tanpa terkecuali. Naudzubillah min dzalik. Bahkan sebagai contoh ketika itu menimpa paman Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam, ketika Abu Thalib meninggal dalam keadaan syirik kepada Allah.
Dari Abu Sa`id Al Khudri, berkata, Disebutkan disisi Rasulullah pamannya Abu Thalib, maka beliau bersabda, ”Somoga syafa’atku bermanfaat baginya kelak di hari kiamat. Karena itu dia ditempatkan di neraka yang paling dangkal, api neraka mencapai mata kakinya lantaran itu otaknya mendidih”. (HR.Bukhari 3885, 6564, Muslim 210)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim No. 1631)
Kaskuser yang baik senantiasa berbudaya meninggalkan komen yang baik dantidak ngejunk dengan iklan jualan yang bertumpuk-tumpuk dan berlebihan, hormati kaskuser yang lainnya.
Quote:
Makasih bgt kl dikasihApalagi ditambahTapi Jangan
Spoiler for Please jangan dibuka, beneran jangan...:
Jangan lupa tinggalin komentar agan plusrate 5 star kalau berkenan