- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kisah Mike Tyson Dari Gembel Kembali Ke Gembel


TS
cepy_09
Kisah Mike Tyson Dari Gembel Kembali Ke Gembel
Quote:
Cuma Mao Share ajah gan
Jangan kasih
Kalau berkenan bantu di
ama





Quote:

Kisah Mike Tyson- Berandalan itu dibekuk polisi. Di keramaian Los Angeles suatu malam. Dia sudah sempoyongan. Alkohol dan kokain membunuh segenap ingatan. Memacu mobil dengan kecepatan tinggi. Nyaris seruduk kiri kanan. Lupa pula membawa surat ijin mengemudi.
Kepada polisi dia mengaku tersesat. Hendak pergi ke sebuah pesta, malah nyasar jauh dari tujuan. Anehnya dua polisi itu tak menahan. Mereka malah mengantar lelaki mabuk ini hingga di rumah pesta. Dua polisi baik hati itu menitip pesan kepada penjaga pintu. “Kau harus memastikan dia pulang lagi ke rumahnya.” Lalu kedua polisi itu pergi sembari berjanji akan datang lagi mengecek si pemabuk itu. Sahabat anehdiduniadotcom begitu dua polisi itu pergi, semua peserta pesta ikut bubar. Dengan mulut bau alkohol dia sempat meminta peserta menunggu. Tak ada yang peduli.
Acara itu pun bubar. “Datang ke sebuah pesta diantar polisi bukan ide bagus. Bisa merusak pesta,” ujar si pemabuk itu. “Kasihan juga si tuan rumah.” Pemabuk yang mencoba melucu itu adalah Mike Tyson, petinju legendaris yang sohor dengan julukan si leher beton. Kisah di atas dituturkan Tyson kepada Las Vegas Sun, 26 Februari 2012.
Dan kisah mabuk itu hanya satu dari sekian kisah mengerikan, yang dituturkan dengan gaya melawak dalam acara Mike Tyson: Undisputed Truth-Live on Stage. Itu acara akan ditampilkan di panggung teater. Dalam acara itu, Tyson akan “menelanjangi” dirinya sendiri. Mengajak penonton masuk ke dunia yang berjasa menerbangkan nama ke seluruh dunia, sekaligus membantingnya ke titik nadir.
Kini, nasib si raja Knock Out itu memang sedang sempoyongan. “Tiga tahun lalu saya tak punya rumah. Saya butuh uang untuk menjaga agar serigala tak memasuki pintu,” tutur Tyson seperti dikutip dari The Sun, Senin 5 Maret 2012.
Beruntung, lanjutnya, seorang penggemar nun jauh di Inggris sana, datang menolong. Memberi uang. Menampilkannya dalam sejumlah acara talkshow. Dari uang itulah Tyson mendanai acara teater. Penonton membayar. Mike Tyson adalah contoh bahwa hidup bisa diputar ke sisi yang berseberangan. Dulu hidup dari bertarung di ring, kini hidup dari membanyol. Dulu para penonton ngeri melihat keberingasannya, kini mereka terbahak-bahak. Dua-duanya sama gunanya. Menyambung hidup.
Michael Gerard Tyson, begitu nama pemberian orang tuanya, lahir 30 Juni 1966 di Broklyn, sebuah daerah yang keras di kota New York. Ayahnya, Jimmy Kirkpatrick, meninggalkan rumah saat Tyson berumur 2 tahun. Seorang diri sang Ibu, Lorna Smith, membesarkan Tyson beserta dua saudaranya Rodney dan Denise.
Saat remaja Tyson gemar berkunjung ke Taman Kota Brownsville. Dia jatuh cinta pada taman itu. Pada burung dara yang selalu berkerumun. Entah apa daya pikatnya. Dia melihat burung dara itu seperti hewan ajaib. Begitu sayang pada burung itu, ia lalu membeli dan merawat seekor di rumah. Rajin memberi makan. Memandikan. Bermain-main dan bersenda gurau dengan burung itu.
Suatu hari dia terkejut. Burung dara peliharaan itu raib dari rumah. Dicari ke sana ke mari tidak ketemu juga. Ternyata burung itu dicuri anak-anak bengal. Dan tak cuma mencuri, geng bengal itu memelintir leher burung itu, hingga jadi bangkai. Tubuh si pembunuh burung itu memang lebih besar. Juga terlihat lebih kekar dari Tyson, yang saat itu berusia 11 tahun. Dan si bengal itu benar-benar cari gara-gara. Sembari membawa bangkai burung itu dia lewat di depan rumah. Lalu melempar bangkai itu ke muka si empunya.

Tyson yang pendiam itu pun murka. Murka alang kepalang. Lalu nekat berkelahi melawan di tubuh besar itu. Tak menunggu lama, dia menghujani bertubi-tubi bogem ke muka sang lawan. Ditonton banyak orang. Si bengal itu babak belur. “Boleh diartikan saya lah pemenangnya,” ujar Tyson dalam wawancara dengan majalah Time di kemudian hari.
Baku pukul karena burung itu, mengubah jalan hidup Mike Tyson. Dari anak rumahan menjadi berandalan jalanan. Dan hidup di jalanan daerah kumuh itu, seakan cuma bisa bertahan dengan kepalan tangan. Dia lalu bergabung dengan geng jalanan. Berkelahi nyaris saban pekan. Dan semenjak itu hidupnya cuma di dua tempat. Jalanan dan kamar penjara. Sebelum berumur 13 tahun, Tyson sudah ditangkap polisi 38 kali. Sang ibu yang cemas lalu mengirim Tyson ke sekolah Tryon School for Boys di Johnstown, New York. Sekolah itu menampung banyak anak berandalan. Di situ banyak pilihan ekstrakurikuler. Dan Tyson memilih tinju.
Kelas itu dilatih oleh Bobby Stewart, seorang mantan petinju. Tapi Tyson hanya berlatih beberapa bulan di situ. Melihat bakat besar Tyson, Bobby lalu mengenalkannya dengan pelatih legendaris Cus D’ Amato. Lewat tangan orang inilah dunia mengenal kepalan tangan si leher beton itu. Dari sekolah itu dia dipindahkan ke sasana tinju D’Amato di Catskill Boxing Club pada tahun 1980. Dibantu asistennya, Kevin Rooney, D’Amato membentuk ulang anak bengal itu. Menanam kedisiplinan. Melatihnya mengendalikan diri.
Kelak Tyson mengenang D’Amato sebagai arsitek dalam hidupnya. “Dia menghancurkan hidup saya. Tapi kemudian ia membangunnya kembali.” Sang pelatih memindahkan kebengalan anak jalanan itu ke atas ring. Ketika diperam di sasana itu, Ibu Mike Tyson jatuh sakit. Kanker menggerogoti ibu yang berjuang keras. Lalu menyerah. Lorna Smith wafat tahun 1982, dua tahun sebelum Tyson memulai karir profesional.
Sepeninggal sang ibu, D’Amato menjadi wali Tyson. Dia menjadi sosok ayah bagi Tyson, sampai D’Amato meninggal tahun 1985. Setelah D’Amato wafat Tyson dilatih Kevin Rooney. Tahun 1984, saat berusia 18 tahun, Tyson memulai debut tinju profesional. Remaja bengal itu sukses memukul KO Hector Mercedes di ronde pertama. Memukul Hector hingga tersungkur melempangkan jalan ke lawan-lawan berikutnya. Dan kemenangan demi kemenangan diraih. Hampir semua tersungkur KO. Lalu tibalah 1986 itu. Remaja 20 tahun itu melawan Trevor Berbick sang juara di kelas berat versi WBC.
Meski Berbick bertubuh besar, Tyson tidak sulit merubuhkan sang juara. Di ronde kedua Berbick tersungkur. Tyson pun mencatatkan diri sebagai petinju termuda dalam sejarah yang berhasil meraih sabuk juara kelas berat dunia. Ia meraihnya dalam usia 20 tahun, 4 bulan, 22 hari. Tyson kemudian membuat para petinju meriang ketakutan, bahkan para juara. Pada tahun 1976 itu juga, dia memukul KO James Smith pemegang sabuk kelas berat WBA. Lima bulan kemudian, Tyson menjadi petinju pertama yang berhasil menyatukan seluruh gelar tinju kelas berat, setelah mengalahkan Tony Tucker, pemegang sabuk IBF.
Tyson kemudian dikenal sebagai raja KO. Dia berhasil menang 28 kali. Dan 26 di antaranya menang dengan KO atau TKO. Dari pertarungan sejumlah itu, 16 di antaranya menang KO di ronde pertama. Hampir seluruh lawan bengap. Setelah menyudahi semua jawara di kelas berat, Tyson kemudian menghadapi petinju yang mengincar gelar-gelar itu. Dari wajah baru hingga para jawara tua. Dan mereka disudahi dengan cara menggetarkan.
Mantan juara kelas berat dunia Larry Holmes tersungkur di ronde ke empat. Leonel Spinks jatuh dan tak bangun lagi hanya dalam tempo 91 detik. Kegarangan Tyson terus mendunia.
Tapi keharuman itu tidak berumur panjang. Sejumlah kalangan menyebutkan gaya hidup Mike Tyson berubah semenjak berkenalan dengan Don King, promotor flamboyan yang gemar pesta. Tyson mulai doyan pesta dan absen dari sasana latihan. Hubungan dengan sang pelatih jadi tegang. Tyson marah besar. Dan puncak perseteruan itu tahun 1988. Dia memecat tanpa sebab Kevin Rooney, pelatih yang susah payah menanam kedisiplinan.
Rooney pergi, kehidupan Tyson kian liar. Tak ada lagi orang yang sesabar Rooney mengingatkan soal disiplin dalam hidup, juga di atas ring. Hidupnya kembali bengal. Rajin mabuk di pesta-pesta. Dan dia menuai badainya lewat hook beruntun James Buster Douglas. Petinju yang tidak dikenal itu menghajar Tyson Februari 1990 di Jepang. Sebuah pukulan upper cut kanan memang sempat merubuhkan Douglas ke lantai. Tapi dia bangun lagi. Seperti sudah mengukur daya pukulan Tyson, Douglas tampil lebih impresif.
Dan hook kanan beruntun di ronde 10 mengirim Tyson mencium kanvas. Dalam pertarungan ulang, Tyson kemudian membalas dendam. Memukul KO Douglas. Tapi pertarungan melawan Douglas itu perlahan mulai meruntuhkan kedigdayaan Tyson. Si raja KO itu bisa tersungkur juga, bahkan oleh pendatang baru.
Meski para penantang mulai berani, Tyson tak kunjung memperbaiki kelemahan utamanya, kedisiplinan. Hidupnya malah kian buram. Tahun 1991, dia dihukum penjara enam tahun karena merudapaksa ratu kecantikan dari Rhode Island, Desiree Washington. Insiden itu terjadi di Indianapolis. Di penjara, Tyson mulai mengenal dan memeluk agama Islam. Dia mengganti nama menjadi Malik Abdul Aziz. Tiga tahun dia menjalani hukuman.
Keluar dari penjara dia seperti terlahir kembali. Berhasil merebut gelar WBC dan WBA dengan memukul KO Frank Bruno dan Bruce Seldon. Namanya kembali gemilang dalam dunia tinju. Tapi masa suram itu datang lewat kepalan tangan Evander Holyfield. Petinju yang telah lama menunggu giliran bertarung melawan Tyson. Menerima pukulan bertubi-tubi 9 November 1996 dari Evander, wasit menghentikan pertandingan. Tyson kalah TKO. Dia kehilangan gelar WBA.
Pertandingan ulangnya dibatalkan setelah Tyson menggigit kuping Holyfield. Tyson berdalih, dia kesal karena kepala Holyfield terus membentur dahinya tanpa dihentikan wasit. Semenjak itu Tyson jadi bahan olokan. Tahun 2002, dia kembali bertinju pada usia ke 35. Tapi ia kalah KO oleh Lennox Lewis. Tahun 2006, Tyson resmi mundur setelah kalah KO dari Danny Williams dan Kevin Mcbride. Dua petinju yang tak begitu dikenal dunia.
0
5.3K
Kutip
33
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan