- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[REVIEW] B.J. Habibie "Behind a Great Man, There is Always a Greater Woman"


TS
rannma
[REVIEW] B.J. Habibie "Behind a Great Man, There is Always a Greater Woman"
![[REVIEW] B.J. Habibie "Behind a Great Man, There is Always a Greater Woman"](https://dl.kaskus.id/3.bp.blogspot.com/_WHXlTVlSjfU/S_TVCjrWs7I/AAAAAAAAACs/U6CdTdk8FMA/s320/BISMILLAH.gif)
Quote:
KASKUSER YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN JEJAK
Quote:
Sebelum Baca






Quote:
![[REVIEW] B.J. Habibie "Behind a Great Man, There is Always a Greater Woman"](https://dl.kaskus.id/bisnis-jabar.com/wp-content/uploads/2011/06/BJHabibie010611-22.jpg)
Bacharuddin Jusuf Habibieatau yang lebih kita kenal dengan B.J. Habibie (lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936; umur 76 tahun) adalah Presiden Republik Indonesia yang ketiga. Ia menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden pada tanggal 21 Mei 1998. Jabatannya digantikan oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang terpilih sebagai presiden pada 20 Oktober 1999 oleh MPR hasil Pemilu 1999. Dengan menjabat selama 2 bulan dan 7 hari sebagai wakil presiden, dan 1 tahun dan 5 bulan sebagai presiden, Habibie merupakan Wakil Presiden dan juga Presiden Indonesia dengan masa jabatan terpendek.
Habibie merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo. Alwi Abdul Jalil Habibie lahir pada tanggal 17 Agustus 1908 di Gorontalo dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo lahir di Yogyakarta 10 November 1911. Ibunda R.A. Tuti Marini Puspowardojo adalah anak seorang spesialis mata di Yogya, dan ayahnya yang bernama Puspowardjojo bertugas sebagai pemilik sekolah. B.J. Habibie adalah salah satu anak dari tujuh orang bersaudara.
B.J. Habibie menikah dengan Hasri Ainun Besari pada tanggal 12 Mei 1962, dan dikaruniai dua orang putra, yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.
Sebelumnya ia pernah berilmu di SMAK Dago. Ia belajar teknik mesin di Institut Teknologi Bandung tahun 1954. Pada 1955-1965 ia melanjutkan studi teknik penerbangan, spesialisasi konstruksi pesawat terbang, di RWTH Aachen, Jerman Barat, menerima gelar diplom ingineur pada 1960 dan gelar doktor ingineur pada 1965 dengan predikat summa cum laude.
Habibie pernah bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm, sebuah perusahaan penerbangan yang berpusat di Hamburg, Jerman, sehingga mencapai puncak karier sebagai seorang wakil presiden bidang teknologi. Pada tahun 1973, ia kembali ke Indonesia atas permintaan mantan presiden Suharto.
Ia kemudian menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi sejak tahun 1978 sampai Maret 1998. Sebelum menjabat Presiden (21 Mei 1998 - 20 Oktober 1999), B.J. Habibie adalah Wakil Presiden (14 Maret 1998 - 21 Mei 1998) dalam Kabinet Pembangunan VII di bawah Presiden Soeharto.
Ia diangkat menjadi ketua umum ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia), pada masa jabatannya sebagai menteri.
Quote:

Di video ini ane jadi paham, betapa Pak Habibie mencintai istrinya, Ibu Ainun Habibie.
Dari sini juga ane tau bahwa selama 4 bulan beliau menulis novel "Habibie & Ainun" selama 1,5 bulan beliau menulisnya sambil menangis. Dan luar biasanya kenangan beliau bersama sang istri ternyata jauh-jauh lebih mengharukan dibanding novel maupun filmnya.
Singkatnya, cerita yang Agan & Aganwati lihat di film atau novelnya itu ga ada apa-apanya dibandingkan kenyataannya.
Dan lagi, ternyata romantisme beliau berdua itu ga terjadi pada saat Bu Ainun hidup, tapi sampai sekarangpun, masih terjadi romantisme antara Pak Habibie dan Almarhumah Bu Ainun.
Quote:
Nah, ini dia trailer film yang bikin banyak penontonnya gak kuat nahan tangis.
Habibie & Ainun adalah film drama Indonesia yang dirilis pada tanggal 20 Desember 2012. Film ini dibintangi oleh Reza Rahardian, Bunga Citra Lestari dan Tio Pakusadewo. Pada peluncurannya, film ini disaksikan oleh Presiden Republik Indonesia ke-6, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, didampingi oleh Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta ke-16, Ir. H. Joko Widodo, dan oleh tokoh utama film ini sendiri, Presiden Republik Indonesia ke-3, Bacharuddin Jusuf Habibie. Film ini diangkat dari memoir yang ditulis Habibie mengenai mendiang istrinya, Hasri Ainun Habibie, dalam buku Habibie dan Ainun.
Pemeran :
Reza Rahardian - Habibie
Bunga Citra Lestari - Ainun Habibie
Tio Pakusadewo - H. M Soeharto
Ratna Riantiarno - R.A. Tuti Marini Puspowardojo (Ibu Habibie)
Mike Lucock - Ilham Akbar Habibie
Christoffer Nelwan - Ilham Akbar Habibie kecil
Vita Mariana
Esa Sigit - Habibie muda
Marsha Natika - Ainun muda
Bayu Oktara - Fanny Habibie
Sebuah lagu tema telah dihasilkan oleh Melly Goeslaw untuk film ini, judulnya 'Cinta Sejati'. Namun, didendangkan oleh Bunga Citra Lestari yang merupakan peran utama film ini.

Habibie & Ainun adalah film drama Indonesia yang dirilis pada tanggal 20 Desember 2012. Film ini dibintangi oleh Reza Rahardian, Bunga Citra Lestari dan Tio Pakusadewo. Pada peluncurannya, film ini disaksikan oleh Presiden Republik Indonesia ke-6, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, didampingi oleh Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta ke-16, Ir. H. Joko Widodo, dan oleh tokoh utama film ini sendiri, Presiden Republik Indonesia ke-3, Bacharuddin Jusuf Habibie. Film ini diangkat dari memoir yang ditulis Habibie mengenai mendiang istrinya, Hasri Ainun Habibie, dalam buku Habibie dan Ainun.
Pemeran :
Reza Rahardian - Habibie
Bunga Citra Lestari - Ainun Habibie
Tio Pakusadewo - H. M Soeharto
Ratna Riantiarno - R.A. Tuti Marini Puspowardojo (Ibu Habibie)
Mike Lucock - Ilham Akbar Habibie
Christoffer Nelwan - Ilham Akbar Habibie kecil
Vita Mariana
Esa Sigit - Habibie muda
Marsha Natika - Ainun muda
Bayu Oktara - Fanny Habibie
Sebuah lagu tema telah dihasilkan oleh Melly Goeslaw untuk film ini, judulnya 'Cinta Sejati'. Namun, didendangkan oleh Bunga Citra Lestari yang merupakan peran utama film ini.
Quote:
Dan ini dia penampakan novelnya.
![[REVIEW] B.J. Habibie "Behind a Great Man, There is Always a Greater Woman"](https://dl.kaskus.id/ardhihalim.files.wordpress.com/2011/01/habibie-ainun.jpg)
![[REVIEW] B.J. Habibie "Behind a Great Man, There is Always a Greater Woman"](https://dl.kaskus.id/ardhihalim.files.wordpress.com/2011/01/habibie-ainun.jpg)
Adalah tepat kiranya bagi Pak Habibie menulis buku ini dengan tujuan salah satunya untuk terapi mengobati kerinduan dan kehilangan istri tercintanya, Ibu Ainun Habibie. Terapi kerinduan dari kehilangan seseorang yang selama 48 tahun 10 hari mendampingi hidup putra Pare-pare ini. Goresan kenangan tentang cinta tulus dan bakti Ibu Ainun inilah yang sanggup mengisi kekosongan jiwa Pak Habibie saat masa awal beliau merasa kehilangan.
Kisah cinta Ainun dan Habibie berawal dari pertemuan di Rangga Malela 11B, rumah kediaman keluarga Besari–keluarga besar Ainun–tinggal. Habibie, seorang insinyur yang baru pulang dari Jerman bertemu kembali dengan Ainun, kawan SMA-nya, seorang dokter lulusan FK UI setelah 7 tahun tak pernah jumpa. Perjumpaan secara tidak sengaja itu membawa Habibie muda terlarut dalam kerinduan pandangan mata indah Ainun yang akan selalu dikenangnya. Pandangan mata pada 7 Maret 1962 yang akan menjadi saksi cinta abadi sepasang insan manusia.
Kedua insan yang dipertemukan oleh cinta dari Allah itupun kemudian menikah. Alur kisah pun bergulir tentang cinta dan pengabdian seorang Ainun kepada suaminya. Cinta dan pengabdian Ainun adalah manifestasi ke-MANUNGGGAL-an jiwa, hati, dan batin Ainun dan Habibie. Dengan cinta dan pengabdian itulah yang membuatnya tetap setia mendampingi Habibie. Kesetiaan yang tetap dijaga Ainun walaupun saat menjadi seorang istri seorang asisten peneliti, pejabat teras perusahaan Jerman MBB, bahkan ketika menjadi Ibu Negara sekalipun. Cinta Ainun kepada Habibie tetap sama tulus tak berubah sepanjang waktu. Cintanya dari hati dan jiwa yang manunggal, yang memberi ketenangan kepada Habibie untuk terus menjaga idealismenya membangun negeri pertiwi. Cintanya tetap hidup walau Ainun dan Habibie terpisah dua dunia yang berbeda.
Quote:
Dari kisah mereka, banyak banget pelajaran yang bisa kita ambil Gan.
Dibalik kerasnya Pak Habibie, Bu Ainun tetap setia mendampinginya. Dan hal tersebut yang membuat mereka berdua sukses.
Dan cinta mereka tidak mampu terpisah sekalipun oleh maut.
Dibalik kerasnya Pak Habibie, Bu Ainun tetap setia mendampinginya. Dan hal tersebut yang membuat mereka berdua sukses.
Dan cinta mereka tidak mampu terpisah sekalipun oleh maut.
Mudah-mudahan Agan & Aganwati bisa membina keluarga yang SaMaRa seperti beliau berdua ya Gan, aamiin.
Quote:
Ane ga nolak kalau dikasih


Dan ane ga nerima




Dan ane ga nerima



Quote:
Diubah oleh rannma 21-01-2013 10:38
0
7.6K
Kutip
83
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan