Kadang kita tidak memaafkan anak, saudara, teman, atau bahkan diri sendiri jika mendapat nilai yang buruk untuk pelajaran matematika atau pelajaran eksak lainnya. Bahkan guru dan orang tua pun akan mencibir jika nilai raport sekolah jelek dan buruk. Orang tua dan guru takut jika nilai jelek maka tak ada harapan untuk bisa kuliah di universitas favorit atau kerja di tempat yang bagus. Tahukah faktanya bahwa sebenarnya kita lebih nyaman berada di dekat orang yang jujur, sopan, berjiwa besar, dan berhati tulus untuk menjadi rekan se-tim, rekan berbagi pikiran, dan sahabat dalam segala hal baik di pekerjaan atau di sekolah, bahkan sering kali kita menjadikan nya sebagai leader di berbagai project untuk mengambil manfaat dari ketulusan, kejujuran, dan pengorbanannya. Lalu jika kita merasa lebih nyaman bersama orang yang seperti itu, mengapa mendidik generasi bangsa ini seolah-olah seperti robot yang harus menguasai seluruh bidang pembangunan. Bukankah harusnya pendidikan akhlak, budi pekerti, dan cara bernalar yang baik untuk membentuk karakter yang kuat lebih penting daripada hanya sebuah nilai-nilai indah pada pelajaran eksak…. Betapa bahagianya jika kita dan generasi bangsa dapat menjadi orang yang berakhlak bagus dan mengambil tindakan dengan cara bernalar yang baik, bukan hanya orang-orang yang pandai berhitung dan pandai juga menyisihkan perhitungannya untuk dirinya…… Jadi jika besok dia atau diri kita mendapat nilai buruk di beberapa ujian dan tantangan, maka bertanyalah apakah semua soal dijawab dengan penuh kejujuran, ketulusan, dan kesungguhan jika jawabannya ya maka selanjutnya jadilah orang yang berjiwa besar dan belajar dari kesalahan, tapi jika jawabannya tidak…. aku tidak jujur, aku tidak tulus, maka jangan khawatirkan nilai kita, tapi khawatirkanlah integritas kita.
“Untuk saat ini, kita membutuhkan lebih banyak calon orang berakhlak mulia yang berdedikasi pada keberanian dan kejujuran, bukan hanya calon orang-orang jenius yang tak berkarakter, calon artis dan sosialita yang glamour, atau calon pemimpin ambisius yang buas…….”
Bukankah lebih baik nilai jelek daripada bagus dengan mencontek? Semua orang punya kekurangannya masing", kalau ada kata" yang nyindir. Mohon Maaf.