Kisah nyata ini jangan dilihat dari nilai uangnya, tapi di mana letak kejujurannya
Ini kisah nyata ane gan. Beberapa hari lalu ane bayar air di PDAM. Biasanya nyokap ane yang bayar, tapi kali ini ane soalnya emang lagi di rumah


Ane: A
Kasir: K

A: Habis berapa bu?
K: Dua puluh satu ribu mbak
A: (ane keluarin duit 21000 pas)
K: (nyodorin kwitansi pembayaran tertulis 20900 bulat dan tercetak dengan komputer)
A: Lho bu ini kan 20900? (sambil ane tunggu ngasih kembalian meskipun 100 rupiah)
K: dua puluh satu ribu rupiah mbak (kekeuh gak mau ngasih kembalian padahal udah ane tunggu lama)
A: (ngeloyor sambil pasang muka masam)

Ane sadar itu cuma SERATUS RUPIAH gan. Nilai yang amat kecil di jaman sekarang. Tapi yang ane sayangkan banget itu kasir PDAM yang bener-bener macam penjilat menyedihkan. Bayangkan aja bila ada orang macam ane sehari 100 orang misalnya

100 orang x 100 rupiah x 20 hari masa pembayaran PDAM = 200000.
DUA RATUS RIBU GAN!!! Bisa jadi itu lebih, belum terhitung pula nanti orang yang kena denda di luar tenggat waktu pembayaran.

Itu duitnya kemana coba????? Sistem pemasukan uang sudah terkomputerasi, jadi bila total pemasukan misalnya 3 juta rupiah ya harus setor 3 juta. Kalau kelebihan mau dikemanain?

Dikasih ke anaknya buat uang jajan? Apakah segitu teganya mereka memberi anak-anak mereka dengan uang sampah bin laknat?
Korupsi tetap lestari mulai dari bawah karena kita tetap welcome dan memberi TOLERANSI karena menganggap hal yang seperti itu amat sangat wajar kita lakukan di negara ini . Ane sumpah kecewa berat karena bagaimanapun juga kasir tadi juga sudah digaji pemerintah. Masih aja nyolot dengan ngumpulin receh demi receh. Sungguh mental pengemis di negeri ini sudah mendarah daging dan perkembangannya sangat menyedihkan.

Bagi ane, duit seratus rupiah itu susah banget nyarinya. Ane dagang jadi ya perhitungan banget meskipun seratus rupiah.

Dari dulu sampai sekarang ane gak pernah ngasih dengan ikhlas apapun itu jenis pungli atau ketidakjujuran itu. Kalopun ane kasih dengan amat sangat terpaksa pasti ane kasih bonus doa.

“Semoga uang-uang itu nanti yang akan membakar kalian di neraka,kalau anak kalian sekolah semoga sekolahnya gak kelar-kelar hingga kalian miskin harta, makanan yang kalian beli dan kalian makan akan jadi penyakit permanen yang menyedihkan, dan hidup kalian akan diselubungi dengan namanya keresahan yang jauh dari rasa syukur”

Mungkin ini sebagian kecil dari tindakan2 menyedihkan itu
Buat agan yang belum pernah melakukan jangan lakukan hal tersebut, sadarlah kematian.
Jadi, misal agan-agan pelaku pungli atau bukan haknya lekas-lekas meninggalkan "kebiasaan" ini ya. Hati-hati ketemu orang macam ane, ntar didoain yang enggak-enggak. Doa orang teraniaya manjur lho