- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Renungan untuk menjaga kehormatan


TS
1of1000
Renungan untuk menjaga kehormatan
lagi browsing2, eh ada artikel bagus, walau bahasanya agak frontal semoga bisa jadi renungan, bukan hanya untuk masyarakat aceh, namun seluruh indonesia 
Perih, ketika sekelompok dara aceh mengumbar payudara
sumber

Perih, ketika sekelompok dara aceh mengumbar payudara
Quote:
aku menyusuri langkah. menapaki kembali susunan jalan di kuta radja. tak lagi kutemukan pesona yg ku baca dalam ragam catatan tentangnya.
ketika adzan berkumandang aku menyesapi secangkir cappucino instan di warung burger sisi jalan. aku tak bisa bangga mengatakan aku muslim ta'at. karena telah lama kubungkus diriku dengan kemunafikan. namun malu membuncah dalam dada, bersama iri yg bergelombang ketika kulihat beberapa gadis berjlbab bergegas mengangkat langkah menuju masjid.
namun terpekurku ketika berpaling, jalan-jalan ternyata tak menjadi sepi. padahal adzan maghrib sejak tadi telah usai menunggu masa iqamah berkumandang. panggilan shalat tak terjawab.
kulihat ke sisiku dan terpana.
aku bangga pada tubuhku yg dicemburui oleh banyak teman. bentuk payudaraku tergolong sempurna dan membanggakan ukurannya. kulitku dan lekuk sisi tubuhku kutahu menimbulkan rasa pada banyak lelaki, namun tak bangga ku pampangkan dengan sesukanya. aku tak bangga memamerkan tubuhku, karena itu adalah mahkota dan hartaku yg berharga.
namun disisiku
bertabur dara tanah rencong mengenakan busana yg membungkus setiap liku tubuh mereka begitu ketat hingga bila mereka telanjangpun tak kan jauh berbeda. bercanda tertawa dengan lelaki yg sembunyi sembunyi melahap payudara mereka dengan matanya, dan pasti berharap akan bisa melahap buah kenikmatan itu dengan bibirnya. mereka bangga berdiri dengan celana yg ,mencetak paha mereka dan bahkan aku tersentak ketika seorang gadis kulihat tertawa lebar tanpa sadar belahan vaginanya terbentuk jelas akibat celana yg tipis dan sangat erat membelah bibir vagina dan membungkus tubuhnya. dia tertawa, tak sadar mungkin lelaki sedang memikirkan kapan akan menghujamkan diri dalam kewanitaannya, merenggut harga dirinya.
aku meringis sedih
disekitarku, payudara dara aceh berlomba tampil. yang besar bergoyang-goyang ketika ia tertawa. yg kecil menyumpalnya dengan busa agar juga bisa bergoyang mengundang. berbungkus busana bergaya telanjang, merah, kuning, biru, putih, hitam, merah muda, jingga, lembayung dan aneka warna ketelanjangan itu. mereka tertawa bangga mengumbar payudara didepan lelaki. sementara menipu diri dengan secarik kain seolah jilbab, yg tak memenuhi syarat, terpasang melingkar kepala, membalut leher, sengaja diangkat -- lagi-lagi untuk mengobral payudara.
aku menunduk, teringat pelajaran masa kanak-kanak yg entah kenapa tak lekang meski ku enggan bersujud pada-Nya karena malu pada dosa. aku ingat kata umi tentang busana taqwa.
ketika kuangkat pandangku,
dua orang dara anggun melintas. berbaju panjang dan lebar. tak tembus oleh sorot lampu kendaraan. jilbabnya lebar berwarna senada baju, terhulur panjang, menyembunyikan harta dan kehormatannya dari pandangan hina lelaki kotor. tenang gayanya saat bertukar kata dengan temannya.
tersipu sendiri, ku rapikan jilbab yg tak pernah kupakai saat ku dinegeri singa. kurapikan agar tetap terulur menutupi payudaraku, sedikit malu .. kuakui aku bersyukur, riana sahabatku yg menjemputku di tanah sumatra utara telah menghadiahkan beberapa potong busana untuk kupakai sekarang. tak ketat membungkus tak tipis memamerkan.
aku melihat kedua gadis anggun itu menjauh, sekilas kusadari beberapa lelaki memandang mereka dengan kagum, terlupa pada pesona murahan payudara yg diumbar didepannya.
aku tersenyum, setidaknya aku tidak terlalu merasa malu hati pada kedua jelita mempesona itu.
namun hatiku tetap perih.
aku rindu menjumpai-Nya dalam sujud, namun malu tak kujung mampu membuatku merasa pantas. terlebih aku tlah banyak melupakan untaian kata suci untuk berbicara dalam shalat dengan-Nya.
hatiku perih.
disekelilingku banyak yg melacurkan diri tanpa tahu mereka menjual diri, mengumbar bentuk paha dan belahan vagina ketika duduk didepan lelaki, mengratiskan pandangan siapa saja untuk melahap payudara mereka sampai liur berceceran, dan mungkin tak sadar telah menjadikan diri sebagai model dalam fantasi memancing ejakulasi bagi banyak lelaki.
hatiku perih, saat ini banyak dara aceh memamerkan payudara, tubuh, paha, bokong dan vagina dalam pakaian yg telanjang.
ketika adzan berkumandang aku menyesapi secangkir cappucino instan di warung burger sisi jalan. aku tak bisa bangga mengatakan aku muslim ta'at. karena telah lama kubungkus diriku dengan kemunafikan. namun malu membuncah dalam dada, bersama iri yg bergelombang ketika kulihat beberapa gadis berjlbab bergegas mengangkat langkah menuju masjid.
namun terpekurku ketika berpaling, jalan-jalan ternyata tak menjadi sepi. padahal adzan maghrib sejak tadi telah usai menunggu masa iqamah berkumandang. panggilan shalat tak terjawab.
kulihat ke sisiku dan terpana.
aku bangga pada tubuhku yg dicemburui oleh banyak teman. bentuk payudaraku tergolong sempurna dan membanggakan ukurannya. kulitku dan lekuk sisi tubuhku kutahu menimbulkan rasa pada banyak lelaki, namun tak bangga ku pampangkan dengan sesukanya. aku tak bangga memamerkan tubuhku, karena itu adalah mahkota dan hartaku yg berharga.
namun disisiku
bertabur dara tanah rencong mengenakan busana yg membungkus setiap liku tubuh mereka begitu ketat hingga bila mereka telanjangpun tak kan jauh berbeda. bercanda tertawa dengan lelaki yg sembunyi sembunyi melahap payudara mereka dengan matanya, dan pasti berharap akan bisa melahap buah kenikmatan itu dengan bibirnya. mereka bangga berdiri dengan celana yg ,mencetak paha mereka dan bahkan aku tersentak ketika seorang gadis kulihat tertawa lebar tanpa sadar belahan vaginanya terbentuk jelas akibat celana yg tipis dan sangat erat membelah bibir vagina dan membungkus tubuhnya. dia tertawa, tak sadar mungkin lelaki sedang memikirkan kapan akan menghujamkan diri dalam kewanitaannya, merenggut harga dirinya.
aku meringis sedih
disekitarku, payudara dara aceh berlomba tampil. yang besar bergoyang-goyang ketika ia tertawa. yg kecil menyumpalnya dengan busa agar juga bisa bergoyang mengundang. berbungkus busana bergaya telanjang, merah, kuning, biru, putih, hitam, merah muda, jingga, lembayung dan aneka warna ketelanjangan itu. mereka tertawa bangga mengumbar payudara didepan lelaki. sementara menipu diri dengan secarik kain seolah jilbab, yg tak memenuhi syarat, terpasang melingkar kepala, membalut leher, sengaja diangkat -- lagi-lagi untuk mengobral payudara.
aku menunduk, teringat pelajaran masa kanak-kanak yg entah kenapa tak lekang meski ku enggan bersujud pada-Nya karena malu pada dosa. aku ingat kata umi tentang busana taqwa.
ketika kuangkat pandangku,
dua orang dara anggun melintas. berbaju panjang dan lebar. tak tembus oleh sorot lampu kendaraan. jilbabnya lebar berwarna senada baju, terhulur panjang, menyembunyikan harta dan kehormatannya dari pandangan hina lelaki kotor. tenang gayanya saat bertukar kata dengan temannya.
tersipu sendiri, ku rapikan jilbab yg tak pernah kupakai saat ku dinegeri singa. kurapikan agar tetap terulur menutupi payudaraku, sedikit malu .. kuakui aku bersyukur, riana sahabatku yg menjemputku di tanah sumatra utara telah menghadiahkan beberapa potong busana untuk kupakai sekarang. tak ketat membungkus tak tipis memamerkan.
aku melihat kedua gadis anggun itu menjauh, sekilas kusadari beberapa lelaki memandang mereka dengan kagum, terlupa pada pesona murahan payudara yg diumbar didepannya.
aku tersenyum, setidaknya aku tidak terlalu merasa malu hati pada kedua jelita mempesona itu.
namun hatiku tetap perih.
aku rindu menjumpai-Nya dalam sujud, namun malu tak kujung mampu membuatku merasa pantas. terlebih aku tlah banyak melupakan untaian kata suci untuk berbicara dalam shalat dengan-Nya.
hatiku perih.
disekelilingku banyak yg melacurkan diri tanpa tahu mereka menjual diri, mengumbar bentuk paha dan belahan vagina ketika duduk didepan lelaki, mengratiskan pandangan siapa saja untuk melahap payudara mereka sampai liur berceceran, dan mungkin tak sadar telah menjadikan diri sebagai model dalam fantasi memancing ejakulasi bagi banyak lelaki.
hatiku perih, saat ini banyak dara aceh memamerkan payudara, tubuh, paha, bokong dan vagina dalam pakaian yg telanjang.
sumber
Diubah oleh 1of1000 10-12-2012 03:21
0
1K
Kutip
2
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan