Sejak lama es campur menjadi minuman favorit orang Indonesia. Di musim kemarau, minuman ini banyak diburu orang. Maklumlah, semangkuk es campur yang segar dapat langsung melegakan tenggorokan yang dahaga. Lantaran diminati, banyak orang tertarik terjun ke bisnis ini.

Salah satunya adalah Susan Magdalena yang mengusung brand Combi Ice di Surabaya, Jawa Timur. Merintis usaha sejak tahun 2001, Susan mulai menawarkan kemitraan pada tahun 2006.

Combi Ice sempat memiliki dua mitra namun tidak diperpanjang kembali. Tahun ini, Combi Ice memperbarui manajemen dan menawarkan kemitraan kembali. Susan bilang, Combi Ice merupakan perpaduan es campur khas Indonesia dan Taiwan.

Combi Ice sendiri menyediakan 30 pilihan rasa, seperti es singapore anggur, es tape punch, es cao belanda, dan es blue lemon. Harga jual es campur mulai Rp 5.000 hingga Rp 20.000 per mangkuk.

Dalam kemitraan ini, Susan menawarkan paket investasi mulai Rp 7,5 juta untuk tiga pilihan menu. Mitra yang ingin menambah menu harus menambahkan paket investasi. Misalnya, untuk enam menu rasa, investasi dibanderol seharga Rp 15 juta.

Sementara untuk 12 pilihan menu diminta membayar Rp 30 juta. Fasilitas yang didapat mitra terdiri dari booth, bahan baku awal, seluruh perlengkapan yang dibutuhkan, dan pelatihan. Masa kerja sama ini berlaku satu tahun.

Setiap perpanjangan dipungut biaya 50% dari harga paket tanpa royalty fee. Susan menargetkan, mitra menjual minimal 20 mangkuk es campur per hari. Bila target itu tercapai, mitra yang mengambil paket tiga menu bisa mengantongi omzet Rp 3,5 per bulan.

Dengan laba sekitar 40%, mitra bisa balik modal sekitar enam bulan. Dalam kerjasama ini, Susan tidak mewajibkan mitra membeli seluruh bahan baku dari pusat. Hanya sirup dan aneka rasa koktail yang wajib dibeli dari pusat karena mempengaruhi rasa.

Sementara untuk buah atau kacang-kacangan dan mutiara, mitra bisa membelinya sendiri. Es campur ala Susan ini terdiri dari racikan almon, mutiara hitam, sari kelapa, koktail, buah mangga, dan jeruk. (*kontan.co.id)