Masjid menjadi wadah umat Islam beribadah. Penyebaran agama Islam yang meluas di penjuru dunia, membuat bangunan masjid beraneka ragam. Adanya asimilasi dengan gaya arsitektur wilayah tertentu membuat bangunan masjid beragam dan unik, seperti masjid lumpur di Djenne, Afrika Selatan.
Konon, masyarakat Djenne memiliki masjid untuk pertama kalinya pada tahun 1280. Sultan Djenne saat itu Koi Konboro, mengubah istananya menjadi masjid menjadi mualaf. Tak hanya di Afrika, masjid megah itu kini terkenal hingga ke seluruh dunia.
Masjid yang dinamai dengan Masjid Agung Djenne itu memiliki keunikan dan nilai arsitektur yang tinggi. Masjid megah itu tersusun oleh lumpur yang membeku karena paparan sinar matahari. Untuk memperhalus bagian luar, dinding kembali dipoles dengan lapisan lumpur, sehingga tampil seperti pahatan.

Dinding masjid memiliki ketebalan antara 40 cm-60 cm, yang berguna untuk menahan berat struktur masjid yang tinggi selain untuk melindungi dari radiasi sinar matahari. Sifat lumpur yang mudah menyerap hawa panas matahari, membuat suasana masjid menjadi hangat.
Pada 1988, kota tua Djenne dan masjid agungnya diresmikan menjadi situs bersejarah oleh UNESCO






Jangan Lupa