blasbenedictAvatar border
TS
blasbenedict
Brooke Magnanti, pramuria doktor


Merdeka.com. Reporter : Ardyan Mohamad
pramuria barangkali profesi dianggap hina dan tidak berotak karena sekadar menjual tubuh. Namun, bagaimana bila perempuan malam itu seorang intelektual nan cerdas?

Baru tiga tahun ini rakyat Inggris mengenal nama Brooke Magnanti. Sebelumnya, mereka lebih akrab dengan nama samaran Belle de Jour.

Perempuan kelahiran 5 November 1975 ini warga Amerika Serikat. Selesai sekolah menengah, dia memutuskan belajar ilmu forensik di Universitas Shiffield, Kota Yorkhshire, Inggris.

Masalah mulai muncul buat perempuan ini ketika dia harus menyelesaikan disertasinya pada 2003. Dia tidak mempunyai uang buat meneruskan kuliah dan membiayai penelitiannya. Mendadak terbersit ide gila. Dia memutuskan menjadi pramuria di sebuah jasa gadis pendamping orang-orang superkaya di Ibu Kota London, Inggris.

Magnanti mengaku benar-benar terpaksa menjadi penjual seks karena terdesak keadaan. "Saat tidak bisa lagi membayar biaya apartemen yang ada di pikiran saya hanyalah mencari pekerjaan paling cepat dapat uang dan masih menyisakan waktu luang buat saya," ujar Magnanti kepada harian the Telegraph edisi 15 November 2009.

Dia pun melakoni profesi nista itu selama 14 bulan. Magnanti sengaja mengincar para pengusaha atau politikus luar negeri yang mampir ke Inggris.

Dalam waktu singkat, dia ditahbiskan sebagai teman kencan paling mahal di dunia pramuriaan London. Pria hidung belang yang ingin menyewa dia harus merogoh kocek hingga setara Rp 4,5 juta per jam.

Setelah disertasinya rampung, Magnanti memutuskan berhenti menjadi wanita panggilan. Hanya saja, dia merasakan panggilan hati buat menuliskan pengalaman hidupnya yang unik.

Pada 2005 terbit bukunya berjudul The Intimate Adventures of a London Call Girl. Dia menerbitkan dengan nama pena Belle de Jour, artinya gadis gembira. Istilah khusus buat menyebut pramuria.

Buku berisi kisah seorang pramuria bernama panggilan Belle de Jour itu digemari warga Inggris. Ratusan ribu eksemplar terjual habis hanya dalam beberapa bulan.

Di buku itu Magnanti menulis pengalaman seorang pramuria apa adanya, disisipi bumbu humor. Warga Inggris ingin tahu siapa sang penulis. Benarkah dia seorang pramuria? Atau sebetulnya sang penulis adalah wartawan?

Spekulasi berjalan terus selama enam tahun. Magnanti mengaku menyimpan rapat-rapat rahasianya. Pada 2009, dia akhirnya membuka identitasnya ke publik Inggris. Dia terpaksa melakukan itu karena sang mantan pacar mengancam akan membocorkan identitasnya bila dia tidak memberi sejumlah uang.

Sekarang, perempuan lajang ini tetap menulis buku-buku pengalaman jadi pramuria yang tetap sukses, bahkan telah diadaptasi menjadi serial televisi.

Jangan lupa, dia sejatinya juga seorang doktor. Magnanti banyak mempublikasikan karya ilmiah di bidang forensik kriminal. Dia juga diminta Uni Eropa menjadi peneliti tamu untuk meneliti penyakit menular seksual.

Jadi, apakah anda masih merasa semua pramuria tidak berotak?




[fas]
Diubah oleh blasbenedict 24-10-2013 15:40
0
3.4K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan