- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Tuli Dapat Disembuhkan Secara Dini?
TS
r.c.t.i.o.k
Tuli Dapat Disembuhkan Secara Dini?
KELAINAN pendengaran berupa tuli dapat dideteksi secara sejak lahir dan disembuhkan melalui rekayasa kesehatan. Melalui alat medis saraf-saraf pendengaran yang tidak berfungsi bisa dikuatkan dengan cochlear implant.
Menurut dokter Sosialisman SpTHT-KL(K), cochlear implant tidak mengobati ketulian tetapi menawarkan alternatif untuk meningkatkan kualitas hidup dengan meningkatkan kemampuan mendengar. Cochlear implant tidak memulihkan kemampuan mendengar secara alami, tetapi membantu meningkatkan kemampuan berkomunikasi berbahasan melalui pendengaran.
"Cochlear implant bekerja dengan cara yang lebih baik alat bantu dengar konvensional," katanya, Rabu (12/9), di sela-sela Pertemuan Ilmiah Tahunan Otology (Pito) VII.
Cochlear implant merupakan alat bantu dengar terbaru yang hanya didapat di Austria, Australia, dan Amerika Serikat. Penanaman cochlear implant dilakukan dengan operasi telinga, namun harus dilakukan dokter yang telah mempunyai pengalaman bedah telinga.
"Setelah operasi tidak terasa dan menyatu dengan telinga," ujar Ketua Panitia Penyelenggaran Pito ini.
Operasi ini, katanya, lebih baik dilakukan pada anak di bawah usia lima tahun. Pasalnya, penguatan saraf pendengaran akan mempermudah penyerapan kosa kata dan akhirnya bisa berbicara. Tuli yang lazimnya dibarengi dengan bisu ini merupakan salah satu penyakit telinga yang bisa disembuhkan.
Namun, minimnya sosialisasi tentang terobosan kesehatan ini membuat cochlear implant mahal. Satu unit dihargai paling murah 18.000 USD, sementara paling mahal antara 20.000-25.000 USD. Kalau dirupiahkan paling murah Rp 171 juta dan paling mahal Rp 190 juta sampai Rp 237 juta.
Ditambah alat impor itu dinilai sebagai barang mewah sehingga kena pajak 15 persen. "Pemerintah belum mendukung. Padahal di Singapura dan Hongkong, pasien disubsidi pemerintah," ujarnya.
Menurut dokter Sosialisman SpTHT-KL(K), cochlear implant tidak mengobati ketulian tetapi menawarkan alternatif untuk meningkatkan kualitas hidup dengan meningkatkan kemampuan mendengar. Cochlear implant tidak memulihkan kemampuan mendengar secara alami, tetapi membantu meningkatkan kemampuan berkomunikasi berbahasan melalui pendengaran.
"Cochlear implant bekerja dengan cara yang lebih baik alat bantu dengar konvensional," katanya, Rabu (12/9), di sela-sela Pertemuan Ilmiah Tahunan Otology (Pito) VII.
Cochlear implant merupakan alat bantu dengar terbaru yang hanya didapat di Austria, Australia, dan Amerika Serikat. Penanaman cochlear implant dilakukan dengan operasi telinga, namun harus dilakukan dokter yang telah mempunyai pengalaman bedah telinga.
"Setelah operasi tidak terasa dan menyatu dengan telinga," ujar Ketua Panitia Penyelenggaran Pito ini.
Operasi ini, katanya, lebih baik dilakukan pada anak di bawah usia lima tahun. Pasalnya, penguatan saraf pendengaran akan mempermudah penyerapan kosa kata dan akhirnya bisa berbicara. Tuli yang lazimnya dibarengi dengan bisu ini merupakan salah satu penyakit telinga yang bisa disembuhkan.
Namun, minimnya sosialisasi tentang terobosan kesehatan ini membuat cochlear implant mahal. Satu unit dihargai paling murah 18.000 USD, sementara paling mahal antara 20.000-25.000 USD. Kalau dirupiahkan paling murah Rp 171 juta dan paling mahal Rp 190 juta sampai Rp 237 juta.
Ditambah alat impor itu dinilai sebagai barang mewah sehingga kena pajak 15 persen. "Pemerintah belum mendukung. Padahal di Singapura dan Hongkong, pasien disubsidi pemerintah," ujarnya.
0
1.1K
11
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan