http://news.okezone.com/read/2012/11...ra-masih-solid
Quote:
Survei MNC Riset: PDI P, PKS, Gerindra Masih Solid
Ahmad Dani - Okezone
Rabu, 28 November 2012 12:22 wib
JAKARTA - Sejumlah partai politik mulai "berdandan" jelang Pemilu 2014 yang akan tiba kurang dari dua tahun lagi. Banyak para pemilih yang mulai cerdas menentukan pilihannya pada Pemilu 2014 mendatang. Buktinya, banyak dari para pemilih yang pindah pilihan karena kader partai yang dipilih dalam pemilu sebelumnya banyak terlibat kasus korupsi.
Demikian hasil dari polling yang digelar MNC Riset sejak 2,3,4,5 dan 10 November 2012 di lima wilayah di Ibukota. Berdasarkan riset tersebut, hanya ada tiga partai politik yang masih memiliki pemilih dengan loyalitas tinggi. Ketiga partai itu ialah, PDI Perjuangan, PKS dan Gerindra.
Alasannya meski berbeda-beda namun faktor figur dari partai tersebut masih dominan mempengaruhi pilihan. 44 persen responden mengaku memilih partai karena menyukai tokohnya, dan 34 persen memilih karena menyukai program-program yang diusungnya. Diantara masing-masing pemilihnya, PDI-P adalah parpol yang paling dipilih karena ketokohan Megawati (51,7%) dibandingkan programnya (28,3%).
Sedangkan Gerindra dan PKS masih mengandalkan Prabowo Subianto dan Hidayat Nurwahid. Terbukti, 67 persen responden mengetahui Gerindra dan berkorelasi dengan Prabowo Subianto. Demikian juga dengan PKS. Pemilih mengenal PKS dengan korelasi tokoh Hidayat Nurwahid sebanyak 22 persen. Diikuti Anis Matta dan Tifatul Sembiring. Selebihnya pemilih mengenal PKS karena keislamannya.
Berdasarkan data riset tersebut alasan lain kenapa PDI Perjuangan, Gerindra masih memiliki kesolidan adalah kedua partai tersebut tengah menemukan momentum konsolidasinya dengan kemenangan Jokowi di Pilkada DKI Jakarta. Sedangkan PKS, masih mampu menjaga eksistensinya di tengah keterpurukan partai berbasis agama lainnya.
Dalam riset tersebut juga ditemukan angka jika Partai Demokrat yang paling banyak mengalami polarisasi pemilih. Konstituen yang masih berusaha tetap setia memilih Demokrat tak sampai 5%, jauh di bawah angka responden yang memilih menjadi golput (14%).
Selain ke Nasdem, pemilih Demokrat mengalihkan pilihannya ke Gerindra, PDI-P dan Golkar. Demikian pula halnya dengan Pemilih Golkar yang tak puas dengan performa Golkar dalam menyalurkan aspirasi, bergerak memenuhi wadah Gerindra, Nasdem dan PDI-P, walau sebagian besar masih tetap setia memilih Golkar.
(ahm)
MNC berafiliasi ke Nasdem, dan Nasdem sedang membidik konstituen. Karena yang diincar adalah pemilih menengah-atas, perkotaan, berpendidikan, dan sekuler, maka yang dibilang "solid" adalah partai-partai yang konstituennya beda: PDIP yang dipilih kalangan bawah, dan PKS yang non-sekuler. Sisanya? Berharap Demokrat dan Golkar rontok dan pemilihnya beralih ke Nasdem.