andryjenggotAvatar border
TS
andryjenggot
Hukum Berpikir Positif dalam Kehidupan
Pygmalion dikenal sebagai orang yang suka berpikiran positif. Ia memandang segala
sesuatu dari sudut yang baik. Apabila
lapangan di tengah kota becek, orang-
orang mengomel. Tetapi Pygmalion berkata,
“Untunglah, lapangan yang lain tidak
sebecek ini.” Ketika ada seorang pembeli patung ngotot menawar-nawar harga,
kawan-kawan Pygmalion berbisik, “Kikir
betul orang itu.” Tetapi Pygmalion
berkata, “Mungkin orang itu perlu
mengeluarkan uang untuk urusan lain yang
lebih perlu”. Ketika anak-anak mencuri apel dikebunnya, Pygmalion tidak
mengumpat. Ia malah merasa iba,
“Kasihan, anak-anak itu kurang mendapat
pendidikan dan makanan yang cukup di
rumahnya.” Itulah pola pandang Pygmalion. Ia tidak
melihat suatu keadaan dari segi buruk,
melainkan justru dari segi baik. Ia tidak
pernah berpikir buruk tentang orang lain;
sebaliknya, ia mencoba membayangkan hal-
hal baik dibalik perbuatan buruk orang lain. Pada suatu hari Pygmalion mengukir
sebuah patung wanita dari kayu yang
sangat halus. Patung itu berukuran manusia
sungguhan. Ketika sudah rampung, patung
itu tampak seperti manusia betul. Wajah
patung itu tersenyum manis menawan, tubuhnya elok menarik. Kawan-kawan Pygmalion berkata,
“Ah,sebagus- bagusnya patung, itu cuma
patung, bukan isterimu.” Tetapi Pygmalion memperlakukan patung
itu sebagai manusia betul. Berkali-kali
patung itu ditatapnya dan dielusnya. Para dewa yang ada di Gunung Olympus
memperhatikan dan menghargai sikap
Pygmalion, lalu mereka memutuskan untuk
memberi anugerah kepada Pygmalion, yaitu
mengubah patung itu menjadi manusia
betul. Begitulah, Pygmalion hidup berbahagia dengan isterinya betul. Begitulah, Pygmalion hidup berbahagia dengan isterinya betul. Begitulah, Pygmalion hidup berbahagia dengan isterinya betul. Begitulah, Pygmalion hidup berbahagia dengan isterinya itu yang
konon adalah wanita tercantik di seluruh
negeri Yunani. Nama Pygmalion dikenang
hingga kini untuk mengambarkan dampak
pola berpikir yang positif. Kalau kita
berpikir positif tentang suatu keadaan atau seseorang, seringkali hasilnya betul-betul
menjadi positif. Misalnya, Jika kita bersikap
ramah terhadap seseorang, maka orang
itupun akan menjadi ramah terhadap kita. Jika kita memperlakukan anak kita sebagai
anak yang cerdas, akhirnya dia betul-betul
menjadi cerdas. Jika kita yakin bahwa upaya kita akan
berhasil, besar sekali kemungkinan upaya
dapat merupakan separuh keberhasilan. Dampak pola berpikir positif itu disebut
dampak Pygmalion. Pikiran kita memang
seringkali mempunyai dampak fulfilling
prophecy atau ramalan tergenapi, baik
positif maupun negatif. Kalau kita
menganggap tetangga kita judes sehingga kita tidak mau bergaul dengan dia, maka
akhirnya dia betul-betul menjadi judes.
Kalau kita mencurigai dan menganggap
anak kita tidak jujur, akhirnya ia betul-betul
menjadi tidak jujur. Kalau kita sudah putus asa dan merasa
tidak sanggup pada awal suatu usaha,
besar sekali kemungkinannya kita betul-
betul akan gagal. Pola pikir Pygmalion adalah berpikir,
menduga dan berharap hanya yang baik
tentang suatu keadaan atau seseorang.
Bayangkan, bagaimana besar dampaknya
bila kita berpola pikir positif seperti itu. Kita
tidak akan berprasangka buruk tentang orang lain. Kita tidak menggunjingkan
desas-desus yang jelek tentang orang lain.
Kita tidak menduga-duga yang jahat
tentang orang lain. Kalau kita berpikir buruk tentang orang
lain, selalu ada saja bahan untuk menduga
hal-hal yang buruk. Jika ada seorang kawan
memberi hadiah kepada kita, jelas itu adalah
perbuatan baik. Tetapi jika kita berpikir
buruk,kita akan menjadi curiga, “Barangkali ia sedang mencoba
membujuk,” atau kita mengomel, “Ah,
hadiahnya cuma barang murah.” Yang
rugi dari pola pikir seperti itu adalah diri
kita sendiri.Kita menjadi mudah curiga. Kita
menjadi tidak bahagia. Sebaliknya, kalau kita berpikir positif, kita akan menikmati
hadiah itu dengan rasa gembira dan
syukur, “Ia begitu murah hati. Walaupun
ia sibuk, ia ingat untuk memberi kepada
kita.” Warna hidup memang tergantung dari
warna kaca mata yang kita pakai. Kalau kita
memakai kaca mata kelabu, segala sesuatu
akan tampak kelabu. Hidup menjadi kelabu
dan suram. Tetapi kalau kita memakai kaca
mata yang terang, segala sesuatu akan tampak cerah. Kaca mata yang
berprasangka atau benci akan menjadikan
hidup kita penuh rasa curiga dan dendam.
Tetapi kaca mata yang damai akan
menjadikan hidup kita damai. Hidup akan menjadi baik kalau kita
memandangnya dari segi yang baik.
Berpikir baik tentang diri sendiri. Berpikir
baik tentang orang lain. Berpikir baik
tentang keadaan. Berpikir baik tentang
Tuhan. Dampak berpikir baik seperti itu akan kita rasakan.
0
953
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan