- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Tempat - tempat Menarik Untuk dikunjungi Saat Anda Berlibur ke Bali


TS
tyozzz
Tempat - tempat Menarik Untuk dikunjungi Saat Anda Berlibur ke Bali
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرحْمَنِ اارحِيم
Quote:
BANTU DI RATE YA GAN 

Quote:
Spoiler for No Repsol:


Quote:

Quote:
Buat agan/aganwati yang mau berlibur ke Bali, berikut ini ada beberapa tempat menarik yang mungkin akan menarik perhatian agan untuk berkunjung ketempat tersebut. Bagi yang belum ada kesempatan kesana, mungkin ini bisa memicu anda untuk berlibur disana.
Quote:
1. Istana Kepresidenan Tampaksiring

Istana Kepresidenan Tampaksiring berada pada ketinggian lebih kurang 700 meter dari permukaan laut, berlokasi di atas perbuktian di Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Pulau Bali. Merupakan satu-satunya istana kepresidenan yang dibangun masa pemerintahan Indonesia yang dibangun pada tahun 1957 - tahun 1960, sepenuhnya ditangani oleh putra-putra Indonesia, atas prakasa Presiden ke-I Republik Indonesia : Ir. Soekarno.
Nama Tampaksiring diambil dari dua buah kata bahasa Bali, tampak (bermakna telapak) dan siring (bermakna miring). Menurut legenda yang terekam pada daun lontar Usana Bali, nama itu berasal dari bekas tapak kaki seorang raja yang bernama Mayadenawa. Kawasan hutan yang dilalui Raja Mayadenawa dengan berjalan di atas kakinya yang dimiringkan itulah wilayah ini dikenal dengan nama Tampaksiring.
Istana Tampaksiring dibangun secara bertahap, Arsiteknya R.M Soedarsono. Pertama kali dibangun adalah Wisma Merdeka dan Wisma Yudhistira pada tahun 1957, dilanjutkan perampungan tahun 1963. Selanjutnya untuk kepentingan kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN XIV, diBali pada tanggal 7 - 8 Oktober 2003, di bangun gedung baru dan merenovasi Balai Wantilan, bangunan pintu masuk tersendiri yang dilengkapi dengan Candi Bentar, Kori Agung, serta Lapangan Parkir berikut Balai Bengongnya.
Istana Tampaksiring difungsikan disamping untuk acara-acara Presiden dan Wakil Presiden dalam hal kepemerintahan dan kenegaraan, juga peruntukan untuk tempat peristirahatan bagi Presiden dan Wakil Presiden peserta keluarga,serta bagi tamu-tamu negara. Menurut catatan, tamu-tamu negara yang pernah berkunjung ke Istana Kepresidenan Tampaksiring, antara lain Presiden Ne Win dari Birma (sekarang Myanmar); Presiden Tito dari Yogoslavia, Presiden Ho Chi Minh dari Vietnam, Perdana Menteri Nehru dari India, Perdana Menteri Khruschev dari Uni Soviet, Ratu Juliana dari Belanda dan Kaisar Hirohito dari Jepang.

Istana Kepresidenan Tampaksiring berada pada ketinggian lebih kurang 700 meter dari permukaan laut, berlokasi di atas perbuktian di Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Pulau Bali. Merupakan satu-satunya istana kepresidenan yang dibangun masa pemerintahan Indonesia yang dibangun pada tahun 1957 - tahun 1960, sepenuhnya ditangani oleh putra-putra Indonesia, atas prakasa Presiden ke-I Republik Indonesia : Ir. Soekarno.
Nama Tampaksiring diambil dari dua buah kata bahasa Bali, tampak (bermakna telapak) dan siring (bermakna miring). Menurut legenda yang terekam pada daun lontar Usana Bali, nama itu berasal dari bekas tapak kaki seorang raja yang bernama Mayadenawa. Kawasan hutan yang dilalui Raja Mayadenawa dengan berjalan di atas kakinya yang dimiringkan itulah wilayah ini dikenal dengan nama Tampaksiring.
Istana Tampaksiring dibangun secara bertahap, Arsiteknya R.M Soedarsono. Pertama kali dibangun adalah Wisma Merdeka dan Wisma Yudhistira pada tahun 1957, dilanjutkan perampungan tahun 1963. Selanjutnya untuk kepentingan kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN XIV, diBali pada tanggal 7 - 8 Oktober 2003, di bangun gedung baru dan merenovasi Balai Wantilan, bangunan pintu masuk tersendiri yang dilengkapi dengan Candi Bentar, Kori Agung, serta Lapangan Parkir berikut Balai Bengongnya.
Istana Tampaksiring difungsikan disamping untuk acara-acara Presiden dan Wakil Presiden dalam hal kepemerintahan dan kenegaraan, juga peruntukan untuk tempat peristirahatan bagi Presiden dan Wakil Presiden peserta keluarga,serta bagi tamu-tamu negara. Menurut catatan, tamu-tamu negara yang pernah berkunjung ke Istana Kepresidenan Tampaksiring, antara lain Presiden Ne Win dari Birma (sekarang Myanmar); Presiden Tito dari Yogoslavia, Presiden Ho Chi Minh dari Vietnam, Perdana Menteri Nehru dari India, Perdana Menteri Khruschev dari Uni Soviet, Ratu Juliana dari Belanda dan Kaisar Hirohito dari Jepang.
Quote:
2. Pura Luhur Uluwatu

Pura Luhur Uluwatu atau Pura Uluwatu merupakan pura yang berada di wilayah Desa Pecatu, Kecamatan Kuta, Badung.
Pura yang terletak di ujung barat daya pulau Bali di atas anjungan batu karang yang terjal dan tinggi serta menjorok ke laut ini merupakan Pura Sad Kayangan yang dipercaya oleh orang Hindu sebagai penyangga dari 9 mata angin. Pura ini pada mulanya digunakan menjadi tempat memuja seorang pendeta suci dari Abad 11 bernama Empu Kuturan. Ia menurunkan ajaran Desa Adat dengan segala aturannya. Pura ini juga dipakai untuk memuja pendeta suci berikutnya, yaitu Dang Hyang Nirartha,yang datang ke Bali di akhir tahun 1550 dan mengakhiri perjalanan sucinya dengan apa yang dinamakan Moksah/Ngeluhur di tempat ini. Kata inilah yang menjadi asal nama Pura Luhur Uluwatu.
Pura Uluwatu terletak pada ketinggian 97 meter dari permukaan laut. Di depan pura terdapat hutan kecil yang disebut alas kekeran, berfungsi sebagai penyangga kesucian pura.
Pura Uluwatu juga menjadi terkenal karena tepat di bawahnya adalah pantai Pecatu yang sering kali digunakan sebagai tempat untuk olahraga surfing, bahkan event internasional seringkali diadakan di sini. Ombak pantai ini terkenal amat cocok untuk dijadikan tempat surfing selain keindahan alamBali yang memang amat cantik.

Pura Luhur Uluwatu atau Pura Uluwatu merupakan pura yang berada di wilayah Desa Pecatu, Kecamatan Kuta, Badung.
Pura yang terletak di ujung barat daya pulau Bali di atas anjungan batu karang yang terjal dan tinggi serta menjorok ke laut ini merupakan Pura Sad Kayangan yang dipercaya oleh orang Hindu sebagai penyangga dari 9 mata angin. Pura ini pada mulanya digunakan menjadi tempat memuja seorang pendeta suci dari Abad 11 bernama Empu Kuturan. Ia menurunkan ajaran Desa Adat dengan segala aturannya. Pura ini juga dipakai untuk memuja pendeta suci berikutnya, yaitu Dang Hyang Nirartha,yang datang ke Bali di akhir tahun 1550 dan mengakhiri perjalanan sucinya dengan apa yang dinamakan Moksah/Ngeluhur di tempat ini. Kata inilah yang menjadi asal nama Pura Luhur Uluwatu.
Pura Uluwatu terletak pada ketinggian 97 meter dari permukaan laut. Di depan pura terdapat hutan kecil yang disebut alas kekeran, berfungsi sebagai penyangga kesucian pura.
Pura Uluwatu juga menjadi terkenal karena tepat di bawahnya adalah pantai Pecatu yang sering kali digunakan sebagai tempat untuk olahraga surfing, bahkan event internasional seringkali diadakan di sini. Ombak pantai ini terkenal amat cocok untuk dijadikan tempat surfing selain keindahan alamBali yang memang amat cantik.
Quote:
3. Candi Budha Kalibukbuk

Setelah lima belas tahun dalam proses pemugaran setelah ditemukan seorang warga saat menggali sumur, Situs Candi Budha Kalibukbuk kini berdiri dengan kokoh dan dibuka untuk umum setelah diresmikan Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RepublikIndonesia.
Situs Candi Budha Kalibukbuk yang berlokasi di Desa Kalibukbuk, sebelah selatan persimpangan Lovina, Minggu (24/5) diresmikan Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RepublikIndonesia, Hari Untoro Drajat dan selanjutnya keberadaan peninggalan abad VII – XIV Masehi itu dinyatakan terbuka untuk umum.
Sesuai dengan UU.RI No. 5 Tahun 1992 tentang benda cagar budaya, keberadaan Situs Candi Budha Kalibukbuk, yang dipugar diatas lahan seluas 6 are milik Anak Agung Ngurah Sentanu, dapat dimanfaatkan masyarakat untuk kepentingan agama, sosial, ilmu pengetahuan, dan pariwisata.
Keberadaan Situs Candi Budha Kalibukbuk, pertama kali diketahui dengan ditemukannya stupika dan meterial tanah liat oleh penduduk setempat saat melakukan penggalian kolam renang di belakang Hotel Angsoka pada tahun 1991, kemudian pada tahun 1994, untuk kali kedua ditemukan benda serupa dikebun kelapa milik Anak Agung Sentanu saat akan mengali tanah untuk membuat sumur.

Setelah lima belas tahun dalam proses pemugaran setelah ditemukan seorang warga saat menggali sumur, Situs Candi Budha Kalibukbuk kini berdiri dengan kokoh dan dibuka untuk umum setelah diresmikan Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RepublikIndonesia.
Situs Candi Budha Kalibukbuk yang berlokasi di Desa Kalibukbuk, sebelah selatan persimpangan Lovina, Minggu (24/5) diresmikan Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RepublikIndonesia, Hari Untoro Drajat dan selanjutnya keberadaan peninggalan abad VII – XIV Masehi itu dinyatakan terbuka untuk umum.
Sesuai dengan UU.RI No. 5 Tahun 1992 tentang benda cagar budaya, keberadaan Situs Candi Budha Kalibukbuk, yang dipugar diatas lahan seluas 6 are milik Anak Agung Ngurah Sentanu, dapat dimanfaatkan masyarakat untuk kepentingan agama, sosial, ilmu pengetahuan, dan pariwisata.
Keberadaan Situs Candi Budha Kalibukbuk, pertama kali diketahui dengan ditemukannya stupika dan meterial tanah liat oleh penduduk setempat saat melakukan penggalian kolam renang di belakang Hotel Angsoka pada tahun 1991, kemudian pada tahun 1994, untuk kali kedua ditemukan benda serupa dikebun kelapa milik Anak Agung Sentanu saat akan mengali tanah untuk membuat sumur.
Quote:
4. Jatiluwih

Salah satu tempat yg diusulkan untuk menjadi "World Herritages" atau "Warisan Dunia" dari Indonesia. Jatiluwih, terletak pada ketinggian 700 meter diatas permukaan laut, + 27 km ke arah Utara kota Tabanan. Jati Luwih sebagai Desa Wisata merupakan salah satu objek yang terindah di Bali, dengan pemandangan yang luas dan panorama sawah yang bertingkat yang tiada taranya. Di sebelah utaranya dilatarbelakangi oleh gunung yang berhutan lebat dengan udara yang sejuk dan bersih.
Daerah persawahan ini berbentuk teras dengan luas sekitar 636 hektar. Sawah ini menggunakan sistem pengairan subak yaitu sistem pengairan atau irigasi tradisional Bali yang berbasis masyarakat. Subak memiliki pura yang dibangun untuk Dewi Kemakmuran dan Dewi Kesuburan. Keunikan sawah berteras inilah yang membuat Jatiluwih dinominasikan masuk daftar UNESCO World Heritage sebagai Warisan Budaya Dunia.
Daerah yang terdiri dari kata "Jati" dan "Luwih" yang berarti "benar benar indah" ini juga menyediakan permainan air yang bisa Anda nikmati. Setelah Anda memakai pelampung, helm, serta peralatan lainnya, anda dapat terus menuju tempat permainan dengan kembali menggunakan mobil Volkswagen. Permainan air berada di sebuah sungai yang dibendung aliran airnya. Anda akan menyusuri sungai dengan menggunakan sebuah ban pelampung. Anda hanya tinggal tidur diatas pelampung sambil menikmati pemandangan di kanan kiri anda, dan aliran sungai akan terus membawa Anda ke permainan selanjutnya, yaitu Anda akan bermain rafting atau arung jeram.
Bila Anda ingin lebih menikmati panorama dan merasakan perjalanan off road, Anda sebaiknya duduk di bagian depan jeep agar bisa lebih leluasa melihat sekeliling dan merasakan perjalanan Anda. Setelah sampai restoran, Anda dapat berbilas kemudian kembali ke bus dengan kembali menggunakan Volkswagen. Bila Anda ingin melupakan sejenak rutinitas perkotaan, suasana pedesaan Jatiluwih di Bali siap menyambut Anda.

Salah satu tempat yg diusulkan untuk menjadi "World Herritages" atau "Warisan Dunia" dari Indonesia. Jatiluwih, terletak pada ketinggian 700 meter diatas permukaan laut, + 27 km ke arah Utara kota Tabanan. Jati Luwih sebagai Desa Wisata merupakan salah satu objek yang terindah di Bali, dengan pemandangan yang luas dan panorama sawah yang bertingkat yang tiada taranya. Di sebelah utaranya dilatarbelakangi oleh gunung yang berhutan lebat dengan udara yang sejuk dan bersih.
Daerah persawahan ini berbentuk teras dengan luas sekitar 636 hektar. Sawah ini menggunakan sistem pengairan subak yaitu sistem pengairan atau irigasi tradisional Bali yang berbasis masyarakat. Subak memiliki pura yang dibangun untuk Dewi Kemakmuran dan Dewi Kesuburan. Keunikan sawah berteras inilah yang membuat Jatiluwih dinominasikan masuk daftar UNESCO World Heritage sebagai Warisan Budaya Dunia.
Daerah yang terdiri dari kata "Jati" dan "Luwih" yang berarti "benar benar indah" ini juga menyediakan permainan air yang bisa Anda nikmati. Setelah Anda memakai pelampung, helm, serta peralatan lainnya, anda dapat terus menuju tempat permainan dengan kembali menggunakan mobil Volkswagen. Permainan air berada di sebuah sungai yang dibendung aliran airnya. Anda akan menyusuri sungai dengan menggunakan sebuah ban pelampung. Anda hanya tinggal tidur diatas pelampung sambil menikmati pemandangan di kanan kiri anda, dan aliran sungai akan terus membawa Anda ke permainan selanjutnya, yaitu Anda akan bermain rafting atau arung jeram.
Bila Anda ingin lebih menikmati panorama dan merasakan perjalanan off road, Anda sebaiknya duduk di bagian depan jeep agar bisa lebih leluasa melihat sekeliling dan merasakan perjalanan Anda. Setelah sampai restoran, Anda dapat berbilas kemudian kembali ke bus dengan kembali menggunakan Volkswagen. Bila Anda ingin melupakan sejenak rutinitas perkotaan, suasana pedesaan Jatiluwih di Bali siap menyambut Anda.
Quote:
5. Gitgit (Air terjun Gitgit)

Air Terjun ini terletak di Desa Gitgit Kecamatan Sukasada. Dari Kota Singaraja berjarak 11 km ke arah selatan menuju Desa Pancasari dan Bedugul. Air terjun yang berketinggian ± 35 meter ini sangat asri dan memiliki panorama yang indah dan berada di lingkungan yang berhawa sejuk. Turun dengan jalan kaki setelah melewati tempat Parkir Gitgit, beberapa pemuda lokal yang diorganisir oleh desa adat setempat menawarkan jasa mengantar para wisatawan menuju wisata air terjun yang indah ini. Disamping suara deburan air terjun dan kicauan burung, hamparan sawah, perkebunan cengkeh dan kopi / begitu pula tumbuhan bambu sepanjang jalan menuju air terjun menyuguhkan suasana damai dan alami.

Air Terjun ini terletak di Desa Gitgit Kecamatan Sukasada. Dari Kota Singaraja berjarak 11 km ke arah selatan menuju Desa Pancasari dan Bedugul. Air terjun yang berketinggian ± 35 meter ini sangat asri dan memiliki panorama yang indah dan berada di lingkungan yang berhawa sejuk. Turun dengan jalan kaki setelah melewati tempat Parkir Gitgit, beberapa pemuda lokal yang diorganisir oleh desa adat setempat menawarkan jasa mengantar para wisatawan menuju wisata air terjun yang indah ini. Disamping suara deburan air terjun dan kicauan burung, hamparan sawah, perkebunan cengkeh dan kopi / begitu pula tumbuhan bambu sepanjang jalan menuju air terjun menyuguhkan suasana damai dan alami.
Quote:
jika berkenan mohon bagi
, ane masih abu - abu nih

ane mohon jangan dilempar


ane mohon jangan dilempar

Quote:
budayakan berkomentar dalam thread 

Quote:
0
2.8K
Kutip
22
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan