Beijing (ANTARA/Reuters) - Dua wanita China telah meninggal karena strain flu H1N1 di Beijing dalam 10 hari terakhir, kata media pemerintah, Minggu, yang pertama melaporkan kematian akibat virus itu di ibu kota China sejak tahun 2010.

Seorang pasien kanker 65 tahun meninggal pada Jumat dan pekerja migran 22 tahun meninggal pada 27 Desember, kata Harian Beijing
mengatakan di situsnya, mengutip Pusat Pengawasan Penyakit dan Pencegahan Kota itu.

Kasus flu di Beijing yang juga dikenal sebagai flu babi berada pada level tertinggi dalam lima tahun dan strain H1N1 telah menjadi yang paling dominan, kata Direktur pusat Deng Ying.

Kenaikan kasus sesuai dengan rekor pekan terendah suhu di Beijing dan di banyak wilayah di China.

H1N1 adalah virus flu babi yang bertanggung jawab atas pandemi yang pecah pada tahun 2009, mulai di Amerika Serikat dan Meksiko dan
menyebar di seluruh dunia dalam enam pekan.

Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan awal memasukkan nomor
kematian itu dalam wabah global pada sekitar 18.500, tetapi
studi yang dipublikasikan Juni lalu mengatakan jumlah korban tewas cenderung meningkat antara 284.500 sampai 579.000 orang. (*/wij)