Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kalengbodolAvatar border
TS
kalengbodol
PERILAKU MASTURBASI DAN HUBUNGAN SEKSUAL SETELAH MENONTON VCD PORNO PADA MAHASISWA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pubertas merupakan masa perkembangan fisik yang cepat ketika reproduksi seksual pertama kali terjadi. Dengan kata lain ini merupakan pertama kali seorang laki-laki secara fisik mampu menghamili seorang perempuan dan seorang perempuan secara fisik sanggup mengandung dan melahirkan bayi. Masa remaja dapat diartikan sebagai perubahan emosi dan perubahan social pada masa remaja. Masa remaja biasanya terjadi sekitar dua tahun setelah masa pubertas, menggambarkan dampak perubahan fisik, dan pengalaman emosional yang mendalam. Perempuan dan laki-laki menjadi matang, tanggung jawab mereka meningkat, dan harapan tentang dirinya berkembang lebih besar, baik itu diukur dari dirinya maupun dari orang lain. Pada saat yang sama, perubahan social memainkan peran utama dalam masa remaja, sebagaimana aktifitas laki-laki dan perempuan menjadi lebih bervariasi dan individual. Pada masa inilah para remaja memiliki gejolak seksual yang meningkat. (Masland, dkk. 2006).
Masalah seks sendiri di Indonesia masih merupakan hal yang tabu untuk diperbincangkan, karena masalah ini merupakan masalah yang sensitive dan bersifat individual. Bagi para orang tua dan guru seringkali merasa tidak enak dengan pendidikan seks, karena mereka yakin bahwa anak-anak muda akan jadi aktif setelah memperoleh informasi mengenai seks. Apabila aktifitas seksual terjadi, orang tua atau guru mungkin merasa bertanggung jawab atau merasa bersalah. Padahal remaja sangat membutuhkan bimbingan dan nasehat mengenai seks.
Remaja yang sulit atau tidak mendapatkan bimbingan seks secara tepat, melalui orang tua atau guru, cenderung lebih mencari informasi sendiri. Informasi ini pada remaja bisa di dapat dengan cara mencari di internet, majalah-majalah porno, ataupun dengan melihat vcd porno. Hal inilah yang akan menyebabkan remaja akhirnya melakukan hubungan seksual.
Kadang-kadang dorongan seks pada remaja, keasyikan mereka dengan pikiran-pikiran dan birahi seksual, dihubungkan dengan pengaruh dari jumlah hormone yang berlebihan. Dorongan seks tiap orang tidak sama. Beberapa orang bisa saja lebih menikmati aktifitas seksual disbanding yang lain. Biasanya remaja mudah sekali untuk dipengaruhi. Remaja dengan situasi dan kondisi yang mendukung, maupun tempat tinggal atau kos yang mendukung maka cenderung terpengaruh untuk melakukan hubungan seksual, setelah menonton vcd porno atau majalah-majalah porno. Karena dalam hal ini, control orang tua dalam membimbing anaknya sangat kurang.
Seperti yang kita ketahui banyak sekali hubungan seks diluar nikah yang menimbulkan berbagai permasalahan, tapi masih banyak saja para remaja ataupun mahasiswa yang melakukan hubungan seksual di luar nikah. Masalah remaja yang berperilaku seksual antara lain adalah cerai, kehamilan diluar nikah, penyakit-penyakit infeksi menular seksual, aborsi melalui pelayanan kesehatan yang tidak sesuai seperti dukun, dan juga bisa saja berakibat pada kematian.
Dampak dari menonton vcd porno sendiri sangatlah besar. Banyak para remaja atau mahasiswa yang dengan sengaja melakukan masturbasi Karena tergoda oleh tontonan dalam vcd porno terbsebut atau bahkan melakukan hubungan seksual itu sendiri. Adapun perubahan perilaku seksual pada remaja khususnya mahasiswa sendiri, antara lain

Merupakan hasil percontohan, mahasiswa mencontoh apa yang sudah di tayangkan dalam vcd porno tersebut.
Adanya anggapan bahwa informasi mengenai seks hanya diperuntukkan untuk orang dewasa saja, sehingga remaja hanya mendapatkan informasi seksual secara terpotong-potong atau tidak utuh. Inilah yang menyebabkan banyak mahasiswa yang melakukan masturbasi ataupun hubungan seksual.
Diperbolehkannya melakukan hubungan seksual pranikah sebagai ‘gugatan’ yang disebabkan konsumenisme global yang makin meluas.

Masalah perlaku masturbasi dan hubungan sseksual sendiri merupakkan hal yang bertentangan dengan nilai social, nilai budaya, dan nilai agama. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk meneliti perilaku masturbasi dan hubungan seksual setelah menonton vcd porno pada mahasiswa kos ini.
B. PERUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang sudah dijelaskan diatas maka dapat di rumuskan permasalahan, yaitu bagaimana perilaku masturbasi dan hubungan seksual setelah menonton vcd porno pada mahasiswa kos di Kelurahan Grendeng?.
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini ada dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.

Tujuan umum

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku masturbasi dan hubungan seksual setelah menonton vcd porno pada mahasiswa kos di Kelurahan Grendeng Purwokerto.

Tujuan khusus

Tujuan khusus dilaksanakannya penelitian ini adalah

Mengetahui persepsi mahasiswa kos terhadap tontonan vcd porno di Kelurahan Grendeng.
Mengetahui pengetahuan mahasiswa kos terhadap vcd porno.
Mengetahui perilaku mahasiswa kos di Kelurahan Grendeng setelah menonton vcd porno.

D. MANFAAT PENELITIAN

Dapat memberikan pengetahuan bahwa menonton vcd porno dapat mengakibatkan perilaku masturbasi dan hubungan seksual.
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai salah satu informasi penting tentang bahaya serta akibat dari menonton vcd porno.
Sebagai salah satu sumbangan pemikiran bagi pihak-pihak ataupun lembaga yang terkait.
Memberikan kontribusi teoritis dalam perkembangan teori kesehatan masyarakat, terutama pada perilaku kesehatan dan dapat menjadi bahan referensi selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Angka atau prosentase tentang perilaku seks mahasiswa sudah sering kali mencengangkan. Angka-angka itu sudah cukup membuat banyak pihak kebakaran jenggot, seperti penelitian Iip Wijayanto yang kemudian memicu kontroversi sengit, bahkan cenderung tidak sehat, mengancam kebebasan ilmiah dalam dunia penelitian. Dengan asumsi bahwa realitas freesex di kalangan terpelajar (mahasiswa) memang tidak dapat dipungkiri keberadaaannya, yang selama ini dipandang luhur: dunia pendidikan, dunia mahasiswa yang mewakili idealisme dan keberpihakan terhadap nilai-nilai luhur kebenaran dan moral. (Muttaqin, Husnul. 2002).
Dunia mahasiswa memang memiliki dinamikanya sendiri. Dunia yang mewakili kritisisme dan aktifisme sosial ternyata menyimpan sisi gelap yang benar-benar suram. Kritisisme yang begitu hidup menghadapi ketidakadilan, kesewanangan atau eksploitasi terhadap manusia dan kemanusiaan, ketika berhadapan dengan hingar-bingarnya kehidupan seksual seolah-olah mati tanpa daya, terkena serangan “impotensi” serius. Barang kali dalam pandangan mereka kehidupan seksual memang tidak membutuhkan sikap kritis. Daya juang mahasiswa sebagai pejuang hak asasi manusia tidak lagi diuji di ruang interogasi markas Kodim atau Polres, tapi di plaza, café, diskotek, atau kamar kos yang kerap menjadi tempat paling kondusif bagi ekspresi seksualitas bebas bersama pasangannya. (Muttaqin, Husnul. 2002).
A. Mahasiswa Kos
Menurut kamus besar bahasa Indonesia mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, sedangkan kos adalah tinggal di rumah orang lain dengan atau tanpa makan (dengan membayar setiap bulan) atau tempat sementara untuk menginap dengan membayar dalam periode waktu yang telah ditentukan. Jadi yang dimaksud mahasiswa kos disini adalah orang beelajar di perguruan tinggi dan tinggal di rumah orang lain dengan atau tanpa makan (dengan membayar setiap bulan) atau tinggal di rumah orang lain dengan atau tanpa makan (dengan membayar setiap bulan bertempat tinggal sementara dengan membayar dalam periode waktu yang ditentukan. Mahasiswa kos terbagi dua, yaitu kos dengan induk semang (pemilik kos-kosan) dan kos tanpa induk semang.
B. Vcd Porno
Dewasa ini, menikah dalam usia dini dianggap bermasalah. Karenanya bertambahnya kesenjangan bio sosial banyak dipuja-puji, terutama oleh para penganjur program Keluarga Berencana. Sementara di sisi lain, rangsangan-rangsangan seks bertambah semarak, semakin bertubi-tubi. Hampir tiada hari tanpa rangsangan seksual dari berbagai media: koran, majalah, tabloid, internet, VCD/DVD porno, ponsel dan sebagainya. Komersialisasi seks meraja lela. Para mahasiswa dan remaja menghadapi godaan serius. Film, musik, radio, bacaan, TV, internet, VCD porno mengajarkan bahwa seks itu indah, romantis, merangsang, menggairahkan serta menjanjikan kenikmatan tiada tara. Maka runtuhlah daya tahan mereka. Perilaku seks bebas merebak, bahkan seolah menjadi gaya hidup baru. Damikianlah salah satu sisi gelap kehidupan mahasiswa yang diharapkan dapat menjadi kekuatan moran masyarakat. Sangat ironis memang. (Muttaqin, Husnul. 2002).
Vcd porno adalah kepingan disk yang berisi adegan atau film porno. Dengan menonton vcd porno ini tidak ada yang tidak mungkin bahwa setelah menonton vcd tersebut timbul rangsangan dan gairah yang menaikkan libido sehingga menimbulkan seseorang untuk melakukan perilaku masturbasi ataupun hubungan seksual.

lanjut di trit berikutnya gan..

0
8.9K
51
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan