Saat uang menjadi tuan, sosialita non-muslim pun dapat mencengkramkan tangannya di tanah Tuhan. Pewaris tahta jaringan hotel ternama sejagat, Paris Hilton mengumumkan pembukaan butik miliknya di Kota Suci Makkah, Arab Saudi.

Pijakan kaki perempuan 31 tahun ini sudah terlalu jauh. Dia tidak sadar kota itu merupakan pusat ibadah umat muslim dunia dan selalu dikunjungi setidaknya tiga juta orang untuk melaksanakan ibadah haji saban tahun. Sementara butik milik Paris menjual aneka kaos terbuka, dengan tulisan tidak sopan seperti pramuria seksi, dan harganya selangit.

Pemerintah Arab Saudi tak kalah bodoh dengan memberikan ijin Paris membuka tokonya di pusat perbelanjaan terbesar di Makkah, bersanding dengan 255 toko lain menjual barang-barang mewah. Pasalnya, ini bukan toko pertama milik perempuan itu. Paris mengatakan lewat kicauan di akun Twitter miliknya, toko di Makkah itu menjadi cabang kelima di Saudi dan butik ke-42 sejagat.

Bukannya memberikan perhatian lebih pada situs-situs berharga, Saudi malah memusatkan pikiran untuk membangun Makkah menjadi kota modern tak kalah dengan wilayah lain di muka bumi ini namun mereka tidak memperhatikan budaya dan syariat Islam melarang perempuan berpakaian terbuka.

Sheikh Adnan Baharith, seorang ulama konservatif biasa memberi khotbah di Makkah mengatakan, Paris tidak perlu memiliki toko di Saudi sebab perempuan negara itu tidak membutuhkannya. "Jika kekuasaan di tangan kami, kami akan menutup semua toko-toko milik dia di Saudi," ujarnya seperti dilansir CNN (21/11).

Citra Paris tak kalah negatif dengan barang dagangannya yang kurang bahan. Sosialita ini naik daun setelah merilis video seks sembilan tahun lalu. Para penikmat film biru segera memburunya dan rekaman ini laris manis. Ini jelas bertentangan dengan akhlak Nabi Muhammad, rasul tanpa cela sebab ucapan dan tingkah lakunya dijaga oleh Tuhan. Pihak Saudi malah memilih menggerus rumah pernah ditinggali nabi untuk dijadikan perpustakaan. Bahkan mereka berencana menggusur makam Rasulullah di Kota Madinah untuk perluasan Masjid Nabawi.

Toko busana Paris ini banyak menuai kecaman di jejaring sosial Twitter. Banyak pihak menyayangkan pemerintah Saudi lebih suka mengoyak warisan Islam dan membuka jalan bagi modernisasi. Namun beberapa pengusaha memandangnya lebih pragmatis. "Saudi merupakan pasar perdagangan yang adil dan menarik minat pemilik modal untuk berinvestasi di sini," jelas pemilik restoran bernama Deem Al Bassam.

Selain Paris, beberapa merk mode ternama seperti Zara, Mango, dan GAP juga berjejer di pusat perbelanjaan itu. Bukan hal mustahil dua tahun ke depan perempuan Makkah mulai mengenakan busana terbuka dan setengah telanjang seperti gaya barat.

[fas]
http://www.merdeka.com/dunia/paris-m...ng-makkah.html

coment ane : kok bisa ya ?????