- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Gorontalo Dan Hari Patriotik 23 Januari 1942


TS
mancesc
Gorontalo Dan Hari Patriotik 23 Januari 1942

Quote:
Provinsi Gorontalo terletak di Pulau Sulawesi bagian utara atau di bagian barat Sulawesi Utara. Luas wilayah provinsi ini 12.215,44 km² dengan jumlah penduduk sebanyak 1,038.585 jiwa (berdasarkan Sensus Penduduk 2010), dengan tingkat kepadatan penduduk 85 jiwa/km². Penjabat Gubernur Gorontalo yang pertama adalah Drs. Tursandi Alwi yang dilantik pada peresmian Provinsi Gorontalo pada tanggal 16 Februari 2001. Tanggal ini selanjutnya, sekalipun masih kontroversial, diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Provinsi Gorontalo hingga sekarang (2011).
Sampai dengan September 2011, wilayah adminitrasi Provinsi Gorontalo mencakup 5 kabuapten (Kabupaten Boalemo, Bone Bolango, Gorontalo, Gorontalo Utara, dan Pohuwato), 1 kota (Kota Gorontalo), 75 kecamatan, 532 desa, dan 69 kelurahan.
Sampai dengan September 2011, wilayah adminitrasi Provinsi Gorontalo mencakup 5 kabuapten (Kabupaten Boalemo, Bone Bolango, Gorontalo, Gorontalo Utara, dan Pohuwato), 1 kota (Kota Gorontalo), 75 kecamatan, 532 desa, dan 69 kelurahan.
Sejarah Singkat Gorontalo
Pra-Kolonial

Quote:
Menurut sejarah, Jazirah Gorontalo terbentuk kurang lebih 400 tahun lalu dan merupakan salah satu kota tua di Sulawesi selain Kota Makassar, Pare-pare dan Manado. Gorontalo pada saat itu menjadi salah satu pusat penyebaran agama Islam di Indonesia Timur yaitu dari Ternate, Gorontalo, Bone. Seiring dengan penyebaran agama tersebut Gorontalo menjadi pusat pendidikan dan perdagangan masyarakat di wilayah sekitar seperti Bolaang Mongondow (Sulut), Buol Toli-Toli, Luwuk Banggai, Donggala (Sulteng) bahkan sampai ke Sulawesi Tenggara.Gorontalo menjadi pusat pendidikan dan perdagangan karena letaknya yang strategis menghadap Teluk Tomini (bagian selatan) dMenurut sejarah, Jazirah Gorontalo terbentuk kurang lebih 400 tahun lalu dan merupakan salah satu kota tua di Sulawesi selain Kota Makassar, Pare-pare dan Manado.
Quote:
Gorontalo pada saat itu menjadi salah satu pusat penyebaran agama Islam di Indonesia Timur yaitu dari Ternate, Gorontalo, Bone. Seiring dengan penyebaran agama tersebut Gorontalo menjadi pusat pendidikan dan perdagangan masyarakat di wilayah sekitar seperti Bolaang Mongondow (Sulut), Buol Toli-Toli, Luwuk Banggai, Donggala (Sulteng) bahkan sampai ke Sulawesi Tenggara.Gorontalo menjadi pusat pendidikan dan perdagangan Laut Sulawesi (bagian utara).
Quote:
Kedudukan Kota Kerajaan Gorontalo mulanya berada di Kelurahan Hulawa Kecamatan Telaga sekarang, tepatnya di pinggiran sungai Bolango. Menurut Penelitian, pada tahun 1024 H, kota Kerajaan ini dipindahkan dari Keluruhan Hulawa ke Dungingi Kelurahan Tuladenggi Kecamatan Kota Barat sekarang.
Quote:
Kemudian dimasa Pemerintahan Sultan Botutihe kota Kerajaan ini dipindahkan dari Dungingi di pinggiran sungai Bolango, ke satu lokasi yang terletak antara dua kelurahan yaitu Kelurahan Biawao dan Kelurahan Limba B.
Quote:
Dengan letaknya yang stategis yang menjadi pusat pendidikan dan perdagangan serta penyebaran agama islam maka pengaruh Gorontalo sangat besar pada wilayah sekitar, bahkan menjadi pusat pemerintahan yang disebut dengan Kepala Daerah Sulawesi Utara Afdeling Gorontalo yang meliputi Gorontalo dan wilayah sekitarnya seperti Buol ToliToli dan, Donggala dan Bolaang Mongondow.
Quote:
Sebelum masa penjajahan keadaaan daerah Gorontalo berbentuk kerajaan-kerajaan yang diatur menurut hukum adat ketatanegaraan Gorontalo. Kerajaan-kerajaan itu tergabung dalam satu ikatan kekeluargaan yang disebut "Pohala'a". Menurut Haga (1931) daerah Gorontalo ada lima pohala'a :
• Pohala'a Gorontalo
• Pohala'a Limboto
• Pohala'a Suwawa
• Pohala'a Boalemo
• Pohala'a Atinggola
Pohala'a Gorontalo merupakan pohalaa yang paling menonjol di antara kelima pohalaa tersebut. Itulah sebabnya Gorontalo lebih banyak dikenal.
• Pohala'a Gorontalo
• Pohala'a Limboto
• Pohala'a Suwawa
• Pohala'a Boalemo
• Pohala'a Atinggola
Pohala'a Gorontalo merupakan pohalaa yang paling menonjol di antara kelima pohalaa tersebut. Itulah sebabnya Gorontalo lebih banyak dikenal.
Spoiler for "Raja Monoarfa":

Spoiler for "Raja Gorontalo":

Zaman Kolonial

Quote:
Pada tahun 1824 daerah Limo Lo Pohalaa telah berada di bawah kekusaan seorang asisten Residen disamping Pemerintahan tradisonal. Pada tahun 1889 sistem pemerintahan kerajaan dialihkan ke pemerintahan langsung yang dikenal dengan istilah "Rechtatreeks Bestur". Pada tahun 1911 terjadi lagi perubahan dalam struktur pemerintahan Daerah Limo lo pohalaa dibagi atas tiga Onder Afdeling yaitu
• Onder Afdeling Kwandang
• Onder Afdeling Boalemo
• Onder Afdeling Gorontalo
Selanjutnya pada tahun 1920 berubah lagi menjadi lima distrik yaitu :
• Distrik Kwandang
• Distrik Limboto
• Distrik Bone
• Distrik Gorontalo
• Distrik Boalemo
Pada tahun 1922 Gorontalo ditetapkan menjadi tiga Afdeling yaitu :
• Afdeling Gorontalo
• Afdeling Boalemo
• Afdeling Buol
• Onder Afdeling Kwandang
• Onder Afdeling Boalemo
• Onder Afdeling Gorontalo
Selanjutnya pada tahun 1920 berubah lagi menjadi lima distrik yaitu :
• Distrik Kwandang
• Distrik Limboto
• Distrik Bone
• Distrik Gorontalo
• Distrik Boalemo
Pada tahun 1922 Gorontalo ditetapkan menjadi tiga Afdeling yaitu :
• Afdeling Gorontalo
• Afdeling Boalemo
• Afdeling Buol
Spoiler for "Kolonial":

Spoiler for "Kolonial":

Spoiler for "Kolonial":

Kronologi Hari Patriotik 23 Januari 1942

Quote:
Sekitar jum’at subuh, tanggal 23 January 1942, pasukan Nani Wartabone dengan rakyat dari suwawa dan daerah yang di laluinya, tiba di kota Gorontalo. Anak buah Pendang Kalengkongan dan Ardani Ali dari polisi segera bergabung. Yang mula-mula di kuasai adalah tangsi polisi dan penangkapan terhadap kepala polisi belanda. Nani Wartabone mengigatkan; “Markas dan tangsi polisi telah di kuasai oleh pemuda dan rakyat. Sebaiknya Tuan menyerah saja”. Kepala polisi yang besar itu ingin mencabut pistolnya, tetapi bedil Nani Wartabone telah di todongkan ke perutnya. Segera pasukan hulunga menyerbu, merampas pistol dan melekatkan pedang, pisau dan keris ke tubuh orang belanda itu. Ia segera diringkus dan di jaga oleh beberapa pemuda.Dari sana pasukan itu menuju rumah kontrolir. Orang ini terkenal dengan tatapan matanya yang tajam dan menakutkan. Nani Wartabone dengan para pemuda mendekatinya dan tidak takut dengan tatapan mata penjajah itu. Kontrolir masih menanyakan: “Mengapa kamu datang kesini? Apa perlunya? Segera pulang!”. Belum selesai perkataannya, Nani Wartabone telah menodongkan bedilnya, yang di ikuti gerak cepat para pemuda. Hampir terjadi insiden, namun Nani Wartabone mengigatkan: “tidak boleh seorang pun yang menyakitinya atau keluarganya. Barang-batang milik orang belanda tidak boleh di ambil. Siapa yang melanggar perintah ini, Akulah yang akan mengadilinya”. Kontrolir segera dijaga oleh beberapa pemuda di rumahnya.
Quote:
Nani Wartabone memimpin lagi penangkapan tuan Petrus. Tuan Petrus orang yang ramah. Ia keluar dengan keramahannya. Nani Wartabone dengan ramah pula mengatakan: “Lebih baik Tuan Petrus menyerah saja kepada kami. Dan kami akan memperlakukan Tuan dengan baik”. Tuan petrus tidak melawan. Beberapa pemuda mendampinginya di rumah itu.
Quote:
Ada seorang pejabat belanda, yang oleh rakyat disebut Tuan Lamuqo. Ketika ia melihat orang banyak berkumpul di jalan dan rumah-rumah kontrolir dan Petrus (dalam bahasa gorontalo ti Pe:tulu ), ia sudah mempunyai pirasat yang buruk. Dengan segera ia melarikan diri, dan naik sebuah truk. Namun rakyat banyak dapat mengejar dan menahan truk itu. Orang itu diturunkan lalu ditangkap dan dibawah ke rumah kontrolir.
Quote:
Penangkapan itu berjalan sangat mulus, tanpa mengeluarkan peluru, tanpa menikamkan senjata tajam. Darah tidak tertumpah, baik pada pihak belanda maupun rakyat. Sebelum pukul sembilan pagi semua pejabat pemerintah Belanda, yang berjumlah lebih kurang 20 orang itu sudah di tangkap. Mereka disatukan dengan kontrolir, Asisten Residen, Petrus, Kepala polisi, dan dibawah ke penjara.kepala polisi merasa tersinggung. Ia melawan untuk masuk penjara. Pada saat itu muncullah Ardani Ali (polisi) yang menariknya ke penjara, lalu mendorongnya ke dalam. Rupanya ia tidak rela apa yang dialami rakyat yang ditahan dalam penjara. Penjara di buat hanya untuk bangsa indonesia, bukan Belanda. Ternyata Belanda harus masuk ke penjara buatannya sendiri.
Quote:
Rakyat yang ditahan Belanda di keluarkan dari penjara. Mereka berteriak-teriak gembira, sambil mengucapkan terima kasih kepada Nani Wartabone dan para pemuda. Suasana rakyat di kota, yang telah datang dari pelosok gorontalo, tampak sangat gembira. Ada yang mengucurkan air mata, karena mengingat penderitaan yang dialami selama pemerintah Hindia Belanda. Ada yang bergembira karena telah tercapai Cita-cita Kemerdekaan.
Quote:
Selesai penangkapan terhadap Belanda. Nani Wartabone memimpin rakyat untuk menurunkan bendera Belanda, merah -putih- biru, dan menggantikannya dengan bendera nasional, merah putih. Yang mula-mula diturunkan adalah bendera di depan kantor pos. kain warna biru dirobek, lalu sisanya merah putih di naikan kembali.
Lanjut Post 2 gan


0
11.6K
Kutip
8
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan