Sabtu, 22 Desember 2012 , 14:54:00 WIB
Laporan: Ihsan Dalimunthe


RMOL. Gaya kepemimpinan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang meledak-ledak menjadi pembicaraan di tengah masyarakat dan elite politik Jakarta.

Ahok seringkali berbicara apa adanya, kadang dengan nada tinggi dan tak segan mengancam anak buahnya bila dia nilai kinerjanya buruk.

Terakhir, Ahok menghardik mahasiswa yang berdemonstrasi di kantornya karena menurutnya tuntutan para mahasiswa sudah tak rasional lagi. Sebagian besar momen Ahok marah-marah terdokumentasi dan disebarkan pihak Pemprov ke khalayak luas lewat Youtube hingga memicu perdebatan.

Mantan pesaing Ahok di Pilkada DKI lalu, Nachrowi Ramli, mencoba menyikapi fenomena Ahok dengan bijak. Menurut pria bersapaan Nara itu, pemimpin memang punya ilmu dan seni masing-masing dalam memimpin.

"Seni memimpin tergantung manusia dan situasinya. Saya tidak menilai Ahok beda, mungkin memang saat-saat baru menjabat sekarang perlu galak begitu," kata Nara saat ditemui di kantor KPU DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Sabtu (22/12)

Nara yang berpasangan dengan Fauzi Bowo di Pilkada lalu, mengatakan, tidak ada salahnya pemimpin bersikap galak asal dia mengutamakan kepentingan rakyat. Yang utama, pemimpin tidak boleh bekerja untuk menguntungkan secuil kelompok atau partai saja.

"Galak kan yang tahu cuma dia apa maksudnya. Tapi, selama untuk kepentingan rakyat tidak apa-apa," ucap Nara. [ald]
sumber : http://jakarta.rmol.co/read/2012/12/...l-Demi-Rakyat-