- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
LRT Malaysia perlu dicontoh Indonesia


TS
dhika.gustiawan
LRT Malaysia perlu dicontoh Indonesia
STORY:
Malaysia, sebuah negara yang mungkin beberapa pihak anggap musuh Indonesia. Tapi dengan liat kemajuan Malaysia, aku rasa sebaiknya Indonesia perlu mencontoh dan jadikan Malaysia sebagai motivasi untuk ikut maju. Salah satunya adalah LRT (Light Rail Transit), kapan ya Indonesia punya transportasi super cepat, nyaman, aman dan murah bagi semua kalangan? Aku yakin semua orang pasti berharap ada transportasi seperti itu di Indonesia.
Foto dibawah ini adalah mesin penjualan token LRT. Kalau kita beli tiket, nanti yang keluar berupa token, bukan lembaran tiket/karcis.

Mesin ini touchscreen dan mudah digunakan. Secara nggak langsung, masyarakat dibiasakan dengan teknologi yang canggih.

Lembaran uang dimasukkan kesini nih.

Dibawahnya nanti keluar token dan uang kembalian.

Tokennya seperti ini nih.

Nanti token discan di mesin ini. Disini nggak ada penjaga khusus, cuma ada security yang bakal datengin kalau kita terlihat kebingungan. Bayangkan, security yang nyamperin kita, kalau Indonesia, belum tentu kalau kita samperin dijawab baik-baik. Ini nih yang perlu kita pelajari dari negara tetangga, bukan jadikan musuh.

Suasana stasiun LRT ini nggak berubah sama sekali dari terakhir 10 tahun lalu aku kesini.

Di setiap pintu terpampang rute stasiun dengan jelas. Bagi orang yang nggak tau jalan dan rute juga nggak kebingungan, mau kemanapun juga enak. Kalau terakhir kali aku naik TransJakarta, nggak ada rute yang dipajang di stasiun dengan jelas. Aku lebih sering liat orang-orang tanya rute bus ke petugas.

Lampu diatas akan nyala kalau LRT udah mau sampai.
Akhirnya LRT datang juga, masyarakatnya udah bisa mandiri, mereka tunggu orang dulu yang mau keluar, baru mereka masuk. Jarak dari tempat kita tunggu dan pintu LRT pun nggak jauh, dibanding kalau naik TransJakarta, seringkali harus melangkah lebar biar bisa masuk ke dalam bus dengan aman.

Bersih ya? Nggak ada coretan, nggak ada bau-bau yang aneh, pokoknya nyaman banget. Sebelum pintu udah mau ditutup, ada bunyi alarm sebagai tanda, jadi semua orang bisa berhati-hati.
Ada banyak tempat duduk yang dikhususkan untuk ibu yang bawa anak kecil, ibu hamil, lansia dan orang cacat. Kebetulan LRT lagi sepi jadi ada orang yang duduk disitu. Kalau TransJakarta ada tempat yang disediakanpun juga diduduki orang, bahkan berdesakan, nggak nyaman.

Di dalam LRT ini dilarang makan minum, merokok dan buang sampah sembarangan.

Kita bisa dikenakan denda RM500. Tapi aku pernah liat orang yang diam-diam makan dan minum didalam, ya sama seperti di Indonesia, ada jenis orang yang seperti itu. Bukan karna negaranya, tapi ya namanya juga manusia, ada sifat dasar yang ingin melanggar aturan dan rasa penasaran hehehe.
Di dalam LRT ini juga ada tempat yang disediakan khusus yang berkursi roda. Di negara maju, biasanya orang yang punya kebutuhan khusus pasti diutamakan terlebih dahulu.

Kapan ya Indonesia seperti ini?
koment kaskuser
Malaysia, sebuah negara yang mungkin beberapa pihak anggap musuh Indonesia. Tapi dengan liat kemajuan Malaysia, aku rasa sebaiknya Indonesia perlu mencontoh dan jadikan Malaysia sebagai motivasi untuk ikut maju. Salah satunya adalah LRT (Light Rail Transit), kapan ya Indonesia punya transportasi super cepat, nyaman, aman dan murah bagi semua kalangan? Aku yakin semua orang pasti berharap ada transportasi seperti itu di Indonesia.
Foto dibawah ini adalah mesin penjualan token LRT. Kalau kita beli tiket, nanti yang keluar berupa token, bukan lembaran tiket/karcis.

Mesin ini touchscreen dan mudah digunakan. Secara nggak langsung, masyarakat dibiasakan dengan teknologi yang canggih.

Lembaran uang dimasukkan kesini nih.

Dibawahnya nanti keluar token dan uang kembalian.

Tokennya seperti ini nih.

Nanti token discan di mesin ini. Disini nggak ada penjaga khusus, cuma ada security yang bakal datengin kalau kita terlihat kebingungan. Bayangkan, security yang nyamperin kita, kalau Indonesia, belum tentu kalau kita samperin dijawab baik-baik. Ini nih yang perlu kita pelajari dari negara tetangga, bukan jadikan musuh.

Suasana stasiun LRT ini nggak berubah sama sekali dari terakhir 10 tahun lalu aku kesini.

Di setiap pintu terpampang rute stasiun dengan jelas. Bagi orang yang nggak tau jalan dan rute juga nggak kebingungan, mau kemanapun juga enak. Kalau terakhir kali aku naik TransJakarta, nggak ada rute yang dipajang di stasiun dengan jelas. Aku lebih sering liat orang-orang tanya rute bus ke petugas.

Lampu diatas akan nyala kalau LRT udah mau sampai.
Akhirnya LRT datang juga, masyarakatnya udah bisa mandiri, mereka tunggu orang dulu yang mau keluar, baru mereka masuk. Jarak dari tempat kita tunggu dan pintu LRT pun nggak jauh, dibanding kalau naik TransJakarta, seringkali harus melangkah lebar biar bisa masuk ke dalam bus dengan aman.

Bersih ya? Nggak ada coretan, nggak ada bau-bau yang aneh, pokoknya nyaman banget. Sebelum pintu udah mau ditutup, ada bunyi alarm sebagai tanda, jadi semua orang bisa berhati-hati.
Ada banyak tempat duduk yang dikhususkan untuk ibu yang bawa anak kecil, ibu hamil, lansia dan orang cacat. Kebetulan LRT lagi sepi jadi ada orang yang duduk disitu. Kalau TransJakarta ada tempat yang disediakanpun juga diduduki orang, bahkan berdesakan, nggak nyaman.

Di dalam LRT ini dilarang makan minum, merokok dan buang sampah sembarangan.

Kita bisa dikenakan denda RM500. Tapi aku pernah liat orang yang diam-diam makan dan minum didalam, ya sama seperti di Indonesia, ada jenis orang yang seperti itu. Bukan karna negaranya, tapi ya namanya juga manusia, ada sifat dasar yang ingin melanggar aturan dan rasa penasaran hehehe.
Di dalam LRT ini juga ada tempat yang disediakan khusus yang berkursi roda. Di negara maju, biasanya orang yang punya kebutuhan khusus pasti diutamakan terlebih dahulu.

Kapan ya Indonesia seperti ini?
Spoiler for buka gan:
Spoiler for :
koment kaskuser
Quote:
Diubah oleh dhika.gustiawan 16-02-2013 14:11
0
4.4K
39


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan