Quote:
Dengan semakin maju dan berkembangnya teknologi dari sebuah kendaraan, maka tuntutan dari sistem keselamatan dan keamanan dari mobil saat ini menjadi titik terpenting. Tapi dari penggunaan teknologi canggih ini masih saja ada kekurangannya.
Diketahui seorang insinyur kelautan asal Inggris umur 59 tahun meninggal disebabkan kantung udara (airbag) pada sebuah sedan Vauxhall Insignia yang mengalami kecelakaan.
Seorang insinyur bernama Ronald Smith asal Marsden, South Shield, dinyatakan meninggalkan karena karena menghirup natrium azida dan nitrogen yang dilepaskan oleh kantung udara yang bertujuan menyelamatkan pengemudi pada saat terjadinya tabrakan.
Cerita berawal ketika Vauxhall Insignia yang dikemudikan Smith terlibat dalam tabrakan beruntun dengan enam kendaraan lain pada 12 November 2010. Saat musibah terjadi, ia tidak terluka. Kantung udara mobilnya juga bekerja dengan baik. Tetapi karena ada pecahan kaca yang menusuk airbag, gas di dalam keluar dan langsung terhirup oleh Smith.
Setelah kejadian tersebut Smith mengalami batuk dan sesak napas dan masuk rumah sakit pada 5 Januari 2011. "Dia tidak bisa bernafas, sangat tertekan dan hampir tidak dapat bergerak. Batuknya makin parah. Padahal, Smith bukan perokok," jelas June, yang merupakan istri Ronald Smith .
Pria paruh baya itu juga sempat dimasukkan ke ventilator, sampai akhirnya meninggal 3 minggu kemudian. Menurut dokter Terence Carney yang memeriksa Ronald di Rumah Sakit Distrik South Tyneside, kematian Ronald akibat 'kecelakaan', dari zat berbahaya dan meletusnya airbag yang menyebabkan pneumonia bronkial dan pulmonary fibrosis.
Vauxhall, produsen mobil yang digunakan Smith berjanji akan menyelidiki insiden ini. Kasus ini pertama kali terjadi di dunia, yaitu pengemudi menghirup bahan kimia dari kantung udara yang digunakan sebagian besar mobil saat ini.Tanpa zat kimia tersebut, kantung udara dipastikan tidak bisa mengembang dalam 30 milidetik. Seperti yang dilansir pada caradvive, Sabtu (02/06).
Tinggalin Komeng Ya Gan