- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[HOT] Misteri Batu Berserakan


TS
Nanuy02
[HOT] Misteri Batu Berserakan
![[HOT] Misteri Batu Berserakan](https://dl.kaskus.id/i1108.photobucket.com/albums/h410/Rafli_Muhammad/KASKUS/kwjllx12.gif)
Quote:
![[HOT] Misteri Batu Berserakan](https://dl.kaskus.id/www.kidnesia.com/var/gramedia/storage/images/kidnesia/potret-negeriku/warisan-nusantara/misteri-batu-berserakan/9085227-1-ind-ID/Misteri-Batu-Berserakan_kidnesiathumb630x368.jpg)
Batu-batu berserakan seperti tak bertuan. Lumut tumbuh di sana-sini. Ilalang merimbun di sela bebatuan. Itulah pemandangan situs megalit Tundrumbaho di Kecamatan Gomo, Nias Selatan.
Untuk pergi ke Gomo, kita harus naik mobil sejauh 80 kilometer dari Gunungsitoli, ibukota Nias. Awalnya, jalanan mulus beraspal. Mendekati Gomo, jalanan mulai menanjak, rusak dan berlubang di sana sini. Bahkan, mobil sampai harus menyeberangi sungai tanpa jembatan. Namun, tak perlu khawatir, karena pemandangan di kiri kanan jalan sungguh indah. Aneka pepohonan menghijau menyegarkan mata.
Di Gomo banyak situs megalit peninggalan nenek moyang. Salah satunya yang ada di Tundrumbaho, Desa Lahusa. Situs megalit ini diperkirakan sudah berumur ratusan, bahkan ribuan tahun. Di sebidang tanah yang lapang, patung-patung megalit bertebaran. Ada menhir polos maupun berhias, meja batu, juga osa-osa, yaitu meja batu dengan hiasan kepala mistis. Beberapa batu jika dipukul akan bedenting, seolah-olah di dalamnya berongga. Padahal, jika dilihat dari luar seperti batu biasa.
Aslinya, ada lima tiang batu yang disebut behu berdiri megah di sini. Semua tiang memiliki lubang kira-kira sebesar kepala di bagian atasnya. Tiang-tiang itu melambangkan bahwa Tundrumbaho memiliki lima raja. Sayang, sudah ada tiang-tiang yang hilang. Tiang yang masih ada pun tak lagi berdiri tegak.
Memang banyak di antara patung-patung megalit itu yang telah rusak. Ilalang pun tumbuh tinggi di antara mereka. Situs ini memang terlihat tak terawat. Padahal,kalau dijaga dan dirawat, situs itu bisa menjadi tempat wisata yang menarik. Yang jelas, patung-patung megalit itu adalah salah satu bukti kehebatan nenek moyang kita. Banyaknya situs megalit yang tersebar di Gomo membuat orang percaya bahwa nenek moyang orang Nias pertama kali tinggal di Gomo.
Meskipun kondisinya menyedihkan, para peneliti dan wisatawan tak segan untuk datang ke Gomo. Semoga dengan keberadaan mereka, pemerintah maupun masyarakat lebih peduli untuk menjaga warisan nenek moyang yang menakjubkan di Gomo. (Teks: Vero/Foto: Ricky Martin)
Sumber
Untuk pergi ke Gomo, kita harus naik mobil sejauh 80 kilometer dari Gunungsitoli, ibukota Nias. Awalnya, jalanan mulus beraspal. Mendekati Gomo, jalanan mulai menanjak, rusak dan berlubang di sana sini. Bahkan, mobil sampai harus menyeberangi sungai tanpa jembatan. Namun, tak perlu khawatir, karena pemandangan di kiri kanan jalan sungguh indah. Aneka pepohonan menghijau menyegarkan mata.
Di Gomo banyak situs megalit peninggalan nenek moyang. Salah satunya yang ada di Tundrumbaho, Desa Lahusa. Situs megalit ini diperkirakan sudah berumur ratusan, bahkan ribuan tahun. Di sebidang tanah yang lapang, patung-patung megalit bertebaran. Ada menhir polos maupun berhias, meja batu, juga osa-osa, yaitu meja batu dengan hiasan kepala mistis. Beberapa batu jika dipukul akan bedenting, seolah-olah di dalamnya berongga. Padahal, jika dilihat dari luar seperti batu biasa.
Aslinya, ada lima tiang batu yang disebut behu berdiri megah di sini. Semua tiang memiliki lubang kira-kira sebesar kepala di bagian atasnya. Tiang-tiang itu melambangkan bahwa Tundrumbaho memiliki lima raja. Sayang, sudah ada tiang-tiang yang hilang. Tiang yang masih ada pun tak lagi berdiri tegak.
Memang banyak di antara patung-patung megalit itu yang telah rusak. Ilalang pun tumbuh tinggi di antara mereka. Situs ini memang terlihat tak terawat. Padahal,kalau dijaga dan dirawat, situs itu bisa menjadi tempat wisata yang menarik. Yang jelas, patung-patung megalit itu adalah salah satu bukti kehebatan nenek moyang kita. Banyaknya situs megalit yang tersebar di Gomo membuat orang percaya bahwa nenek moyang orang Nias pertama kali tinggal di Gomo.
Meskipun kondisinya menyedihkan, para peneliti dan wisatawan tak segan untuk datang ke Gomo. Semoga dengan keberadaan mereka, pemerintah maupun masyarakat lebih peduli untuk menjaga warisan nenek moyang yang menakjubkan di Gomo. (Teks: Vero/Foto: Ricky Martin)
Sumber

Diubah oleh Nanuy02 29-10-2012 00:20


nona212 memberi reputasi
1
1.8K
Kutip
16
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan