- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
(Share) Kisah Di tilang polisi
TS
danade
(Share) Kisah Di tilang polisi
Selamat sore agan" sekalian
Langsung aja ni ane mw share cerita yg bs di jadikan informasi apabila berurusan sama polisi
Beberapa waktu yang lalu sekembalinya
berbelanja, saya di ceritain teman pulang
dengan menggunakan taksi. Ada adegan
menarik ketika sopir taksi hendak ditilang oleh
Polisi. Dialog antara polisi dan sopir taksi kira2
seperti ini...???
Polisi (P) : Selamat siang mas, bisa lihat Sim
dan STNK?
Sopir (S) : Baik Pak…
P : Mas tau..kesalahann ya apa?
S : Gak tau tuh pak?!
P : Ini Plat NOPOL (Nomor Polisi) tidak seperti
seharusnya (sambil nunjuk ke plat nomor taksi
yg memang tak standar sambil itu lalu menulis
dengan sigap di buku tilang)
S : Pak tolong jangan ditilang deh ya…plat
aslinya udah gak tau kemana… kalo ada pasti
saya pasang.
P : Sudah…saya tilang saja…banyak mobil
curian sekarang (dengan nada keras!!)
S : (Dengan nada keras juga ) Kok gitu! taksi
saya kan Ada STNK nya pak , ini kan bukan
mobil curian!
P : Kamu itu kalau di bilangin kok yo ngotot
(dengan nada lebih tegas) kamu terima saja
surat tilangnya (sambil menyodorkan surat
tilang warna MERAH)
S : Maaf pak saya tidak mau yang warna MERAH
suratnya…Saya mau yg warna BIRU saja ya
Pak?!
P : Hey!!! (dengan nada tinggi) kamu tahu
tidak!!! form biru itu tidak berlaku!
S : Sejak kapan pak form BIRU surat tilang gak
berlaku?
P : Inikan dalam rangka OPERASI, kamu itu gak
boleh minta form BIRU… Dulu kamu bisa minta
form BIRU… tapi sekarang ini kamu gak bisa…
Kalo kamu gak kamu ngomong sama Komandan
saya (dengan nada keras dan ngotot)
S : Baik pak, kita ke komandan bapak saja
sekalian (dengan nada nantangin tuh polisi)
Tentunya kita berfikir …berani betul sopir taksi
itu ya …
P : (Dengan muka bingung) Kamu ini melawan
petugas!?
S : Siapa yg melawan ya Pak!? Saya kan cuman
minta form warna BIRU buat tilang… Bapak kan
yang gak mau ngasih
P : Kamu jangan macam-macam yah… saya bisa
kenakan Anda pasal melawan petugas !
S : Sekali lagi maaf ya Paaak, Saya gak
melawan!? Kenapa bapak bilang form BIRU
sudah gak berlaku? Gini aja pak saya foto bapak
saja deh ya… kan bapak yg bilang form BIRU
tidak berlaku (sambil ngambil HP)
Wah … wah hebat betul nih sopir …. berani,
cerdas dan trendy tentunya ya Pembaca…
(terbukti dia mengeluarkan hpnya yang ada
berkamera.
P : Hey! Kamu bukan wartawankan! ? Kalo kamu
foto saya, saya bisa kandangin (sambil berlalu)
Kemudian si sopir taksi itupun mengejar itu
polisi dan sudah siap melepaskan “shoot
pertama” (tiba-tiba dihalau oleh seorang
anggota polisi lagi )
P 2 : Mas, anda gak bisa foto petugas sepeti itu
S : Si bapak itu yg bilang form BIRU gak bisa
dikasih (sambil tunjuk polisi yg menilangnya)
lalu si polisi ke 2 itu menghampiri polisi yang
menilang tadi, ada pembicaraan singkat terjadi
antara polisi yang menghalau si sopir dan polisi
yang menilang. Akhirnya polisi yg menghalau
tadi menghampiri si sopir taksi
P 2 : Mas mana surat tilang yang merah nya?
(sambil meminta)
S : Tidak sama saya pak…. Masih sama temen
bapak itu (polisi ke 2 memanggil polisi yang
menilang)
P : Sini tak kasih surat yang biru (dengan nada
kesal)
Lalu polisi yang nilang tadi menulis nominal
denda sebesar Rp.30.600 sambil berkata “nih
kamu bayar sekarang ke BRI … lalu kamu ambil
lagi SIM kamu disini, saya tunggu”.
S : Ok pak …gitu dong kalo gini dari tadi kan
enak kita sama2 enak…
Kemudian si sopir taksi segera menjalnkan
kembali taksinya ke ATM.. mau transfer uang
tilang .
Sopir taksipun mungkin bergumam, … “Hatiku
senang banget, walaupun di tilang, bisa ngasih
pelajaran berharga ke Oknum Polisi itu.”
“Untung saya paham macam2 surat tilang.”
Tambahnya, “Kalau ditilang kita berhak minta
form warna Biru, gak perlu nunggu 2 minggu
untuk sidang Jangan pernah pikir mau ngasih
DUIT DAMAI…. Mending bayar mahal ke Negara
sekalian daripada buat oknum!”
Dari obrolan dengan sopir vs polisi tersebut
dapat kita ambil kesimpulan sebagai berikut
ini :
~SLIP MERAH, berarti kita menyangkal kalau
melanggar aturan Dan mau membela diri
secara hukum (ikut sidang) di pengadilan
setempat.. Itupun di pengadilan nanti masih
banyak calo, antrian panjang, Dan oknum
pengadilan yang melakukan pungutan liar
berupa pembengkakan nilai tilai tilang.
Kalau kita tidak mengikuti sidang, dokumen
tilang dititipkan di kejaksaan setempat,
disinipun banyak calo dan oknum kejaksaan
yang melakukan pungutan liar berupa
pembengkakan nilai tilang.
~SLIP BIRU, berarti kita mengakui kesalahan
kita dan bersedia membayar denda. Kita tinggal
transfer dana via ATM ke nomer rekening
tertentu (kalo gak salah norek Bank BUMN).
Sesudah itu kita tinggal bawa bukti transfer
untuk di tukar dengan SIM/STNK kita di
kapolsek terdekat dimana kita ditilang. You
know what!? Denda yang tercantum dalam
KUHP Pengguna Jalan Raya tidak melebihi
50ribu! dan dananya itu RESMI MASUK KE KAS
NEGARA
Sekian dari ane maaf kalo
hanya membagi informasi
Langsung aja ni ane mw share cerita yg bs di jadikan informasi apabila berurusan sama polisi
Spoiler for Kisah:
Beberapa waktu yang lalu sekembalinya
berbelanja, saya di ceritain teman pulang
dengan menggunakan taksi. Ada adegan
menarik ketika sopir taksi hendak ditilang oleh
Polisi. Dialog antara polisi dan sopir taksi kira2
seperti ini...???
Polisi (P) : Selamat siang mas, bisa lihat Sim
dan STNK?
Sopir (S) : Baik Pak…
P : Mas tau..kesalahann ya apa?
S : Gak tau tuh pak?!
P : Ini Plat NOPOL (Nomor Polisi) tidak seperti
seharusnya (sambil nunjuk ke plat nomor taksi
yg memang tak standar sambil itu lalu menulis
dengan sigap di buku tilang)
S : Pak tolong jangan ditilang deh ya…plat
aslinya udah gak tau kemana… kalo ada pasti
saya pasang.
P : Sudah…saya tilang saja…banyak mobil
curian sekarang (dengan nada keras!!)
S : (Dengan nada keras juga ) Kok gitu! taksi
saya kan Ada STNK nya pak , ini kan bukan
mobil curian!
P : Kamu itu kalau di bilangin kok yo ngotot
(dengan nada lebih tegas) kamu terima saja
surat tilangnya (sambil menyodorkan surat
tilang warna MERAH)
S : Maaf pak saya tidak mau yang warna MERAH
suratnya…Saya mau yg warna BIRU saja ya
Pak?!
P : Hey!!! (dengan nada tinggi) kamu tahu
tidak!!! form biru itu tidak berlaku!
S : Sejak kapan pak form BIRU surat tilang gak
berlaku?
P : Inikan dalam rangka OPERASI, kamu itu gak
boleh minta form BIRU… Dulu kamu bisa minta
form BIRU… tapi sekarang ini kamu gak bisa…
Kalo kamu gak kamu ngomong sama Komandan
saya (dengan nada keras dan ngotot)
S : Baik pak, kita ke komandan bapak saja
sekalian (dengan nada nantangin tuh polisi)
Tentunya kita berfikir …berani betul sopir taksi
itu ya …
P : (Dengan muka bingung) Kamu ini melawan
petugas!?
S : Siapa yg melawan ya Pak!? Saya kan cuman
minta form warna BIRU buat tilang… Bapak kan
yang gak mau ngasih
P : Kamu jangan macam-macam yah… saya bisa
kenakan Anda pasal melawan petugas !
S : Sekali lagi maaf ya Paaak, Saya gak
melawan!? Kenapa bapak bilang form BIRU
sudah gak berlaku? Gini aja pak saya foto bapak
saja deh ya… kan bapak yg bilang form BIRU
tidak berlaku (sambil ngambil HP)
Wah … wah hebat betul nih sopir …. berani,
cerdas dan trendy tentunya ya Pembaca…
(terbukti dia mengeluarkan hpnya yang ada
berkamera.
P : Hey! Kamu bukan wartawankan! ? Kalo kamu
foto saya, saya bisa kandangin (sambil berlalu)
Kemudian si sopir taksi itupun mengejar itu
polisi dan sudah siap melepaskan “shoot
pertama” (tiba-tiba dihalau oleh seorang
anggota polisi lagi )
P 2 : Mas, anda gak bisa foto petugas sepeti itu
S : Si bapak itu yg bilang form BIRU gak bisa
dikasih (sambil tunjuk polisi yg menilangnya)
lalu si polisi ke 2 itu menghampiri polisi yang
menilang tadi, ada pembicaraan singkat terjadi
antara polisi yang menghalau si sopir dan polisi
yang menilang. Akhirnya polisi yg menghalau
tadi menghampiri si sopir taksi
P 2 : Mas mana surat tilang yang merah nya?
(sambil meminta)
S : Tidak sama saya pak…. Masih sama temen
bapak itu (polisi ke 2 memanggil polisi yang
menilang)
P : Sini tak kasih surat yang biru (dengan nada
kesal)
Lalu polisi yang nilang tadi menulis nominal
denda sebesar Rp.30.600 sambil berkata “nih
kamu bayar sekarang ke BRI … lalu kamu ambil
lagi SIM kamu disini, saya tunggu”.
S : Ok pak …gitu dong kalo gini dari tadi kan
enak kita sama2 enak…
Kemudian si sopir taksi segera menjalnkan
kembali taksinya ke ATM.. mau transfer uang
tilang .
Sopir taksipun mungkin bergumam, … “Hatiku
senang banget, walaupun di tilang, bisa ngasih
pelajaran berharga ke Oknum Polisi itu.”
“Untung saya paham macam2 surat tilang.”
Tambahnya, “Kalau ditilang kita berhak minta
form warna Biru, gak perlu nunggu 2 minggu
untuk sidang Jangan pernah pikir mau ngasih
DUIT DAMAI…. Mending bayar mahal ke Negara
sekalian daripada buat oknum!”
Dari obrolan dengan sopir vs polisi tersebut
dapat kita ambil kesimpulan sebagai berikut
ini :
~SLIP MERAH, berarti kita menyangkal kalau
melanggar aturan Dan mau membela diri
secara hukum (ikut sidang) di pengadilan
setempat.. Itupun di pengadilan nanti masih
banyak calo, antrian panjang, Dan oknum
pengadilan yang melakukan pungutan liar
berupa pembengkakan nilai tilai tilang.
Kalau kita tidak mengikuti sidang, dokumen
tilang dititipkan di kejaksaan setempat,
disinipun banyak calo dan oknum kejaksaan
yang melakukan pungutan liar berupa
pembengkakan nilai tilang.
~SLIP BIRU, berarti kita mengakui kesalahan
kita dan bersedia membayar denda. Kita tinggal
transfer dana via ATM ke nomer rekening
tertentu (kalo gak salah norek Bank BUMN).
Sesudah itu kita tinggal bawa bukti transfer
untuk di tukar dengan SIM/STNK kita di
kapolsek terdekat dimana kita ditilang. You
know what!? Denda yang tercantum dalam
KUHP Pengguna Jalan Raya tidak melebihi
50ribu! dan dananya itu RESMI MASUK KE KAS
NEGARA
Sekian dari ane maaf kalo
hanya membagi informasi
0
2K
Kutip
13
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan