Udin berencana naik gunung bersama sahabatnya bejo. Mereka mempersiapkan segalanya di jeep udin dan berangkat menuju timur. Setelah jalan beberapa jam, badai dahsyat menghentikan perjalanan mereka untuk sesaat. Mereka menepi di villa terdekat dan bertanya pada wanita cantik untuk diizinkan menginap semalam.

"ya aku tau cuaca sangatlah buruk di luar sana dan aku tinggal di villa besar ini sendiri karena aku baru saja menjanda" terang wanita tersebut. "saya takut jadi bahan pembicaraan tetangga bila saya izinkan ke dalam villa"

"tak usah khawatir " udin berkata "kami cukup senang bila diizinkan menggunakan gudang luar itu, dan saat cuaca membaik kami akan angkat kaki secepat kilat"

Wanita tersebut setuju dan kedua pria menuju gudang yg terpisah dari villa untuk bermalam. Di pagi hari cuaca cerah dan mereka pun langsung angkat kaki menuju tempat tujuan. Kedua sahabat itu sangat menikmati akhir pekan naik gunung.

Sekitar sembilan bulan kemudian, udin mendapatkan surat yg tak terduga dari pengacara.

Butuh beberapa saat bagi udin untuk memahami surat tersebut, dan akhirnya udin berkeyakinan bahwa pengacara itu adalah pengacara dari wanita cantik yg mereka temui saat akhir pekan naik gunung. Udin mampir ke tempat sahabatnya bejo. "Jo, ente ingget wanita janda berparas cantik di villa itu yg kita bermalam d gudang? "

"ya, ane ingget gan" ucap bejo

"di tengah malam ente bangun dan nyelinap buat ketemu doi yak? " tanya udin

"ya" jawab bejo senan sedikit tertipu malu. "ane akui, ane melakukannya"

"trus ente ngakunya pake nama ane daripada nama asli lo Jo"

Muka Bejo memerah dan berkata sambil malu malu "iyaa.. Cmiiw ane pake nama ente.. Sori, sori, maaf ya kawan... "

Setelah beberapa saat keheningan. Bejo akhirnya bertanya "sebenarnya ada apa gan? "

"well, gini... Beliau baru saja meninggal dan mewariskan segalanya padaku. "
(dan ente pikir endinya berbeda bukan?)