Akhir pekan ini, Manchester United akan menghadapi Manchester City dalam lanjutan kompetisi Premier League 2012/13. Duel dua rival sekota ini diyakini bakal berlangsung panas dan sengit seperti bentrokan-bentrokan mereka sebelumnya.

United melawat ke Etihad Stadium, Minggu (09/12), dengan berbekal keunggulan tiga poin atas sang juara bertahan, yang berharap dapat mengulangi kemenangan serta kejayaan di musim lalu.

Tambahan tiga angka bakal menjadi suntikan berharga bagi masing-masing kubu dalam perburuan mahkota juara.

Sederhananya, derby Manchester ke-163 akhir pekan ini adalah yang terbesar dibandingkan yang sebelum-sebelumnya. Satu pertanyaan pun mengemuka. Bentrokan mana sajakah yang paling tak terlupakan antara dua kubu dengan kekuatan sama besar ini?

Berikut lima duel klasik antara City dan United.

Denis law sang penghianat
City mengunjungi Old Trafford dengan mengetahui bahwa kemenangan akan mengirim sang rival sekota ke kasta kedua.

City menang berkat back-heel Dennis Law. Ironisnya, Law adalah seorang eks United. Bisa dibilang, Law lah yang melempar Red Devils ke Division Two.

Law punya komitmen dan dedikasi tinggi terhadap United. Hal itu terlihat setelah striker Skotlandia tersebut membobol gawang mantan timnya. Hingga sekarang pun, gol itu masih mengantui pikiran the Lawman.

CANTONA Debut vs City 2-3
Dua sundulan Niall Quinn membawa City unggul di Maine Road. City pun sepertinya bakal membukukan kemenangan meyakinkan dan tak terlupakan di partai derby ini.

Namun, Eric Cantona, yang direkrut United dari Leeds semusim sebelumnya, tak mau melihat timnya dipecundangi begitu saja. Sepasang gol Cantona membuat keadaan kembali sama kuat.

Kemudian, Roy Keane, sang rekrutan anyar, mengakhiri perlawanan City dengan golnya di penghujung laga.

Amazing owen 4-3
Perekrutan Michael Owen, yang notabene mantan pujaan publik Liverpool, sempat menimbulkan keheranan di seluruh Old Trafford ketika pertama kali diumumkan pada musim panas 2009. Banyak pertanyaan mengemuka seputar keputusan tersebut.

Namun, dengan satu sontekan yang memastikan kemenangan dramatis atas pasukan Mark Hughes di Theatre of Dreams, semua keraguan terhadapnya pun musnah.

Sebelum terciptanya gol kemenangan oleh Owen, laga sudah berada dalam mode sengit berkat gol-gol dari Darren Fletcher (dua), Wayne Rooney, Craig Bellamy (dua) dan Gareth Barry.

Rooney !!!
Empat bulan setelah stoppage time winner Michael Owen, City mengganti Mark Hughes dengan Roberto Mancini dan bertandang ke Old Trafford untuk melakoni partai semifinal Piala Liga.

United kalah 1-2 di leg pertama di Eastlands. Dengan hanya beberapa detik tersisa di return fixture, agregat sama kuat 3-3. Ketegangan pun memuncak.

Hingga akhirnya, tercipta lagi sebuah late winner. Kali ini, bukan Owen, tapi Wayne Rooney. Sang striker menyusup ke dalam kotak penalti, menyambut crossing Ryan Giggs, meruntuhkan pertahanan Shay Given, dan mengirim United ke Wembley.

Gak mau kasih apa apaan deh soal yang ini :-(
Ini adalah laga yang tak mungkin bisa dilupakan, tidak hanya oleh pendukung City, tetapi juga pendukung United.

Laga tersebut dianggap sebagai ujian sesungguhnya yang pertama bagi pasukan Roberto Mancini dalam perburuan gelar. Mereka lulus dengan cara yang luar biasa.

Kartu merah Jonny Evans memang terbukti krusial. Namun, kesalahan strategi Sir Alex Ferguson juga berperan besar. Tampil terlalu menyerang hanya dengan 10 orang, United dihabisi dan dipermalukan oleh City di hadapan pendukungnya sendiri.