Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhamadiyah Din Samsudin mengaku heran dengan kelangkaan BBM akhir-akhir ini. Din mengaku kesal dan sangat ironi sekali di negeri yang kaya dengan energi, khususnya migas Indonesia masih mengalami kelangkaan.

"Ini tak lain disebabkan karena tata-kelola migas yang salah, didukung dengan Undang Undang yang salah pula," terangnya disela-sela penutupan Milad 100 Tahun Muhammadiyah di TK Aisyiyah Taman dengan menyerahkan replika bola dunia kepada anak-anak TK Sabtu (1/12/2012).

Dia menegaskan, kebijakan migas yang berlaku sekarang justru hanya memberi peluang yang sangat luas bagi orang luar dan segelintir orang didalam negri. "Karena itu Muhamadiyah mengugat Undang Undang Migas melalui Mahkamah Konstitusi (MK)," tegasnya.

Din Syamsudin menilai Pemerintah melalui Perpres yang melimpahkan BP Migas ke Kementrian ESDM dianggap sebagai hal yang sia-sia dan sama saja tidak menyelesaikan permasalahan.

"Yang harus dilakukan oleh Pemerintah dan DPR saat ini adalah segera membuat Undang Undang Migas yang baru yang berasaskan keadilan sesuai pasal 33 UUD 1945, bahwa kekayaan alam dikuasai negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat," jabarnya.

Disinggung soal pembatasan BBM bersubsidi , kata dia, negara tidak bisa membatasi seperti itu, karena rakyat mempunyai hak untuk memilih dan membeli Premium atau Pertamax, karena ini menyangkut antara penjual dan pembeli.


sumbelnya

Komenya:

Mau pertamax silahkan