Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

BabyNagaAvatar border
TS
BabyNaga
[Renungan] Manakala Hidupmu Tampak Susah Untuk Dijalani
Malam agan-agan yang baik emoticon-Malu (S)
Kebetulan tadi di kantor ane baca artikel yang menurut ane sangat bagus sebagai renungan , terlebih kita yang selalu sibuk dengan urusan sendiri sampai-sampai lupa dengan lingkungan sekitar . Semoga renungan ini dapat berguna bagi agan-agan sekalian emoticon-Smilie
jika berkenan mohon di rate ya gan emoticon-Smilie
atau terima kasih banget buat yang mau kasih cendol emoticon-Blue Guy Cendol (L)

Kadang hidup memang memang tidak seindah seperti yang kita harapkan. Beban kehidupan seperti pekerjaan, keluarga, dan sebagainya seringkali membuat kita penat dan mencari pelarian yang kadangkala menambah beban dari pada memberikan solusi. Kita sering terjebak dalam menentukan prioritas dalam hidup. Seringkali kita disibukkan oleh hal-hal penting yang harus kita lakukan. Mungkin sepenggal cerita di bawah ini bisa memberikan sedikit pencerahan bagia kita dalam memandang prioritas dalam hidup
Seorang professor berdiri di depan kelas filsafat dan mempunyai beberapa barang di depan mejanya. Saat kelas dimulai, tanpa mengucapkan sepatah kata, dia mengambil sebuah toples kosong besar dan mulai mengisi dengan bola-bola golf. Kemudian dia berkata pada para muridnya, apakah toples itu sudah penuh? Mahasiswa menyetujuinya.
Kemudian professor mengambil sekotak batu koral dan menuangkannya ke dalam toples. Dia mengguncang dengan ringan. Batu-batu koral masuk, mengisi tempat yang kosong di antara bolabola golf. Kemudian dia bertanya pada para muridnya, Apakah toples itu sudah penuh? Mereka setuju bahwa toples itu sudah penuh.
Selanjutnya professor mengamibl sekotak pasir dan menebarkan ke dalam toples. Tentu saja pasir itu menutuo segala sesuatunya. Professor sekali lagi bertanya apakah toples susah penuh? Para murid dengan suara bulat berkata, "Yaa!"
Professor kemudian menyeduh dua cangkir kopi dari bawah meja dan menuangkan isinya ke dalam toples, dan secara efektif mengisi ruangan kosong di antara pasir. Para murid tertawa.
"Sekarang," kata professor ketika suara tawa mereda, "Saya ingin kalian memahami bahwa toples ini mewakili kehidupanmu."
"Bola-bola golf adalah hal-hal yang penting seperti Tuhan, keluarga, anak-anak, kesehatan, teman dan para sahabat. Jika segala sesuatu hilang dan hanya tinggal mereka, maka hidupmu masih tetap penuh."
"Batu-batu koral adalah segala hal lain, seperti pekerjaanmu, rumah, dan mobil." "Pasir adalah hal-hal lainnya, hal-hal sepele."
"Jika kalian pertama kali memasukkan pasir ke dalam toples," lanjut professor, "Maka tidak akan tersisa ruangan untuk batu koral ataupun untuk bola-bola golf. Hal yang sama akan terjadi dalam hidupmu."
"Jika kalian menghabiskan energi untuk hal-hal sepele, kalian tidak akan mempunyai ruang untuk hal-halyang penting buat kalian."
"Jadi... Berilah perhatian untuk hal-hal yang kritis untuk kebahagiaanmu. Bermainlah dengan anak-anakmu. Luangkan waktu untuk check up kesehatan. Ajak pasanganmu untuk keluar makan malam. akan selalu ada waktu untuk membersihkan rumah, dan memperbaiki mobil atau perabotan."
"Berikan perhatian terlebih dahulu kepada bola-bola golf, Hal-hal yang benar-benar penting. Atur prioritasmu. Baru yang terakhir, urus pasirnya."
Salah satu murid mengangkat tangan dan bertanya, "Kalau kopi yang dituangkan tadi mewakili apa?"
Professor tersenyum, "Saya senang kamu bertanya. Itu untuk menunjukkan kepada kalian, sekalipun hidupmu tampak sudah begitu penuh, tetap selalu akan tersedia tempat untuk secangkir kopi bersama sahabat."
Diubah oleh BabyNaga 14-11-2012 17:04
0
1.2K
12
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan