1. Bercermin pada diri sendiri alias ngaca gan
Ya, dalam Al Qur'an Allah swt berfirman bahwa "Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)(QS-An Nuur ayat 26)

Sederhananya adalah jika agan hendak mencari jodoh yang baik syarat pertama yang mesti agan lakukan adalah berintrospeksi diri. Jika ingin mengharapkan sosok pendamping hidup layaknya istri Nabi, Aisyah ra maka hanya sesosok Rasulullah-lah yang pantas, bukan sosok Abu Jahal, Abu Lahab, dll.

Artinya jika agan ingin berharap mendapat istri kelak yang sholehah, yang baik, pengertian, silahkan merenungkan sejenak, sudahkah agan menjadi seperti calon yang agan harapkan itu? Begitu pun sebaliknya, tentu seorang wanita mengharapkan mendapatkan suami yang sholeh dan baik budinya.

Bagaimana jika kasusnya seperti Firaun? Istrinya (Siti Asiah) sholehah-nya luar biasa tapi suaminya (Firaun) sering berbuat jahat pada istrinya. Percayalah gan, jika itu terjadi maka sesungguhnya itu adalah ujian kesabaran bagi keduanya.

Seperti gambar ini juga ujian bagi keduanya. Yang istri harus bersabar dapat suami "aduhai" seperti itu. Suami juga mesti bersyukur dapat istri yg cantik. Jika keduanya tidak mampu menjaga dua itu (sabar dan syukur) maka hancurlah rumah tangga yang dibinanya.

2. Perhatikan lingkungan calon pasangan terutama pendidikan ortu

Berikutnya adalah perhatingan lingkungan calon target kita itu dimana biasanya bergaul. Jika akan mengetahui karakter seseorang, lihatlah dengan siapa dia biasa bergaul. Ibaratnya seorang yang bergaul dengan penjual minyak wangi akan terbawa wangi gan. Terutama bagi wanita, di lingkungan keluarganya, sosok ayah adalah teladan bagi anak-nya. Bagaimana cara orang tua mendidik anaknya berpengaruh besar dalam pembawaan karakter kepribadian.

Jangan mengandalkan saat-saat pacaran gan. Karena umumnya seseorang tidak 100% menjadi dirinya sendiri saat berpacaran. Makanya para orang tua sering menasihati, "nanti klo udah menikah bakal ketahuan belangnya (sifat buruk/tabiat asli) pasangan kita".

3. Jangan tergiur dengan penampilan "luar"

Jangan mudah terlena dengan penampilannya yang cantik, berasal dari keluarga kaya raya, dll karena semua itu hanya penampilan fisik. Seorang ulama besar Ibnul Qayyim Aljauziyah pernah mengatakan bahwa "cinta akan lenyap bersama lenyapnya sebab". Jika alasan mencintai itu karena sosok-nya yang cantik/rupawan, ketahuilah gan bahwa kecantikan wajah tidak akan abadi. Setelah sebab cinta itu lenyap (sudah berubah penampilan fisik) maka berubah pula kadar cinta seseorang. Maka cinta karena akhlaknya dan karena budi pekerti-nyalah yang akan abadi bahkan terbawa sampai tua.

Pernahkah agan melihat ada seorang yang sudah berumur senja, wajahnya keriput tapi masih terlihat menawan? Aura kebijaksanaannya terpancar kuat. Semua itu bukan dari kecantikan/ketampanan, tapi hasil dari akhlak yang luar biasa.

4. Bergaul-lah ditempat yang tepat
Jika agan bergaul dengan orang-orang yang suka dengan dugem, sering nongkrong di mall atau sekedar kongkow-kongkow di pinggir jalan, maka jodohnya pun gk jauh-jauh amat dari situ gan. Ada yang mengistilahkan cinlok (cinta lokasi), bisa jadi gan. Coba agan bergaul di tempat-tempat ibadah, di tempat-tempat yang mengingatkan agan tentang akhirat, tempat pengajian misalnya. Insya Allah jodoh agan gk akan jauh juga dari sana.

5. Bersabar bila belum dapat dan lakukan introspeksi
Kembali lagi gan, bila diantara tips-tips di atas agan masih merasa sulit untuk menemukan jodoh, segera introspeksi diri dan renungkan kalimat ajaib dari ane berikut ini :



Ibarat anak SD gan yang nangis-nangis ke ortunya minta dibeliin motor, ya jelas ortunya gk akan beliin karena belum saatnya anak seumuran itu mengendarai motor dijalanan. Jadi sekali lagi, TIDAK ADA doa yang tidak dikabulkan yang ada adalah "pantaskah kita menerimanya?!" hanya agan yang bisa menjawabnya.