Beberapa waktu lalu saya berkunjung ke pulau Sumbawa untuk urusan pekerjaan. Itu merupakan pertama kalinya bagi saya ke pulau tersebut, dan saat itu saya jatuh hati.

Pulau sumbawa, terutama sumbawa bagian barat (Sumbawa Besar dan sekitarnya) yang saya kunjungi, benar-benar memukau. Meski pulau ini memiliki 2 matahari (alias panas terik banget), dan minim pepohonan melainkan semak belukar, namun kecantikan pantai nya benar-benar istimewa.

Pasir putih bersih, ombak kecil dan tenang, angin lembut, air laut bening berwarna turqoise sungguh-sungguh melenakan untuk sekedar dinikmati mata, berfoto, maupun berenang. Ditengah kesibukan, saya sempat sedikit menikmati pantai yang saya tak tahu namanya. Lokasinya tepat bersisian dengan pelabuhan Poto Tano yang merupakan jalur masuk ke Sumbawa dari Lombok. Meski berada di sisi pelabuhan, namun pantai saya-tak-tahu-namanya ini benar-benar bersih dan jernih airnya. pemandangan pulau-pulau yang bertebaran pun menambah pesona.



Sayangnya pulau ini tampaknya minim fasilitas pariwisata. Transportasi umum kurang memadai, hotel jarang ada, dan tidak saya temukan toko oleh-oleh (khususnya di Sumbawa Besar). Berdasarkan pengakuan beberapa penduduk asli yang sempat berbicara dengan saya, penduduk setempat memang tidak terlalu tertarik untuk menjadikan daerahnya sebagai tujuan wisata. Mereka khawatir kedatangan turis akan mencemari lingkungan mereka, baik lingkungan fisik (sampah, bangunan, dsb) maupun lingkungan sosial-budaya. Mereka juga takut akan kemungkinan daerah mereka dikuasai oleh pihak lain yang tidak memikirkan kesejahteraan dan kenyamanan mereka, atau bahkan "menjajah" mereka. Maka, jadilah Sumbawa layaknya gadis cantik pingitan, pemalu.



Tapi bagi anda yang tertarik ke Sumbawa Besar, tempat foto-foto ini saya ambil, anda bisa mencontek pengalaman saya. Saya menginap di Hotel Laguna Biru, kecamatan Badas, 1 jam perjalanan dari pelabuhan Poto Tano. Penginapan ini sederhana namun cukup cantik dengan pemandangan "Laguna Biru" di sisinya.(Harga tidak diketahui, karena saya ditraktir ). Sebaiknya anda menyewa kendaraan untuk memudahkan anda berpergian. Jangan lupa menggunakan sunblock secara berkala, karena kekuatan matahari disini mampu membuat anda gosong dengan cepat. Serta, cicipi kuliner laut khas Sumbawa di restoran Alifah (2 km dari hotel, ke arah pusat kota), favorit saya Kepiting Singgang seharga Rp. 80.000 / porsi (ukuran kepiting lumayan besar). Oh ya, jangan terkejut jika anda sering menemukan gerombolan kuda dan sapi berkeliaran. Disini, memang begitulah cara budidaya kuda dan sapi. Bagi saya, hal itu punya daya tarik tersendiri.





Itulah sekilas ceritta tentang Sumbawa dari saya. Percayalah, kecantikan Sumbawa tak kalah dari Bali, karimun, atau Raja Ampat sekalipun. Jadi, jangan sampai anda menyesal karena tidak mencoba mengintip cantiknya Sumbawa.