10. Alexander Lukashenko

Alexander Lukashenko Grigoryevich (Alexander Lukashenko), presiden Belarus saat ini, adalah diktator terakhir di Eropa. Pemerintahannya dimulai pada tanggal 20 Juli 1994 ketika ia dipilih secara demokratis oleh penduduk Belarus. Tapi dia tidak pernah meninggalkan kursi kepresidenan lagi ...



9. Paul Kagame

Paul Kagame adalah presiden Republik Rwanda saat ini, naik ke puncak kekuasaan sebagai pemimpin Front Patriotik Rwanda, kekuatan utama yang mengakhiri "Genosida Rwanda" (pembantaian massal yang terkenal sekitar 800.000 orang).

Menurut The Economist, siapa saja yang menimbulkan ancaman politik sedikit pun untuk rezim Kagame `ditangani dengan kejam. Kagame telah dituduh menggunakan anti-kebencian hukum pidato untuk membungkam perbedaan pendapat. Presiden Paul Kagame dan pemerintahannya juga tidak pernah menerima bahwa pers harus dijamin kebebasan berpendapat.



8. Augusto Pinochet

Augusto Pinochet adalah seorang jenderal tentara dan diktator Chile 1973-1990. Rezimnya dimulai pada tahun 1973, setelah menggulingkan pemerintahan sosialis Presiden terpilih Chile, Salvador Allende. Dia mengambil bagian dalam kudeta hanya satu bulan setelah dipromosikan oleh Allende kepada Kepala Staf Umum Angkatan Darat.

Menurut laporan resmi berbagai investigasi, rezim Pinochet menerapkan langkah-langkah keras terhadap lawan-lawan politiknya, dengan sekitar 1,000-3,000 orang tewas, sampai dengan 80.000 dipenjara, dan sampai 30.000 disiksa oleh rezimnya - termasuk perempuan dan anak-anak.
Ketika ditanya apa yang salah dengan demokrasi, Pinochet menjawab bahwa "kadang-kadang, Anda perlu menyiksa, pembunuhan dan pemerkosaan orang sampai mereka berhenti memiliki ide-ide ekonomi yang salah."



7. Rafael Trujillo

Rafael Trujillo memerintah sebagai diktator Republik Dominika dari 1930 sampai ia dibununh pada tahun 1961.

Telah diperkirakan bahwa pemerintahan otoriter Trujillo bertanggung jawab atas kematian lebih dari 50.000 orang. Dia mendalangi pembantaian Parsley yang terkenal, sebuah genosida yang disponsori pemerintah pada bulan Oktober 1937. Kekerasan yang mengakibatkan pembunuhan 20.000 warga sipil etnis Haiti, selama sekitar lima hari.



6. Saddam Hussein

Saddam Hussein adalah anggota terkemuka dari Sosialis Arab Ba'ath Partai revolusioner. Ia memainkan peran kunci dalam (1968) Revolusi 17 Juli. Saddam resmi naik ke puncak kekuasaan pada tahun 1979, meskipun ia telah menjadi kepala de facto Irak selama beberapa tahun sebelumnya.

Rezimnya yang paling terkenal pada saat memulai perang terpanjang pada abad ke-20 - Perang Iran-Irak (1980–1988) dan Perang Teluk (1991). Kedua perang itu menyebabkan penurunan drastis standar hidup dan hak asasi manusia.

Pemerintahan Saddam menindas gerakan-gerakan yang dianggapnya mengancam, khususnya gerakan yang muncul dari kelompok-kelompok etnis atau keagamaan yang memperjuangan kemerdekaan atau pemerintahan otonom.



5. Mouammar Gaddafi

Mouammar Gaddafi adalah seorang ahli teori politik, dan pemimpin mutlak Libya 1969-2011. Dia adalah promotor dari "Teori Universal Ketiga", Teori ini menyatakan bahwa kebebasan berbicara harus didasarkan pada kepemilikan publik penerbit buku, koran, televisi, dan stasiun radio, dengan alasan bahwa kepemilikan pribadi atas lembaga-lembaga ini membuat tidak demokratis.

Gaddafi digambarkan sebagai seorang diktator kejam yang diduga telah merudapaksa gadis sekolah, melaksanakan lawan politik dan mempekerjakan tentara bayaran untuk membunuh rakyatnya sendiri,



4. Benito Mussolini

Benito Mussolini adalah diktator Italia 1922-1943. Dia telah disebut "pemimpin fasisme", karena ia dianggap sebagai salah satu tokoh kunci dalam penciptaan ideologi Fasis.

Kediktatoran asli Mussolini lahir antara 1925 dan 1927, ketika, sebagai Perdana Menteri Italia, ia semakin membongkar hampir semua hambatan konstitusional dan konvensional pada kekuasaannya, sehingga membangun sebuah negara polisi (Poilce State).

Mussolini juga terkenal untuk memimpin Italia ke dalam malapetaka Perang Dunia Kedua dengan memilih berpihak kepada Hitler Jerman, dan kemudian merangkul pandangan The Third Reich. Dia pernah menyatakan bahwa ia "dengan mudah bisa mengorbankan 500.000 Slavia barbar untuk 50.000 Italia".



3. Fidel Castro

Fidel Castro telah memimpin Kuba sejak 1959, ketika ia berhasil mengusir mantan pemimpin Kuba, Fulgenico Batista.

Castro adalah tokoh dunia yang sangat kontroversial, dipuji sebagai juara anti-imperialisme, kemanusiaan, sosialisme dan environmentalisme oleh para pendukungnya, tetapi dianggap oleh para kritikus sebagai seorang diktator yang telah mengawasi beberapa pelanggaran hak asasi manusia.



2. Joshep Stalin

Joseph Stalin adalah penguasa absolut dari Uni Soviet 1941-1953, salah satu tokoh kunci dalam Perang Dunia Kedua, dan salah satu diktator paling ganas sepanjang masa,

Rezim Stalin bertanggung jawab untuk setidaknya 10 juta kematian - 6 juta dari kelaparan dan 4 juta dari penyebab lain. Beberapa sejarawan telah menyarankan hitungan tubuh setinggi 20 juta.



1. Adolf Hitler

Adolf Hitler adalah diktator paling kejam dalam sejarah manusia. Hitler berhasil menjadi diktator Nazi Jerman dari tahun 1933 sampai 1945. Tujuan Hitler untuk membangun "Orde Baru" Jerman di Eropa menyebabkan pecahnya Perang Dunia Kedua, dan akibatnya terhadap kematian dari 50 juta orang.

Ia juga seorang Ketua Partai Nasionalis-Sosialis (National Socialist German Workers Party atau Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei/NSDAP) yang dikenal dengan Nazi.

Gaya kepempininanya dan kumisnya yang khas menjadikan HItler sangat iconic di seluruh dunia.