"kullu bid'atin dholalah". Ane mau mengupas dikit, sebagian beranggapan bahwa bid'ah berlaku hanya untuk perkara yg menyangkut agama, tidak bagi perkara lain seperti teknologi, pengetahuan..
Namun kita cek lagi yuk redaksinya, kata "kullu" kan mengandung arti "semua", dalam hadits tidak disebutkan "kullu bid'atin fid diin". Jikalau ada kata "diin", maka itu akan membatasi makna menjadi bid'ah yg ada dalam perkara agama. Namun tidak adanya kata agama menjadikan makna kata kullu menjadi semua hal termasuk perkara diluar agama.

Maka jika sebagian mengatakan bahwa bid'ah hanya untuk perkara agama, berarti dia telah membatasi makna itu sendiri, padahal makna kullu itu semua yg itu artinya, semua hal yg baru yg tidak ada di jaman Nabi adalah bid'ah, kita semua tidak bisa memungkiri itu.

Saran ane, marilah kita tidak usah saling menhujat, mari kita utamakan toleransi, kebersamaan, persatuan, yg menganggap bid'ah sayyiah tidak usah menghujat, yg menganggap bid'ah hasanah tidak usah sok paling benar. Mari kita jaga kebersamaan dan toleransi antar umat seagama demi Persatuan bangsa Indonesia

Sekian