- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Multivitamin peningkat kinerja tubuh


TS
anjingdisco
Multivitamin peningkat kinerja tubuh
Beberapa kali, dunia olahraga ternodai oleh kasus doping. Zat penambah tenaga tersebut telah merusak sportivitas sehingga sebuah prestasi jadi sia-sia. Kata doping sendiri, menurut AJ Higgins dalam bukunya From Ancient Greece to Modern Athens, berasal dari kata “dop”, sebuah minuman beralkohol sebagai stimulan untuk para penari di Afrika Selatan pada sekitar abad 18.
Seiring dengan perkembangan jaman, doping banyak membantu kinerja manusia. Mulai dari model suntik, hingga konsumsi pil. Berikut beberapa jenis doping yang sering dipakai selama ini:
Erythropoietin atau dikenal dengan nama EPO. Doping jenis ini mampu membantu peningkatan pembentukan sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh sehingga bisa menunda kelelahan. Biasanya, ini adalah suplemen untuk mencegah anemia. Tapi, karena manfaatnya, banyak digunakan oleh atlet yang menempuh jarak jauh seperti balap sepeda atau maraton.
Human Growth Hormone atau dikenal sebagai hGH. Ini semacam asupan yang dipercaya dapat membakar lemak dan membantu mengembangkan otot sehingga menambah ketahanan dan kekuatan tubuh.
Anabolic Steroid. Ini yang belakangan paling banyak menimbulkan kontroversi di dunia olahraga. Selama ini, doping jenis ini banyak digunakan untuk pembentukan tubuh atlet binaraga.
Amphetamins, narkotika, dan sejenisnya. Doping jenis ini sebenarnya lebih banyak untuk mematikan rasa sakit.
Tetapi, menurut World Anti Doping Agency (WADA)--sebuah lembaga yang dibentuk untuk meningkatkan sportivitas di dunia olahraga-jauh lebih baik untuk meningkatkan kinerja tubuh dengan hal yang bersifat alami. Salah satunya, konsumsi vitamin dari makanan akan menjadi solusi yang lebih baik untuk tubuh.
Karena itu, Dr Samuel Oetoro, MS, ahli gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menganjurkan untuk lebih banyak mengonsumsi vitamin neurotropik agar tubuh tidak gampang pegal, nyeri, kesemutan, dan kram sehingga kinerja dan vitalitas tubuh pun ikut terjaga.
Vitamin Neurotropik ini terdiri dari Vitamin B1, B6, dan B12. Vitamin B1 merupakan vitamin yang penting untuk menjaga metabolisme karbohidrat serta menyediakan energi bagi saraf. Kemudian, vitamin B6 sangat bermanfaat untuk menjaga metabolisme protein dan memelihara fungsi normal saraf, terutama berkaitan dengan pengiriman informasi yang dilakukan oleh transmisi-transmisi saraf. Sedangkan vitamin B12, selain membantu menjaga metabolisme protein seperti B6, ia juga memastikan sel-sel saraf bekerja dengan maksimal. Tak hanya itu, B12 juga membantu mylelin mempercepat pengiriman informasi sehingga saraf mampu menunaikan tugasnya dengan lebih baik.
SUMBER
Seiring dengan perkembangan jaman, doping banyak membantu kinerja manusia. Mulai dari model suntik, hingga konsumsi pil. Berikut beberapa jenis doping yang sering dipakai selama ini:
Erythropoietin atau dikenal dengan nama EPO. Doping jenis ini mampu membantu peningkatan pembentukan sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh sehingga bisa menunda kelelahan. Biasanya, ini adalah suplemen untuk mencegah anemia. Tapi, karena manfaatnya, banyak digunakan oleh atlet yang menempuh jarak jauh seperti balap sepeda atau maraton.
Human Growth Hormone atau dikenal sebagai hGH. Ini semacam asupan yang dipercaya dapat membakar lemak dan membantu mengembangkan otot sehingga menambah ketahanan dan kekuatan tubuh.
Anabolic Steroid. Ini yang belakangan paling banyak menimbulkan kontroversi di dunia olahraga. Selama ini, doping jenis ini banyak digunakan untuk pembentukan tubuh atlet binaraga.
Amphetamins, narkotika, dan sejenisnya. Doping jenis ini sebenarnya lebih banyak untuk mematikan rasa sakit.
Tetapi, menurut World Anti Doping Agency (WADA)--sebuah lembaga yang dibentuk untuk meningkatkan sportivitas di dunia olahraga-jauh lebih baik untuk meningkatkan kinerja tubuh dengan hal yang bersifat alami. Salah satunya, konsumsi vitamin dari makanan akan menjadi solusi yang lebih baik untuk tubuh.
Karena itu, Dr Samuel Oetoro, MS, ahli gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menganjurkan untuk lebih banyak mengonsumsi vitamin neurotropik agar tubuh tidak gampang pegal, nyeri, kesemutan, dan kram sehingga kinerja dan vitalitas tubuh pun ikut terjaga.
Vitamin Neurotropik ini terdiri dari Vitamin B1, B6, dan B12. Vitamin B1 merupakan vitamin yang penting untuk menjaga metabolisme karbohidrat serta menyediakan energi bagi saraf. Kemudian, vitamin B6 sangat bermanfaat untuk menjaga metabolisme protein dan memelihara fungsi normal saraf, terutama berkaitan dengan pengiriman informasi yang dilakukan oleh transmisi-transmisi saraf. Sedangkan vitamin B12, selain membantu menjaga metabolisme protein seperti B6, ia juga memastikan sel-sel saraf bekerja dengan maksimal. Tak hanya itu, B12 juga membantu mylelin mempercepat pengiriman informasi sehingga saraf mampu menunaikan tugasnya dengan lebih baik.
SUMBER
Spoiler for LAPAK TUTORIAL:
0
1.4K
12


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan