- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kisah Yan, Pasien AIDS yang Punya 2 Anak Sehat
![ciunkx](https://s.kaskus.id/user/avatar/2010/03/12/avatar1499547_2.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
ciunkx
Kisah Yan, Pasien AIDS yang Punya 2 Anak Sehat
Welcome di thread Newbie gan ![Kiss emoticon-Kiss](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fbejiqlwohnn.gif)
to the point aja ya...![Ngakak emoticon-Ngakak](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ohtyfyn16.gif)
![](https://s.kaskus.id/images/2012/11/27/1499547_20121127051927.png)
Kaskuser sejati adalah Kaskuser yang mengapresiasi Thread orang lain baik berupa Pujian,saran,kritik maupun pendapat pribadi
jangan lupa hargai usaha TS dengan berbagi sedekah melalui
atau ![Blue Guy Cendol (L) emoticon-Blue Guy Cendol (L)](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ox6pblpkt.gif)
[URL="http://health.detik..com/read/2012/11/27/164525/2102959/763/kisah-yan-pasien-aids-yang-punya-2-anak-sehat"]SUMBER[/URL]
![Kiss emoticon-Kiss](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fbejiqlwohnn.gif)
to the point aja ya...
![Ngakak emoticon-Ngakak](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ohtyfyn16.gif)
Spoiler for bukti no repost:
![](https://s.kaskus.id/images/2012/11/27/1499547_20121127051927.png)
Spoiler for here we go:
Yogyakarta, HIV dan AIDS merupakan penyakit yang terjadi karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus. Kebanyakan orang yang divonis mengidap HIV/AIDS merasa bahwa hal ini adalah akhir dari hidupnya, tetapi dengan semangat hidup yang tinggi seorang pria dapat menjalani kehidupannya kembali bersama anak istri yang negatif.
Jika tidak segera ditangani, pasien HIV akan mengembangkan AIDS dan akhirnya meninggal dunia karena daya tahan tubuh yang semakin menurun. Penyakit ini akan semakin bertambah buruk jika pengidap HIV/AIDS mengalami stres, depresi, merasa dikucilkan orang terdekat, dan ketakutan akan kematian karena penyakitnya.
Hal tersebut sempat dirasakan oleh Yan Michael, seorang mantan pecandu narkoba jenis putau yang divonis mengidap AIDS. Tetapi dirinya segera bangkit dan tidak mau menyerah dengan keadaan tersebut, bahkan dirinya mulai membina rumah tangga hingga dikarunia 2 orang anak yang semuanya terbukti negatif terhadap HIV/AIDS.
Yan (36) berasal dari Jakarta dan telah menjadi pecandu narkoba sejak tahun 1998. Pada tahun 2003, dirinya harus menjalani rehabilitasi di Yogyakarta agar terbebas dari narkoba. Panti rehabilitasi mengharuskan pecandu narkoba untuk menjalani tes HIV/AIDS terlebih dahulu sebelum memulai perawatan.
"Dari 10 orang yang menjalani tes HIV/AIDS, 8 orang diantaranya terbukti positif mengidap HIV yang sebagian besar telah berkembang menjadi AIDS, termasuk saya. Saya sempat depresi selama sekitar setahun, tetapi saya kembali bangkit karena dukungan dari keluarga, teman terdekat, dan teman-teman pengidap HIV/AIDS yang lain," tutur Yan, dalam acara temu media dengan KPA (Komisi Penanggulangan AIDS) provinsi DIY di Yogyakarta, Selasa (27/11/2012).
Setelah setahun menjalani rehabilitasi narkoba, Yan banyak bertemu dengan teman-teman sesama pengidap AIDS dan mulai aktif membantu LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) Victory Plus untuk memberikan motivasi kepada orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang baru divonis positif karena biasanya merasa sangat depresi dan membutuhkan dukungan.
Yan tidak menutup-nutupi kondisinya dan mengatakan yang sebenarnya kepada calon istrinya yang dikenalnya tahun 2005. Namun hal itu tak menghalangi rasa cinta calon istrinya, hingga akhirnya Yan menikah di tahun 2006.
"Saya tidak ingin istri saya tertular penyakit ini, sehingga saya selalu menjaga keamanan dalam hubungan seks dengan selalu menggunakan kondom," terang Yan.
Yan dan istri telah merencanakan untuk memiliki anak dan untuk mencegah penularan virus HIV/AIDS kepada istri dan calon anaknya, Yan rutin melakukan tes Cluster Differentiation 4 (CD4) setiap 6 bulan sekali untuk mengontrol jumlah sel darah putihnya.
Ketika Yan merasa sangat fit dan hasil tes CD4 tinggi, yaitu jika jumlah sel darah putih yang berfungsi sebagai imunitas tubuh lebih besar dari jumlah virus HIV/AIDS dalam tubuh, Yan dapat berhubungan seks tanpa kondom. Pada kondisi ini, risiko penularan HIV/AIDS melalui sperma bisa saja terjadi tetapi kemungkinannya cukup kecil.
Setelah sang istri positif hamil, Yan meminta istrinya untuk melakukan voluntary counselling and testing (VCT) di rumah sakit pada 1 bulan pertama kehamilan, usia kehamilan 3 bulan, dan sebelum melahirkan untuk mengetahui apakah istri dan bayinya tertular virus HIV/AIDS atau tidak.
Hasil tes menunjukkan bahwa istri dan anak Yan negatif terhadap HIV/AIDS. Meskipun demikian, Yan tetap memantau kesehatan anak dan istrinya dengan melakukan VCT setelah anaknya berusia 2 tahun dan hasilnya kembali negatif. Tes tersebut terus dilakukan hingga anak kedua Yan lahir, yang kini masih berusia 18 bulan.
"Sejauh ini kondisi saya tidak pernah drop dan tampak seperti orang lain yang sehat dan tanpa HIV/AIDS karena rutin mengonsumsi obat ARV setiap 12 jam setiap hari. Obat ini telah disetujui oleh WHO dan saya dapatkan secara gratis di rumah sakit," kata Yan.
Yan berpesan kepada ODHA di luar sana, khususnya yang telah berkeluarga agar tetap bersemangat dan jangan merasa sendirian bahkan hingga depresi, karena banyak orang yang peduli seperti keluarga, teman-teman, LSM, dan bahkan pemerintah melalui kemudahan fasilitas pengobatan di rumah sakit.
Jika tidak segera ditangani, pasien HIV akan mengembangkan AIDS dan akhirnya meninggal dunia karena daya tahan tubuh yang semakin menurun. Penyakit ini akan semakin bertambah buruk jika pengidap HIV/AIDS mengalami stres, depresi, merasa dikucilkan orang terdekat, dan ketakutan akan kematian karena penyakitnya.
Hal tersebut sempat dirasakan oleh Yan Michael, seorang mantan pecandu narkoba jenis putau yang divonis mengidap AIDS. Tetapi dirinya segera bangkit dan tidak mau menyerah dengan keadaan tersebut, bahkan dirinya mulai membina rumah tangga hingga dikarunia 2 orang anak yang semuanya terbukti negatif terhadap HIV/AIDS.
Yan (36) berasal dari Jakarta dan telah menjadi pecandu narkoba sejak tahun 1998. Pada tahun 2003, dirinya harus menjalani rehabilitasi di Yogyakarta agar terbebas dari narkoba. Panti rehabilitasi mengharuskan pecandu narkoba untuk menjalani tes HIV/AIDS terlebih dahulu sebelum memulai perawatan.
"Dari 10 orang yang menjalani tes HIV/AIDS, 8 orang diantaranya terbukti positif mengidap HIV yang sebagian besar telah berkembang menjadi AIDS, termasuk saya. Saya sempat depresi selama sekitar setahun, tetapi saya kembali bangkit karena dukungan dari keluarga, teman terdekat, dan teman-teman pengidap HIV/AIDS yang lain," tutur Yan, dalam acara temu media dengan KPA (Komisi Penanggulangan AIDS) provinsi DIY di Yogyakarta, Selasa (27/11/2012).
Setelah setahun menjalani rehabilitasi narkoba, Yan banyak bertemu dengan teman-teman sesama pengidap AIDS dan mulai aktif membantu LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) Victory Plus untuk memberikan motivasi kepada orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang baru divonis positif karena biasanya merasa sangat depresi dan membutuhkan dukungan.
Yan tidak menutup-nutupi kondisinya dan mengatakan yang sebenarnya kepada calon istrinya yang dikenalnya tahun 2005. Namun hal itu tak menghalangi rasa cinta calon istrinya, hingga akhirnya Yan menikah di tahun 2006.
"Saya tidak ingin istri saya tertular penyakit ini, sehingga saya selalu menjaga keamanan dalam hubungan seks dengan selalu menggunakan kondom," terang Yan.
Yan dan istri telah merencanakan untuk memiliki anak dan untuk mencegah penularan virus HIV/AIDS kepada istri dan calon anaknya, Yan rutin melakukan tes Cluster Differentiation 4 (CD4) setiap 6 bulan sekali untuk mengontrol jumlah sel darah putihnya.
Ketika Yan merasa sangat fit dan hasil tes CD4 tinggi, yaitu jika jumlah sel darah putih yang berfungsi sebagai imunitas tubuh lebih besar dari jumlah virus HIV/AIDS dalam tubuh, Yan dapat berhubungan seks tanpa kondom. Pada kondisi ini, risiko penularan HIV/AIDS melalui sperma bisa saja terjadi tetapi kemungkinannya cukup kecil.
Setelah sang istri positif hamil, Yan meminta istrinya untuk melakukan voluntary counselling and testing (VCT) di rumah sakit pada 1 bulan pertama kehamilan, usia kehamilan 3 bulan, dan sebelum melahirkan untuk mengetahui apakah istri dan bayinya tertular virus HIV/AIDS atau tidak.
Hasil tes menunjukkan bahwa istri dan anak Yan negatif terhadap HIV/AIDS. Meskipun demikian, Yan tetap memantau kesehatan anak dan istrinya dengan melakukan VCT setelah anaknya berusia 2 tahun dan hasilnya kembali negatif. Tes tersebut terus dilakukan hingga anak kedua Yan lahir, yang kini masih berusia 18 bulan.
"Sejauh ini kondisi saya tidak pernah drop dan tampak seperti orang lain yang sehat dan tanpa HIV/AIDS karena rutin mengonsumsi obat ARV setiap 12 jam setiap hari. Obat ini telah disetujui oleh WHO dan saya dapatkan secara gratis di rumah sakit," kata Yan.
Yan berpesan kepada ODHA di luar sana, khususnya yang telah berkeluarga agar tetap bersemangat dan jangan merasa sendirian bahkan hingga depresi, karena banyak orang yang peduli seperti keluarga, teman-teman, LSM, dan bahkan pemerintah melalui kemudahan fasilitas pengobatan di rumah sakit.
Spoiler for jangan lupa!!:
Kaskuser sejati adalah Kaskuser yang mengapresiasi Thread orang lain baik berupa Pujian,saran,kritik maupun pendapat pribadi
![2 Jempol emoticon-2 Jempol](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ly1x373yj.gif)
Spoiler for satu lagi gan!!:
jangan lupa hargai usaha TS dengan berbagi sedekah melalui
![Rate 5 Star emoticon-Rate 5 Star](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ohtvqnpxx.gif)
![Blue Guy Cendol (L) emoticon-Blue Guy Cendol (L)](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ox6pblpkt.gif)
[URL="http://health.detik..com/read/2012/11/27/164525/2102959/763/kisah-yan-pasien-aids-yang-punya-2-anak-sehat"]SUMBER[/URL]
0
3.9K
Kutip
33
Balasan
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan