Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

aircraft21Avatar border
TS
aircraft21
Sekilas Sejarah MP3
Smoga ga emoticon-Blue Repost ya Gan…..



Pernah terbayang bahwa dulu Agan harus membawa berkeping-keping kaset hanya untuk mendengatkan 50 lagu? Dan kini hanya dengan sebuah iPod atau MP3 Player mungil, Agan dapat memboyong ratusan bahkan ribuan lagu sekaligus. Berterimakasihlah pada teknologi MP3 alias Moving Pictures Experts Group (MPEG) Audio Layer III, yaitu metode kompresi file audio sehingga menjadi sangat kecil, dan memungkinkan kita mengunduhnya dari internet.

Bagaimana sejarah teknologi yang sangat membantu para pecinta musik di seantero dunia ini? Pada awal abad ke-20, perusahaan telepon seperti AT&T mensponsori riset di bidang kualitas suara dan pendengaran manusia. Tujuannya adalah untuk mengetahui berapa limit suara yang dimungkinkan oleh sebuah perusahaan telepon untuk bisa meningkatkan kapasitas sambungan telepon.

Baru pada awal 1980, ditemukan teknologi encoding suara, yang memungkinkan jumlah kualitas audio bagi ukuran suatu file (pada saat itu bit per detik). Ini adalah metode yang saat ini dikenal dengan nama kompresi. Adalah ilmuwan Karlheinz Brandenburg, seorang mahasiswa Ph.D. student di Friedrich-Alexander University Erlangen-Nuremberg, yang mengembangkan sejumlah teknik kompresi audio modern. Konsep ini menjadi dasar kerja MP3.

Pada 1988, International Organization of StAganrdization (ISO) mengorganisi suatu sub komite yang menetapkan MPEG sebagai stAganr encoding audio di masa depan. Mereka juga menentukan stAganr-stAganrnya. Dua tahun kemudian, ISO juga melakukan hal serupa pada Joint Photographic Experts Group (JPEG).

Dengan biaya dari Fraunhofer Institute di Jerman, Brandenburg dan pihak MPEG melakukan penelitian agar file audio bisa lebih ringan lagi dan mudah dibawa-bawa. Akhirnya usaha itu berhasil dan mampu mengkompresi lagu acapela Suzanne Vega, yakni “Tom’s Dinner” tanpa merusak vokal sama sekali. Setelah melalui ekspesimen ribuan kali, akhirnya MP3 sukses disempurnakan.

Saat dirilis pertamakali tahun 1995, MP3 tidak mendapat sambutan memuaskan. Usaha pun terus dilakukan agar teknik ini dapat lebih memenuhi keinginan manusia, khususnya pecinta musik. Diupayakan bagaimana agar file MP3 bisa dengan mudah ditransfer melalui internet.

Tahun 1999, Napster membuka layanan berbagi file. Di sinilah MP3 mulai makin dikenal. Kemudian bermunculan MP3 player yang kian popular di seantero dunia. MP3 Player [ertama dirilis tahun 1998, yakni MPMan produksi Korea. Sejak itu hingga sekarang, MP3 masih menjadi format file musik paling diminati di seantero dunia.

Sumber artikel: Mashable.com
0
1.8K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan