YOGYA (KRjogja.com)- Badan Narkotika Nasional (BNN) mengimbau kepada seluruh masyarakat, untuk mewaspadai modus baru dalam penyebaran narkoba. Salah satunya adalah dengan menggunakan identitas orang lain baik berupa KTP/SIM dan paspor.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Anang Iskandar menuturkan, baru-baru ini BNN berhasil mengungkap kasus peredaran gelap narkoba melalui paket kiriman yang diterima oleh Kantor Pos Pasar Baru, Jakarta Pusat. Paket tersebut berasal dari Mumbai - India dan ditujukan kepada seseorang di Indonesia.

"Modus yang dipakai oleh pelaku adalah dengan menggunakan kartu identitas berupa KTP dan alamat orang lain untuk kemudian digunakan sebagai alamat tujuan pengiriman," ujarnya di Yogyakarta, Sabtu (26/1).

Menurutnya, dalam kasus tersebut, pelaku menggunakan KTP orang lain dan dikirimkan melalui kantor pos dengan Nomor Resi CP014097812IN dari Mumbai India yang ditujukan kepada UY (WNI) dengan alamat Jalan Bulak Perwira, RT.04/RW. 17 No. 4A, Bekasi, Jawa Barat.

Setelah dilakukan pengecekan dengan X-Ray oleh petugas Bea dan Cukai, didapati paket tersebut berisi dua kotak stasionary yang masing-masing diduga berisi Narkotika Golongan I Jenis sabu kristal dengan berat total 1.015 gram.

Petugas BNN kemudian melakukan controlled delivery ke alamat tersebut. Sesampainya di alamat yang dituju, petugas kantor pos pasar baru menyerahkan paket tersebut kepada seorang laki-laki berinisial AN. Menurut AN, UY sedang keluar dan AN bersedia menerima paket tersebut dengan menunjukan KTP UY.

"Setelah paket yang berisi sabu Kristal tersebut diterima oleh AN, petugas BNN kemudian melakukan penangkapan. Selanjutnya AN beserta barang bukti diamankan di BNN guna penyidikan lebih lanjut," katanya.

Selain kasus tersebut, BNN juga berhasil menggagalkan transaksi narkoba yang dilakukan oleh dua orang pemuda. Total barang bukti yang berhasil disita oleh BNN dari kedua kasus ini adalah sebanyak 1.323,3 gram sabu. (Aie)

http://krjogja.com/read/159660/modus...a-pakai-ktp.kr

ternyata para pengedar narkoba tidak mau kalah kreatifnya dengan pelajar di indonesia, jika para pelajar membuat ciptaan baru, para pengedar juga membuat modus baru, hati-hati dalam penyebaran narkoba, lindungi orang di sekitar kita.