AUCKLAND, KOMPAS.com — Masyarakat Pelindung Hewan dari Kekerasan (SPCA), sebuah kelompok pejuang kesejahteraan hewan di Selandia Baru, melatih anjing mengemudikan mobil, untuk menunjukkan kepada publik bahwa anjing adalah hewan cerdas.

Kelompok ini awalnya mengajari tiga ekor anjing, yakni Monty, Porter, dan Ginny, dengan sebuah mobil kayu yang sudah dimodifikasi. Para anjing itu kemudian mengemudikan mobil kayu ini berkeliling dalam ruangan pelatihan.

Mark Vette, pelatih para anjing ini, mengatakan, dia melatih anjing-anjing ini seperti cara membuat film.

"Kami melatih anjing dengan beberapa gerakan berbeda. Kami mengajar mereka untuk menyentuh beberapa obyek berbeda dengan kaki kanan dan kaki kiri," kata Vette.

"Mereka bisa melewati tahapan ini dan mereka sangat baik melakukannya," tutur Vette.

Setelah menjalani pelatihan selama delapan pekan, ketiga anjing ini bisa mengemudikan mobil layaknya manusia. Mereka bisa memegang kemudi, mengganti gigi, dan menginjak rem sesuai perintah yang diberikan pelatihnya.

Akan tetapi, latihan menyetir para anjing ini tentu saja tak selalu berjalan lancar. Ada kalanya, latihan ini nyaris berbuah celaka.

"Beberapa hari lalu mobil yang dikemudikan berjalan terlalu cepat dan hampir menabrak pelatih," ujar Vette.

Ketiga anjing ini dipilih karena mereka adalah hewan-hewan yang diselamatkan SPCA dari penyiksaan. SPCA berharap dengan kemampuan unik ini, publik akan tertarik untuk mengadopsi mereka atau hewan-hewan lain yang hidupnya kurang beruntung.

"Saya kira terkadang manusia berpikir karena mereka hewan-hewan yang telantar, maka mereka adalah hewan kelas dua," kata Direktur Eksekutif SPCA Aucklnad Christine Kalin.

"Anjing-anjing ini sudah meraih hal yang luar biasa dalam delapan pekan pelatihan, menunjukkan bahwa semua anjing yang diselamatkan SPCA memiliki potensi sebagai hewan peliharaan keluarga," ucap Kalin.

Kini Porter, Monty, dan Ginny dijadwalkan akan memamerkan kemampuan mereka mengemudi secara langsung di televisi Selandia Baru, pekan depan.



Sumber aily Mail
Editor :Ervan Hardoko