neh gan di media televisi, terutama TV OON, para ahli, rame rame menyalahkan pemerintah DKI sekarang (Gubernur Jokowi dan Wakil gubernur Basuki, akibat banjir yang melanda ibu kota dalam satu minggu terakhir ini, mereka menyalahkan Gubernur karena menurut mereka tidak akan ada yang mampu menyelesaikan banjir di ibukota, mereka hanya menganggap apa yang dilakukan pemimpin DKI saiat ini, hanya pencitraan, dan hanya omong kosong belaka.
Tapi, perlu kita sadari, mereka berjanji pada saat kampanye kemaren, karena mereka yakin dan mampu menyelesaikan permasalahan banjir dapat diatasi bila semua stakeholder, masyarakat DKI, pendatang, bahkan yang menginjakkan kakinya di Jakarta, mau bersama-sama mewujudkannya, bukan hanya menuntut, terus duduk berpangku tangan, tanpa memberikan dukungan, ide, sumbangan, dan tindakan yang benar seperti perilaku membuang sampah pada tempatnya,(walaupun tempat sampah tidak tersedia disekitar kita, bukan berarti kita berhak membuang sampah sembarangan, tetapi, simpan sampah kita, sampai menemukan tong sampah terdekat yang tersedia,baru kita buang sampahnya, seharusnya perilaku yang begitu kita lakukan dimanapun berada,)
Oleh karena itu, pak Gubernur selalu blusukan, karena mau melihat langsung kondisi riil di lapangan, melihat solusi yang bagaimana yang pantas untuk semua WARGA DKI, bukan sekedar merancang ide, trus pembangunan, tanpa memperhatikan aspek sosio-kultural masyarakat, yang sudah terbangun selama ini. Dan pak Wagub, mengawasi perencanaan keuangan, proyeknya, dan segala sesuatu yang akan dilakukan di DKI, bukan sekedar cap stempel, trus Gubernur tandatangan, nah kolaborasi yang mereka lakukan, pasti akan memberikan dampak positif bagi DKI di kemudian hari.
Sekali lagi, semua pihak yang ada di Jakarta saat ini, jangan hanya menyalahkan, seperti mengatakan kutukan Tuhan, karena melakukan tindakan maksiat pada saat perayaan tahun baru, makanya Jakarta kebanjiran, ini merupakan pemikiran yang dihubunghubungkan, tanpa ada kaitan yang mendasar, trus bukankah perayaan Tahun baru kemaren semua merayakan?dan itu bentuk ucapan syukur kepada Tuhan bahwa kita semua mampu melalui Tahun 2012 dengan selamat, trus berharap pada Tuhan (Nya masing-masing) agar terberkati di tahun 2013?seharusnya berpikir positif seperti ini yang akan membangun kemajuan bersama, tanpa menyalahkan siapapun, dan kalaupun ada yang berbuat maksiat pada saat itu, itu bukan karena perayaannya, tapi karena emang si pelaku udah niat, karena ingat maksiat, bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja, bial keinginan dari si pelaku, bahakan ditempat ibadah sekalipun, jadi bukan karena perayaan tahun baru makanya maksiat terjadi.